backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Arthritis

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2021

Arthritis

Definisi

Apa itu arthritis (artritis)?

Arthritis (artritis) atau radang sendi adalah peradangan atau inflamasi di dalam dan sekitar persendian tubuh. Adapun sendi adalah titik di mana dua atau lebih tulang berkumpul, seperti pinggul atau lutut.

Peradangan pada sendi menyebabkan sendi menjadi bengkak, kaku, dan nyeri, atau bahkan sulit digerakkan. Adapun kondisi tersebut dapat terjadi pada satu atau beberapa sendi di tubuh.

Penyakit radang sendi terbagi ke dalam beberapa jenis. Namun, jenis radang sendi yang paling sering terjadi adalah osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA).

Seberapa umumkah arthritis atau radang sendi terjadi?

Arthritis adalah masalah sendi yang cukup umum terjadi. Penyakit ini dapat terjadi pada siapapun, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Namun, penyakit ini lebih sering ditemukan pada lansia di atas 65 tahun.

Pada anak-anak, juvenile rheumatoid arthritis adalah jenis radang sendi yang umumnya terjadi. Selain itu, radang sendi lebih sering memengaruhi wanita dibanding pria.

Arthritis atau artritis adalah kondisi yang dapat dikendalikan dengan cara mengurangi faktor risiko yang ada. Anda dapat berdiskusi dengan dokter untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

Jenis-jenis

Apa saja jenis-jenis radang sendi (arthritis)?

Setidaknya ada 100 jenis penyakit radang sendi yang diketahui. Beberapa jenis artritis atau arthritis tersebut adalah:

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah jenis radang sendi yang paling sering terjadi. Jenis radang ini memengaruhi lapisan tulang rawan sendi, yang menyebabkan rasa sakit dan kesulitan untuk bergerak bagi penderitanya.

2. Rheumatoid arthritis (RA)

Jenis radang sendi yang satu ini termasuk dalam kelainan sistem imun tubuh manusia atau masalah autoimun. RA terjadi saat sistem imun berbalik menyerang jaringan-jaringan yang ada pada tubuh, termasuk sendi.

3. Penyakit asam urat atau gout

Penyakit asam urat adalah peradangan pada sendi yang terjadi karena tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Kondisi ini biasanya memengaruhi jempol kaki, tetapi bagian sendi lainnya juga bisa terpengaruh.

4. Psoriasis arthritis

Jenis psoriasis arthritis merupakan peradangan sendi yang memengaruhi seseorang dengan kondisi kulit psoriasis.

5. Ankylosing spondylitis

Ankylosing Spondylitis adalah kondisi peradangan yang memengaruhi tulang otot dan ligamen tulang belakang. Kondisi ini bisa menyebabkan kekakuan dan menyatunya persendian pada tulang belakang. Selain itu, kondisi ini bisa memengaruhi bagian lain dari tubuh, terutama mata.

6. Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat menimbulkan peradangan atau sakit di banyak organ atau jaringan tubuh.

7. Septic arthritis

Septic arthritis adalah tipe radang sendi yang terjadi karena infeksi kuman di dalam sendi. Kondisi ini paling sering terjadi di lutut, tetapi septic arthritis juga bisa memengaruhi pinggul, bahu, dan sendi lainnya.

8. Juvenile idiophatic arthritis

Juvenile idiophatic arthritis, atau yang dulu disebut dengan juvenile rheumatoid arthritis, adalah bentuk arthritis yang paling umum terjadi pada remaja atau anak di bawah usia 16 tahun. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan sendi yang sehat, yang umumnya disebabkan oleh faktor keturunan dan lingkungan, seperti virus.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala radang sendi?

Tanda-tanda, gejala, dan ciri-ciri radang sendi yang muncul bisa berbeda tergantung pada jenis artritis yang dimiliki. Namun secara umum, gejala atau ciri-ciri arthritis yang umumnya muncul adalah:

  • Nyeri atau sakit pada sendi.
  • Sendi terasa kaku.
  • Bengkak di sekitar sendi yang mengalami peradangan.
  • Kemerahan dan terasa hangat di kulit sekitar sendi yang mengalami radang.
  • Gerakan sendi yang terbatas.
  • Otot di sekitar sendi melemah dan mengecil.

Pada anak (juvenile idiopathic arthritis), gejala di atas bisa disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam, biasanya memburuk pada malam hari.

Kemungkinan terdapat tanda-tanda, ciri-ciri, dan gejala radang sendi yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami tanda-tanda dan gejala radang sendi yang telah disebutkan di atas atau Anda memiliki rasa sakit berkepanjangan pada sendi-sendi Anda, segera kunjungi dokter untuk memeriksakan diri.

Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Penyebab & faktor risiko

Apa penyebab arthritis?

Penyebab radang sendi berbeda-beda, tergantung pada masing-masing jenis artritis. Misalnya, jenis osteoarthritis bisa terjadi karena adanya kerusakan pada tulang rawan yang melapisi bagian ujung tulang, sementara rheumatoid arthritis (RA) muncul akibat adanya kesalahan pada sistem kekebalan atau imun tubuh.

Meski demikian, dilansir dari Cleveland Clinic, para ilmuwan menyebut ada tiga faktor utama yang terkait dengan penyebab beberapa jenis artritis, yaitu faktor genetik (keturunan), peristiwa atau hal yang terjadi selama hidup seseorang, serta gaya hidup.

Apa yang meningkatkan risiko seseorang terkena radang sendi (arthritis)?

Arthritis adalah kelainan sendi yang dapat terjadi pada setiap orang dari berbagai golongan usia dan kelompok ras. Namun, terdapat berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami radang sendi.

Secara umum, beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya penyakit artritis adalah:

1. Pertambahan usia

Penyakit artritis lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang lebih tua. Oleh karena itu, risiko penyakit ini meningkat seiring dengan pertambahan usia.

2. Jenis kelamin perempuan

Walaupun belum diketahui apa penyebab pastinya, arthritis adalah kondisi yang lebih sering menyerang perempuan dibanding laki-laki. Meski demikian, ada pula jenis artritis tertentu yang justru lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.

3. Pernah mengalami cedera atau kecelakaan

Apabila Anda pernah mengalami cedera saat berolahraga, beraktivitas berat, atau mengalami kecelakaan kendaraan bermotor, risiko Anda menderita peradangan sendi cukup tinggi.

4. Kelebihan berat badan atau obesitas

Tubuh dengan berat badan berlebih dapat berpengaruh pada kondisi sendi Anda. Sendi yang menahan beban berlebihan berpotensi mengalami kerusakan, seperti di bagian lutut dan pinggul.

5. Riwayat keluarga

Beberapa jenis artritis dapat terjadi dalam keluarga. Oleh karena itu, jika Anda memiliki anggota keluarga, terutama orangtua atau saudara kandung, yang mempunyai radang sendi, kemungkinan Anda mengalami penyakit yang sama lebih besar.

Komplikasi

Apa saja komplikasi yang dapat diakibatkan oleh arthritis?

Arthritis adalah penyakit yang dapat menimbulkan rasa sakit dan kesulitan bergerak dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, masalah kesehatan lain pun berpotensi ditimbulkan dari radang sendi (arthritis). Namun, komplikasi yang terjadi tergantung pada jenis artritis yang dimiliki.

Sebagai contoh, penyakit rheumatoid arthritis (RA) dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti, osteoporosis, nodul rheumatoid, sindrom Sjogren yang memengaruhi mata dan mulut, infeksi, carpal tunnel syndrome, bahkan hingga masalah pada jantung dan paru-paru.

Pada anak, juvenile idiophatic/rheumatoid arthritis bisa menyebabkan radang mata (uveitis) hingga mengarah ke katarak, glaukoma, atau bahkan kebutaan. Anak juga bisa mengalami masalah pertumbuhan, terutama pada perkembangan tulang.

Selain itu, beberapa jenis artritis juga dapat menimbulkan gangguan tidur dan depresi pada penderitanya. Pasalnya, rasa sakit dan nyeri yang menahun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk gangguan saat tidur. Adapun kurang tidur dan rasa sakit yang kerap mengganggu kegiatan sehari-hari dapat menjadi salah satu pemicu depresi.

Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana penyakit radang sendi didiagnosis?

Untuk mendiagnosis radang sendi, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakan terdapat pembengkakan, kemerahan, atau sensasi rasa hangat pada sekitar sendi Anda yang terasa sakit. Dokter juga mungkin akan melihat kemampuan Anda dalam menggerakkan persendian.

Setelah itu, dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes darah untuk mengetahui adanya radang sendi. Apabila dokter mencurigai terdapat infeksi, dokter juga mungkin akan mengambil sampel cairan dari sendi Anda. Cairan ini nantinya akan diperiksa di laboratorium.

Selain itu, Anda juga akan diminta melakukan beberapa tes pengambilan gambar. Jenis-jenis tes pengambilan gambar untuk mendiagnosis arthritis adalah:

1. Rontgen (sinar-X) tulang (radiografi)

Dengan menggunakan tingkat radiasi rendah, tes ini akan menghasilkan gambaran pada tulang Anda. Tes ini bertujuan untuk melihat adanya penipisan dan kerusakan yang terdapat di tulang rawan.

2. CT scan

CT scan menggabungkan peralatan sinar-X dengan komputer untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh dari berbagai sudut. Tes ini berguna untuk memeriksa sendi-sendi yang terletak terlalu dalam di tubuh dan tidak dapat dilihat hanya dengan rontgen tulang biasa.

3.MRI

Tes ini menggunakan gelombang radio dan komputer untuk menghasilkan gambar yang lebih detail. MRI bisa memperlihatkan bagian-bagian tulang beserta jaringan di sekitarnya, termasuk tulang rawan, ligamen, dan bagian dalam sendi.

4. Musculoskeletal ultrasound

Tes ini menggunakan alat kecil bernama transducer dan gel untuk menghasilkan gambar dari gelombang suara. Gambar yang dihasilkan akan menunjukkan tampilan sendi dan jaringan-jaringan di sekitarnya dengan detail, terutama yang terletak dekat dengan permukaan kulit.

Bagaimana pengobatan radang sendi (arthritis)?

Arthritis adalah penyakit yang tidak dapat diobati sepenuhnya. Pengobatan radang sendi umummya diberikan untuk meredakan gejala serta meningkatkan fungsi sendi.

Obat atau pengobatan untuk artritis bisa bervariasi tergantung pada jenis yang dimiliki. Namun, beberapa jenis obat dan pengobatan yang umumnya diberikan untuk mengobati arthritis adalah:

  • Pain-killer atau obat penghilang rasa sakit, seperti acetaminophen atau yang lainnya.
  • Obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID), seperti ibuprofen, naproxen, dan lain-lain.
  • Obat kortikosteroid, seperti prednisone dan cortisone, untuk mengurangi peradangan dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Selain obat-obatan, terapi fisik juga dapat membantu beberapa jenis artritis. Terapi ini dapat memperkuat otot di sekitar persendian serta membantu mempermudah gerakan sendi.

Operasi arthritis juga mungkin diberikan pada beberapa jenis artritis, terutama bila sudah dalam kondisi parah. Operasi yang diberikan bisa berupa perbaikan sendi, penggantian sendi (arthroplasty), atau penggabungan sendi.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi arthritis?

Di samping perawatan medis, beberapa perubahan dalam gaya hidup Anda dapat membantu Anda mengelola radang sendi atau arthritis adalah:

  • Kurangi berat badan. Kelebihan berat badan adalah salah satu penyebab radang sendi, sehingga menjaga berat badan adalah langkah yang penting.
  • Ubah pola makan. Anda dapat memilih makanan untuk arthritis yang mengandung antioksidan. Antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan menjaga pola makan juga bisa menjaga berat badan.
  • Rutin berolahraga. Olahraga secara teratur dengan intensitas rendah akan menjaga kelenturan sendi Anda. Pilih olahraga yang tidak memberikan tekanan terlalu besar pada persendian tubuh, seperti berenang.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 09/11/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan