Gatal yang terus muncul tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu bagian tubuh yang sering terasa gatal adalah anus. Ketahui penyebab dan pengobatan anus gatal berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Gatal yang terus muncul tentu mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu bagian tubuh yang sering terasa gatal adalah anus. Ketahui penyebab dan pengobatan anus gatal berikut.
Anus gatal atau dikenal juga dengan pruritus ani adalah gatal di sekitar anus atau lubang keluarnya feses dari tubuh. Pruritus ani merupakan sebuah gejala, bukan penyakit, dan memiliki banyak penyebab.
Dikutip dari Harvard Health Publishing, kebanyakan orang dengan anus gatal tidak memiliki penyakit pada dubur. Sebaliknya, sensasi gatal adalah tanda bahwa satu atau lebih kondisi mengiritasi kulit.
Kondisi ini termasuk umum terjadi pada orang-orang. Semua orang bisa mengalami pruritus ani, baik wanita maupun lelaki, tua maupun muda.
Gatal pada anus terdiri dari dua jenis.
Rasa gatal yang muncul bisa disertai dengan gejala lainnya. Beberapa gejala pruritus ani, yaitu:
Pada beberapa kasus, peradangan seperti membengkaknya kulit di sekitar anus juga bisa terjadi. Bila sudah demikian, Anda harus berhati-hati akan risiko terkena infeksi bakteri.
Anda sebaiknya menghubungi dokter jika Anda mengalami:
Mungkin ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika khawatir dengan gejala yang Anda alami, segera konsultasikan dengan dokter.
Seringkali, penyebab pruritus ani tidak diketahui karena memang kemungkinannya sangat banyak. Beberapa yang umum di antaranya adalah sebagai berikut.
Ada beberapa penyakit kulit yang menyebabkan gatal pada anus, yaitu:
Dubur gatal juga disebabkan oleh infeksi, baik virus, jamur, parasit, atau bakteri. Beberapa infeksi yang mungkin menyebabkan dubur gatal, di antaranya.
Ada beberapa penyakit di anus atau sekitarnya yang memicu sensasi gatal, seperti:
Beberapa orang memiliki kulit yang sensitif sehingga rentan mengalami iritasi atau reaksi alergi. Beberapa pemicunya, di antaranya:
Iritasi juga bisa timbul akibat menyeka atau mengusap bagian anus terlalu keras dan kasar.
Beberapa jenis antibiotik yang diresepkan bisa mengubah keseimbangan mikrobiota usus. Hal ini bisa membuat anus terasa gatal.
Beberapa jenis antibiotik pemicu, di antaranya tetrasiklin dan erythromycin.
Berbagai jenis makanan dan minuman bisa mengiritasi usus dan anus, di anataranya:
Biasanya, pruritus ani muncul 24 – 36 jam setelah Anda mengonsumsi makanan tersebut.
Jika anus tak dibersihkan dengan benar setelah BAB, ada sisa feses yang tertinggal di kulit dubur dan memicu gatal.
Diare kronis terlalu sering dalam satu waktu juga bisa memicu sensasi gatal. Kondisi ini biasanya muncul pada orang sehat dengan asupan tinggi air.
Beberapa penyakit kronis dapat meningkatkan risiko gatal-gatal, di antaranya:
Menggaruk terlalu kuat dan sering bisa memicu:
Gatal yang tak kunjung sembuh juga bisa memicu gejala depresi dan insomnia.
Untuk membantu menemukan penyebab pruritus ani, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat keadaan kulit di sekitar area yang gatal.
Dokter juga akan meminta Anda menjelaskan makanan dan obat-obatan yang Anda konsumsi, kebiasaan buang air besar, dan cara Anda membersihkan area anus Anda.
Anda mungkin akan ditanyakan riwayat kesehatan, misalnya bila pernah terkena masalah anus, seperti wasir dan fisura, atau masalah kulit seperti psoriasis, eksim, atau seborea.
Studi lab terkadang memerlukan identifikasi jamur. Pemeriksaan dengan mikroskop mungkin diperlukan untuk memeriksa telur cacing kremi atau tungau pada sampel kulit.
Bila diperlukan, dokter akan merujuk Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan seperti tes sampel feses guna mendeteksi adanya infeksi cacing atau parasit.
Dokter mungkin akan mengobati pruritus ani dengan salah satu atau beberapa jenis obat, seperti:
Gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda mengatasi pruritus ani.
Jika memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui solusi terbaik bagi Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar