Ditinjau oleh dr. Dolly Dolven Kansera, Sp.PD · Penyakit Dalam · Brawijaya Hospital Tangerang
Gangguan sistem pencernaan adalah berbagai jenis masalah yang terjadi pada sistem pencernaan manusia. Meski sering dianggap sepele, gangguan pada sistem pencernaan ringan yang tidak diatasi dapat menyebabkan kondisi yang serius dan kronis.
Sistem pencernaan merupakan bagian tubuh yang rumit dan luas, dimulai dari mulut hingga anus. Sistem ini berperan dalam mengeluarkan kotoran dan membantu tubuh menyerap nutrisi yang penting.
Munculnya masalah pada sistem pencernaan bukan hanya mengganggu aktivitas. Dampak buruknya bisa memengaruhi pertumbuhan karena tubuh mengalami gangguan dalam memperoleh nutrisi dari makanan maupun minuman.
Gangguan sistem pencernaan sangat umum terjadi dan dapat menyerang segala usia, baik itu bayi yang baru lahir hingga lansia. Menurut Stanford Children’s Health, bayi paling sering mengalami masalah pencernaan berupa muntah-muntah, diare, dan refluks asam lambung (GERD).
Sementara orang dewasa cenderung lebih sering mengalami gangguan pencernaan berupa GERD, ambeien, dan sembelit. Untungnya, gangguan sistem pencernaan ini dapat ditangani dengan pengobatan dan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Beragamnya masalah dan penyakit yang menyerang sistem pencernaan menyebabkan, gejala yang ditimbulkan juga beraneka ragam.
Di bawah ini beberapa gejala gangguan sistem pencernaan yang disesuaikan dengan penyakit atau kondisi yang mendasarinya.
Terganggunya sistem pencernaan umumnya menimbulkan sakit perut yang digambarkan dengan sensasi perut ditusuk- benda tajam. Kemudian, bisa juga menimbulkan kram perut, yakni tegang dan kakunya otot di sekitar perut.
Munculnya gejala gangguan sistem pencernaan ini bisa di perut bagian kanan bawah, tepat di bawah dada, atau perut secara keseluruhan.
Perbedaan letak munculnya rasa sakit bisa membantu dokter mendiagnosis masalah kesehatan yang mendasarinya. Contoh, masalah pencernaan gastritis (radang lambung) atau penyakit GERD umumnya menyebabkan perut mulas tepat di bawah dada.
Penyakit yang menyerang sistem pencernaan umumnya membuat perut kembung atau penuh gas. Sensasi perut terasa penuh ini tentunya membuat Anda jadi mual dan ingin mengeluarkan isi perutnya supaya terasa lega.
Kondisi ini sering kali membuat seseorang jadi enggan untuk makan atau minum. Lambat laun, gejala ini dapat menyebabkan berat badan jadi menurun.
Berbagai masalah pencernaan dapat mengganggu kinerja usus sehingga menimbulkan gejala sakit diare atau sembelit (konstipasi).
Diare menandakan kondisi Anda yang terus buang air besar (BAB) dengan feses cair. Sementara sembelit menandakan kondisi sebaliknya, Anda jadi susah BAB bahkan memungkinkan keluarnya darah saat BAB.
Gejala lain yang biasanya terjadi ketika Anda mengalami gangguan sistem pencernaan antara sakit kepala, tubuh kelelahan, kesulitan menelan, sakit tenggorokan, sensasi panas di dada hingga tenggorokan (heartburn).
Selain itu, Anda berpotensi mengalami gejala demam atau rasa perih atau gatal pada anus.
Perawatan dokter dibutuhkan untuk meredakan gejala gangguan sistem pencernaan sekaligus mencegah terjadinya komplikasi.
Periksa ke dokter diperlukan terutama jika kondisi gangguan pencernaan tidak juga membaik setelah Anda melakukan perawatan di rumah atau ketika gejala mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab timbulnya penyakit pada sistem pencernaan sangat beragam, tergantung penyakit yang mendasarinya. Umumnya, berbagai hal yang bisa menyebabkan gangguan sistem pencernaan, meliputi di bawah ini.
Asam lambung diperlukan untuk mencerna makanan sekaligus mencegah infeksi. Namun, jika produksinya berlebih, asam lambung bisa mengiritasi lambung dan lapisan perut yang menimbulkan masalah pencernaan.
Penyebab gangguan pencernaan yang umum bisa disebabkan oleh infeksi pada usus dan lambung.
Beberapa bakteri yang sering kali menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan antara H. pylori, E. coli, dan Salmonella. Selain bakteri, infeksi juga bisa disebabkan oleh virus, seperti rotavirus atau parasit.
Sembelit dan diare merupakan contoh gangguan pencernaan yang umum. Keduanya bisa menjadi kondisi atau gejala dari masalah kesehatan tertentu pada sistem pencernaan yang berhubungan dengan pola makan.
Ini meliputi kurangnya konsumsi makanan berserat, terlalu banyak makanan pedas dan tinggi lemak, tidak mengunyah makanan dengan baik, atau tidak menjaga kebersihan makanan.
Selain faktor di luar tubuh, gangguan sistem pencernaan juga bisa terjadi akibat adanya kelainan.
Kelainan tersebut dapat berupa tubuh yang tidak bisa menghasilkan enzim pencernaan yang membantu mengolah makanan, ketidaksempurnaan organ, maupun sistem imun yang tidak bekerja semestinya.
Hingga kini, banyak masalah pencernaan yang tidak diketahui secara pasti penyebabnya, contohnya sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit usus buntu (apendisitis).
Namun, sebagian besar pakar kesehatan berpendapat kemungkinan besar ada kontribusi berbagai faktor lain yang meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan pencernaan.
Selain penyebab, ada beberapa hal yang membuat seseorang jadi lebih rentan terkena gangguan sistem pencernaan, yakni sebagai berikut.
Untuk mendiagnosis gangguan sistem pencernaan yang Anda alami, dokter akan lebih dahulu menanyakan gejalanya. Dokter pun akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga karena beberapa masalah pencernaan bersifat genetik.
Untuk memastikan adanya luka, peradangan, infeksi, penyumbatan, maupun kinerja organ pencernaan yang terganggu, dokter akan meminta Anda melakukan tes kesehatan lebih lanjut. Tes-tesnya biasanya di bawah ini.
Beberapa gangguan pada pencernaan mungkin perlu menjalani tes kesehatan lain untuk membantu dokter memastikan diagnosis sekaligus mengetahui penyebabnya.
Gangguan pencernaan yang menimbulkan gejala mengganggu bisa diredakan dengan berbagai obat yang tersedia di apotik maupun toko obat. Beberapa obat tersebut bisa didapat dengan atau tanpa resep dokter.
Beberapa obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan sistem pencernaan meliputi di bawah ini.
Selain minum obat, beberapa gangguan sistem pencernaan mungkin butuh prosedur pembedahan. Sebagai contoh, penyakit radang usus buntu yang sebagian besar harus melewati operasi pengangkatan usus buntu.
Selain pengobatan dokter, Anda yang memiliki gangguan sistem pencernaan perlu juga melakukan perawatan di rumah yang meliputi sebagai berikut.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar