Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Konstipasi (sembelit) adalah gangguan pencernaan akibat penurunan kerja usus. Masalah pencernaan ini ditandai dengan keluhan susah buang air besar atau BAB tidak lancar dalam jangka waktu tertentu.
Secara garis besar, konstipasi dapat diartikan dengan BAB yang tidak teratur, yaitu kurang dari 3 kali dalam seminggu.
Meski begitu, frekuensi buang air besar akan berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin buang air besar beberapa kali dalam sehari, sedangkan lainnya BAB satu sampai dua kali seminggu.
Konstipasi termasuk masalah pada sistem pencernaan yang umum. Normal bagi setiap orang untuk merasa sulit BAB sesekali. Seseorang juga cenderung mengalami BAB susah keluar ketika mengganti atau mencoba makanan baru, stres, atau hal lainnya.
Walaupun demikian, kelompok usia yang paling berisiko mengalami sembelit yaitu ibu hamil, orang dengan berat badan berlebih atau kegemukan, dan lansia. Hal ini juga dapat terjadi pada orang yang terlalu sering duduk berlama-lama.
Penyakit konstipasi dapat dicegah sedini mungkin dengan menurunkan faktor risiko. Bila ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter.
Tanda dan gejala sembelit cukup beragam. Namun, orang yang mengalami konstipasi umumnya mengalami gejala meliputi:
Bila Anda merasakan satu atau lebih gejala yang disebutkan dan berlangsung selama lebih dari 3 bulan, kondisi ini digolongkan sebagai sembelit kronis.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tak disebutkan di atas. Bila Anda mempunyai kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikan dengan dokter.
Susah buang air besar biasanya akan sembuh dengan perawatan sederhana. Namun, BAB yang keras hingga mengganggu keseharian mungkin membutuhkan pengobatan dari dokter.
Selain itu, bagi Anda yang memiliki riwayat keluarga kanker usus besar atau kanker usus juga diharapkan segera berkonsultasi dengan dokter.
Waspadalah bila Anda mengalami gejala konstipasi seperti:
Konstipasi menandakan kotoran yang melewati usus bergerak lebih lambat dari biasanya. Hal ini menyebabkan feses menjadi keras. Penyebab sembelit yang dialami oleh setiap orang pun berbeda-beda, meliputi:
Pola makan yang buruk ternyata dapat menyebabkan masalah pada pencernaan dan berujung pada sembelit.
Sebagai contoh, kurang makan sayur dan buah menjadi salah satu penyebab seseorang susah buang air besar. Pasalnya, buah dan sayur mengandung banyak serat yang dapat melunakkan feses sehingga mudah dikeluarkan.
Hal ini juga berlaku ketika Anda malas minum atau makan makanan penyebab sembelit. Akibatnya, feses akan semakin padat, kering, dan konstipasi pun terjadi.
Olahraga termasu cara untuk melancarkan buang air besar. Hal ini dikarenakan usus perlu bergerak agar kotoran dapat melewati usus dengan lancar. Pergerakan usus ini dipengaruhi oleh gerakan tubuh.
Bila Anda malas bergerak atau sering duduk dalam waktu lama, pergerakan usus akan melambat dan kotoran akan susah melewati usus. Alhasil, Anda pun susah buang air besar.
Beberapa obat tertentu ternyata juga bisa menjadi penyebab sembelit, antara lain:
Sembelit saat hamil yaitu masalah pencernaan yang sering terjadi. Hal ini dapat terjadi akibat perubahan hormon yang mengendurkan otot usus, sehingga pergerakan usus melambat. Akibatnya, feses jadi keras dan sulit keluar.
Bagi Anda yang menderita penyakit di bawah ini ternyata juga dapat mengalami konstipasi.
Cemas, khawatir, atau stres dapat memicu sembelit. Kondisi-kondisi tersebut memengaruhi pergerakan usus menjadi lebih lambat.
Hal tersebut tentu akan menghambat jalannya kotoran untuk keluar dari usus. Akibatnya, feses menjadi kering dan lebih padat sehingga sulit dikeluarkan.
Memang, semua orang bisa terkena sembelit. Namun, ada beberapa kelompok tertentu yang berisiko mengalami kondisi ini, yaitu:
Bila sembelit dibiarkan dalam jangka panjang atau tidak diboati dengan tepat, tentu dapat menyebabkan komplikasi. Beberapa komplikasi sembelit yang harus Anda waspadai, termasuk:
Selain pemeriksaan fisik, sembelit juga akan didiagnosis dengan beberapa tes dan prosedur yang bertujuan untuk menemukan penyebabnya, sehingga Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Pemeriksaan darah akan dilakukan untuk mencari kondisi sistemik, seperti tiroid rendah (hipotiroidisme) atau kadar kalsium yang tinggi.
X-ray bertujuan untuk membantu dokter menentukan, apakah usus tersumbat atau adanya feses yang menyumbat saluran hingga menyebabkan konstipasi.
Selain tes darah dan X-ray, ada beberapa prosedur yang digunakan dokter untuk mengetahui penyebab sembelit, yaitu:
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konstipasi, mulai dari pemakaian obat-obatan dari dokter, hingga mengubah pola makan.
Salah satu cara mengatasi sembelit dengan cepat adalah obat pencahar. Obat pencahar atau laksatif ini dapat diperoleh baik tanpa resep maupun dengan resep dokter. Beberapa laksatif yang biasanya diminum untuk mengobati konstipasi, yakni:
Selain minum obat pencahar, Anda juga perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Anda bisa mulai dari mengubah menu makanan dan kebiasaan, seperti:
Bila penyebab sembelit yaitu prolaps rektal atau pengobatan di atas tidak berhasil, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat usus besar jika otot usus besar tidak bekerja dengan baik.
Sebagian besar kasus konstipasi ringan hingga sedang dapat diatasi di rumah. Anda bisa memulai dengan mencatat apa yang dimakan dan diminum, lalu membuat perubahan.
Beberapa cara alami mengatasi sembelit, meliputi:
Sebenarnya, cara mencegah konstipasi hampir mirip dengan cara melancarkan buang air besar. Artinya, perawatan rumahan yang Anda lakukan perlu selalu diterapkan agar tidak menyebabkan sembelit, seperti:
Bila Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Constipation During Pregnancy. (2020). American Pregnancy Association. Retrieved 15 February 2021, from https://americanpregnancy.org/pregnancy-health/constipation-during-pregnancy/
Constipation. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 15 February 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/symptoms-causes/syc-20354253
Constipation. (n.d.). MedlinePlus. Retrieved 15 February 2021, from https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/constipation.html
Tips to avoid constipation. (2020). Harvard Health. Retrieved 15 February 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/tips-to-avoid-constipation
Treatment for Constipation. (2018). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Retrieved 15 February 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/constipation/treatment