backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Perut Kembung

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 19/01/2024

Perut Kembung

Jika perut Anda terasa penuh dan sering bersendawa, ini bisa menjadi pertanda perut kembung. Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Telusuri informasi lengkap mengenai perut kembung di bawah ini.

Apa itu perut kembung?

Perut kembung (bloating) adalah kondisi ketika perut terasa kencang, penuh, dan tidak nyaman karena penumpukan gas pada perut.

Ketika sedang makan, minum, maupun menelan air liur, Anda normalnya juga memasukkan sedikit udara ke dalam tubuh, khususnya pada sistem pencernaan

Jika jumlah udara yang masuk ke perut terlalu banyak, udara tersebut akan menumpuk. Kondisi inilah yang mungkin kerap membuat Anda tidak nyaman karena perut seolah sangat penuh, bahkan bisa tampak membesar.

Perut kembung atau disebut juga dengan meteorismus pada dasarnya merupakan proses biologis yang wajar dialami oleh setiap orang.

Sebagian besar kasus perut kembung sebenarnya tidak berbahaya karena dipicu oleh jenis makanan dan minuman tertentu. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa menjadi tanda dari adanya kondisi medis lain yang lebih serius.

Seberapa umum kondisi ini?

Perut kembung umum terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 10 – 25% orang yang sehat terkadang mengalami keluhan perut kembung.

Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan konsumsi beberapa makanan dan minuman pemicu gas, seperti makanan tinggi serat atau minuman berkarbonasi. Beberapa penyakit tertentu juga bisa meningkatkan risiko perut kembung.

Tanda dan gejala perut kembung

Perut kembung setiap pagi

Ciri umum perut kembung mungkin sulit untuk dikenali, tapi banyak orang yang menggambarkannya sebagai rasa tidak nyaman, mulai dari adanya rasa seolah penuh, sesak, atau bengkak pada perut.

Secara lebih rincinya, di bawah ini gejala yang muncul ketika Anda mengalami perut kembung.

  • Perut terasa penuh.
  • Ukuran perut tampak membesar.
  • Sering bersendawa.
  • Muncul bunyi pada perut seperti gemuruh.
  • Sakit di bagian tengah, bagian sisi, atau di seluruh bagian perut.

Berbagai tanda dan gejala tersebut bisa disertai dengan rasa seolah ada penumpukan gas berlebih pada perut.

Kapan harus periksa ke dokter?

Biasanya, bloating dapat membaik dengan sendirinya. Namun, jika terjadi perubahan pola makan dan kebiasaan makan, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter. 

Anda sebaiknya menghubungi dokter bila mengalami gejala-gejala berikut.

  • Nyeri dada.
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
  • Diare.
  • Sakit perut yang tidak segera hilang.
  • Perubahan warna atau frekuensi buang air besar.
  • Demam tinggi.
  • Nyeri pada perut.

Penyebab perut kembung

Meteorismus biasanya disebabkan oleh proses pencernaan makanan yang tidak berjalan dengan baik, misalnya karena mengonsumsi makanan tertentu atau memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

Berikut ini beberapa penyebab perut kembung.

1. Mengonsumsi makanan tertentu

Rasa kembung muncul akibat sistem pencernaan tidak dapat memecah komponen makanan tertentu. Di bawah ini berbagai jenis makanan yang bisa menyebabkan perut kembung.

  • Kacang-kacangan.
  • Makanan pemicu intoleransi laktosa.
  • Makanan dengan pemanis buatan.
  • Soda dan minuman berkarbonasi.

2. Kebiasaan makan yang salah

Di sisi lain, kebiasaan makan berikut bisa mengakibatkan timbulnya perut kembung.

3. Gangguan sistem pencernaan dan kondisi medis tertentu

Adanya gas di dalam usus juga bisa disebabkan oleh hal-hal di bawah ini.

  • Gangguan pencernaan, seperti intoleransi laktosa dan penyakit celiac.
  • Sisa makanan di dalam sistem pencernaan.
  • Perubahan jumlah bakteri pada sistem pencernaan.
  • Konstipasi (sembelit) karena semakin lama makanan mengendap di dalam usus akan semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk mencerna.
  • Penyakit Crohn.
  • Gastroesophageal reflux disease (penyakit GERD) atau refluks asam lambung.
  • Irritable bowel syndrome (IBS).
  • Kanker usus besar.
  • Kolitis ulseratif.
  • Gangguan pada kantung empedu, seperti sumbatan batu empedu dan kolesistitis.
  • Gastroenteritis (flu perut) dan infeksi usus lainnya.

Faktor risiko perut kembung

Di bawah ini berbagai risiko umum yang meningkatkan kemungkinan perut terasa penuh.

  • Konsumsi makanan berserat yang berlebihan.
  • Memiliki intoleransi laktosa atau intoleransi gluten.
  • Hobi minum minuman bersoda atau berkarbonasi.
  • Memiliki kondisi kesehatan kronis tertentu, seperti GERD, IBS, dan penyakit Crohn. 
  • Tidak aktif secara fisik, terlebih kurang berolahraga yang bisa memperlambat kerja pencernaan.

Diagnosis perut kembung

Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, misalnya dengan mengetuk-ngetuk perut dan mendengarkan suara yang keluar dari perut.

Selanjutnya, dokter akan menanyakan riwayat medis dan pola makan Anda, termasuk mengenai frekuensi buang air besar (BAB), kesulitan saat BAB, kemungkinan sakit perut setelah makan, dan lama waktu mengalami kondisi tersebut.

Sebaiknya sampaikan juga pada dokter jika Anda memiliki gejala atau keluhan tertentu yang dirasakan beberapa waktu terakhir.

Pengobatan perut kembung

manfaat minum air putih saat perut kosong

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bloating, di antaranya sebagai berikut.

1. Perubahan gaya hidup

Cobalah benahi pola dan sumber makanan harian Anda terlebih dahulu. Terapkan cara di bawah ini untuk mengatasi perut kembung.

  • Mencari tahu dan mencatat jenis makanan apa saja yang bisa menyebabkan kembung. 
  • Membatasi beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa memicu timbulnya kembung. 
  • Batasi makanan kaya serat untuk sementara waktu. Serat memang baik, tapi tubuh Anda mungkin sensitif terhadap jumlah serat yang terlalu berlebihan. Kadang diperlukan sekitar 3 minggu bagi tubuh untuk menyesuaikan asupan serat.
  • Batasi produk susu. Jika tetap ingin meminumnya, Anda dapat mengonsumsi produk susu dalam jumlah sedikit. Pilihan lainnya, Anda dapat mengonsumsi produk yang membantu melancarkan proses pencernaan laktosa seperti laktase atau enzim pengurai laktosa.

Perbanyak minum air putih

Salah satu minuman yang bisa mengatasi perut kembung adalah air putih. Minum air putih rutin sebanyak 8 gelas per hari dapat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah kembung.

2. Obat-obatan

Apabila perubahan pada asupan dan kebiasaan makan tersebut tidak cukup membantu untuk mengurangi kembung, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan pengobatan medis. 

Di bawah ini daftar obat perut kembung bila memang Anda perlu mengonsumsinya.

  • Simethicone. Bertugas untuk mengurangi tekanan pada perut akibat adanya penumpukan gas dengan cara memecah gelembung gas di dalam sistem pencernaan. Dengan begitu, gas bisa lebih mengalir dengan lebih mudah.
  • Tablet arang aktif. Activated charcoal (arang aktif) berguna untuk membantu meredakan gejala perut kembung dengan cara menyerap gas berlebih yang menumpuk di dalam sistem pencernaan. 

Sebelum minum obat-obatan tersebut, alangkah baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Perawatan rumahan perut kembung

Demi mengatasi kembung yang membuat tidak nyaman dalam beraktivitas, di bawah ini upaya yang bisa Anda lakukan.

  • Hindari jenis makanan pemicu. Jangan terlalu banyak makan kacang-kacangan, kembang kol, produk susu dan olahannya, biji-bijian utuh, atau makanan dengan pemanis buatan, seperti sorbitol dan fruktosa yang sulit dicerna.
  • Hindari makan dalam porsi besar. Porsi makanan yang terlalu banyak dapat memberikan tekanan yang besar pada perut. Sebaiknya makan sedikit tapi sering.
  • Jangan makan dan minum terburu-buru. Makan dan minum terburu-buru turut memicu masuknya udara ke dalam sistem pencernaan. Usahakan untuk mengunyah makanan sampai lumat, baru kemudian menelannya.
  • Hindari terlalu banyak makanan berlemak. Makanan berlemak memang diyakini bisa membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Di sisi lain, konsumsi makanan berlemak terlalu banyak dapat memperlambat proses pencernaan dan pengosongan lambung.
  • Hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok dapat mengakibatkan masuknya udara yang terlalu banyak ke dalam sistem pencernaan. Merokok juga berisiko membuat pencernaan mengalami iritasi dan mengakibatkan penumpukan gas di perut.
  • Usahakan tubuh selalu aktif bergerak. Menjaga tubuh tetap aktif setiap hari dapat membantu melancarkan pencernaan.Dengan begitu, dapat menurunkan kemungkinan gas menumpuk di dalamnya.
  • Mengelola stres dan kecemasan dengan baik. Kelola stres dengan baik misalnya dengan istirahat cukup, melakukan hobi, atau olahraga yoga.

Perut kembung alias meteorismus adalah masalah pencernaan yang umum dialami yang bisa disebabkan oleh konsumsi makanan pemicu gas, intoleransi laktosa, penyakit celiac, atau IBS.

Namun, jika gejala bloating tidak kunjung hilang bahkan disertai sakit perut, diare, atau nyeri dada, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 19/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan