backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sakit Perut

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 02/03/2022

Sakit Perut

Definisi

Apa itu sakit perut?

Sakit perut atau nyeri perut adalah istilah awam untuk menggambarkan rasa sakit dan tidak nyaman yang terjadi pada area perut. Rasa sakit pada perut dapat berasal dari otot perut, organ-organ dalam rongga perut, atau organ di sekitar perut.

Nyeri perut bisa tergolong ringan sampai parah, baik secara terus-menerus atau datang dan pergi. Nyeri yang muncul dengan cepat akibat kondisi tertentu disebut akut, sedangkan nyeri yang berlangsung dalam waktu lama disebut kronis.

Sakit perut adalah gejala gangguan pencernaan yang sangat umum. Pria dan wanita dari segala kelompok usia pun dapat mengalaminya. Meski begitu, wanita dan orang-orang dengan gangguan kesehatan tertentu lebih rentan mengalaminya.

Nyeri bisa terasa pada seluruh area perut atau hanya pada bagian tertentu, tergantung penyebabnya. Contohnya, sakit perut bagian tengah bisa terjadi akibat keracunan makanan, sedangkan nyeri pada bagian kiri umumnya disebabkan oleh masalah lambung.

Gangguan pada perut biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Meski begitu, kondisi ini juga dapat menandakan penyakit pencernaan yang lebih berbahaya. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.

Tanda dan gejala

Sakit perut sendiri sebetulnya merupakan suatu gejala. Akan tetapi, kondisi ini juga sering muncul bersamaan dengan gejala gangguan pencernaan lainnya. Gejala sakit perut ada bermacam-macam, di antaranya:

  • perut terasa sakit saat disentuh,
  • muntah atau mual,
  • demam atau menggigil,
  • nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa jam,
  • perut kembung dan terasa kencang,
  • susah buang air besar, dan
  • dehidrasi.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah kepada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kapan harus periksa ke dokter?

Kebanyakan kasus nyeri perut bukanlah hal yang serius. Gejala ini pun bisa diobati dengan perawatan rumahan atau istirahat selama beberapa jam. Anda bahkan tidak membutuhkan obat untuk mengatasi sakit perut akibat diare, flu perut, atau gangguan sejenisnya.

Sebaliknya, nyeri perut yang bersifat akut atau kronis membutuhkan perhatian dan perawatan medis. Anda perlu menghubungi dokter jika mengalami gejala berikut ini:

  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Rasa lesu yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
  • Perubahan atau gangguan buang air besar, seperti sembelit kronis atau diare tidak sembuh dalam beberapa jam atau hari.
  • Perdarahan pada anus atau buang air besar berdarah.
  • Keputihan yang tidak biasa.
  • Rasa sakit kronis yang berlanjut setelah minum obat.

Anda juga disarankan untuk mengunjungi Unit Gawat Darurat (UGD) jika merasakan tanda dan gejala di bawah ini.

  • Sakit parah yang datang tiba-tiba, terlebih jika diikuti dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
  • Feses berdarah atau hitam dan lengket.
  • Muntah tak terkendali, khususnya jika ada darah dalam muntah.
  • Perut terasa sangat sakit dan sensitif ketika disentuh.
  • Tidak bisa buang air kecil.
  • Pusing, kebingungan, atau pingsan.
  • Sakit yang semakin parah dengan cepat.
  • Sakit pada dada, khususnya pada bagian tulang iga dan menjalar ke perut.
  • Sakit perut parah yang membaik dengan berbaring.

Sakit perut yang disertai kumpulan gejala di atas dapat menandakan gangguan yang lebih serius. Periksakan diri Anda ke dokter guna mengetahui penyebab serta pilihan cara untuk mengatasinya.

Penyebab

Apa penyebab sakit perut?

Rasa nyeri pada perut dapat muncul karena beberapa sebab. Meski demikian, lokasi timbulnya nyeri, pola nyeri, dan durasi nyeri perut bisa memberikan petunjuk penting mengenai penyebab kondisi ini.

Berikut berbagai kemungkinan penyebab rasa sakit pada perut.

1. Sakit perut sebelah kanan

Nyeri perut sebelah kanan umumnya disebabkan oleh masalah pada organ-organ di sekitar area ini. Penyebabnya bisa jadi apendisitis akut, kolesistitis, batu empedu, atau penyakit lain yang berhubungan dengan hati, usus, ginjal, atau kantong empedu.

Apendisitis akut

Apendisitis atau radang usus buntu merupakan penyebab umum dari sakit perut bagian kanan bawah. Usus buntu merupakan perpanjangan dari usus besar. Peradangan dan infeksi membuat usus buntu membengkak sehingga perut sebelah kanan terasa sakit.

Nyeri biasanya dimulai dari pusar menuju perut sebelah kanan bawah. Rasa nyeri bisa memburuk jika Anda bergerak atau ada penekanan. Gejala lain yang menyertainya antara lain mual, muntah, demam, dan hilang nafsu makan.

Kolik bilier

Kolik bilier terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran empedu oleh batu empedu. Nyeri yang ditimbulkan biasanya berlangsung selama beberapa menit sampai satu jam setelah Anda mengonsumsi makanan, terutama makanan berlemak.

Nyeri dapat muncul mendadak dan berlangsung lama, lalu meningkat intensitasnya seperti gelombang. Sensasi ini muncul dari bagian kanan perut, kemudian menjalar ke bagian bawah tulang belikat kanan. Nyeri juga bisa disertai mual dan muntah.

Konstipasi (sembelit)

Konstipasi (sembelit) yaitu kesulitan untuk buang air besar. Perlu diingat bahwa sembelit bukan hanya disebabkan oleh feses yang keras atau sulit keluar, tapi juga kesulitan untuk mengeluarkan feses secara rutin akibat kondisi tertentu.

Sembelit kadang menimbulkan nyeri perut sebelah kanan. Jika kondisi ini memburuk, Anda pun bisa saja mengalami pembengkakan perut akibat feses yang menumpuk. Sembelit dapat diatasi dengan minum banyak air dan makan makanan berserat.

2. Sakit perut sebelah kiri

Sakit pada bagian kiri perut dapat disebabkan masalah pada organ di sekitar area ini. Pada sejumlah kasus, masalah pencernaan yang menyebabkan nyeri perut bagian kanan bisa saja menjalar ke sisi kiri perut. Berikut beberapa penyebabnya.

Pankreatitis

Pankreatitis yaitu peradangan pada pankreas, organ penghasil enzim pencernaan yang terletak pada sisi kiri atas perut Anda. Keluhan biasanya muncul mendadak dan menyebabkan nyeri yang dapat menjalar hingga ke punggung.

Pankreatitis terkadang juga dapat melibatkan organ lain di sekitarnya. Peradangan pankreas yang bersifat akut berisiko berkembang menjadi pankreatitis kronis jika Anda memiliki keluhan menetap yang tidak lekas ditangani.

Gastritis

Gastritis terjadi ketika lapisan lambung mengalami iritasi. Penyebabnya antara lain infeksi bakteri H. pylori, konsumsi alkohol secara berlebihan, serta penggunaan obat pereda nyeri jenis tertentu dalam waktu yang lama

Gejala umum dari gastritis yakni sakit perut sebelah kiri atas, tempat lambung berada. Perut penderita biasanya terasa seperti melilit, perih, atau terbakar. Ada pula keluhan mual dan muntah serta perut seperti penuh meskipun hanya makan sedikit.

Gastritis bisa terjadi secara tiba-tiba (akut) atau perlahan dari waktu ke waktu (kronis). Gastritis tidak selalu berdampak serius, tapi dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebabkan borok dan peningkatan risiko kanker lambung.

Irritable bowel syndrome

Irritable bowel syndrome (IBS) yaitu gangguan sistem pencernaan yang menyerang usus besar. Gejala umumnya adalah kram perut, perut kembung, dan sering kentut. IBS juga dapat menyebabkan masalah pergerakan usus seperti sembelit atau diare.

Kolitis ulseratif

Kolitis ulseratif yaitu penyakit yang menyebabkan peradangan pada dinding saluran pencernaan bawah. Gejala yang paling banyak dilaporkan adalah sakit perut, diare, serta feses berdarah atau berlendir.

Penyakit ini dapat melemahkan tubuh pasien dan kadang menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Meskipun obatnya tidak diketahui, penanganan medis dapat mengurangi keparahan gejala penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Divertikulitis

Divertikulitis yaitu peradangan pada divertikula, yaitu kantong-kantong kecil yang terbentuk pada lapisan dalam usus. Peradangan yang terjadi bisa menyebabkan sakit perut parah yang konstan dan bertahan selama beberapa hari.

Nyeri biasanya terasa pada area kiri perut, tapi juga bisa menjalar ke sebelah kanan.  Selain nyeri perut, divertikulitis juga dapat menyebabkan bengkak pada perut bagian kiri bawah, demam, mual, dan perubahan dalam kebiasaan buang air besar.

3. Sakit perut pada umumnya

Berikut sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit pada perut bagian atas, tengah, ataupun perut secara keseluruhan.

Gastroenteritis (flu perut)

Gastroenteritis yaitu gangguan pencernaan akibat infeksi bakteri atau virus. Gejala utamanya adalah nyeri perut disertai mual, muntah, serta diare. Kumpulan gejala ini biasanya membaik dalam waktu beberapa hari.

Intoleransi makanan

Tubuh Anda mungkin tidak bisa mencerna kandungan tertentu dalam makanan. Hal ini dapat merangsang bakteri usus untuk memproduksi lebih banyak gas. Lambat laun, gas yang menumpuk akan menekan perut sehingga menimbulkan rasa nyeri.

Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Penyakit GERD yaitu gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut, mulas, dan nyeri pada ulu hati yang dikenal sebagai heartburn.

Tukak lambung

Luka yang terbentuk pada dinding lambung bisa menyebabkan sakit perut parah yang berlangsung terus-menerus. Penyebab utama tukak lambung yaitu infeksi bakteri H. pylori dan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) jangka panjang.

Penyakit Crohn

Penyakit Crohn menyebabkan peradangan pada lapisan dalam usus Anda. Gangguan pencernaan ini ditandai dengan sakit perut, perut kembung, serta mual dan muntah. Jika tidak ditangani, pasien rentan mengalami penurunan berat badan dan kurang gizi.

Penyakit celiac

Penyakit celiac dialami oleh orang-orang yang sensitif terhadap gluten, yaitu protein yang ditemukan pada biji-bijian seperti gandum. Konsumsi makanan mengandung gluten bisa menyebabkan peradangan usus yang ditandai dengan sakit perut.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis nyeri pada perut?

Pada awal pemeriksaan, dokter akan memeriksa kondisi fisik Anda, misalnya dengan menekan bagian perut yang terasa sakit atau bengkak. Informasi soal letak nyeri dan seberapa parah intensitasnya dapat membantu dokter menentukan pemeriksaan yang diperlukan.

Dokter biasanya menggunakan tes pencitraan seperti MRI scan, USG, dan sinar-X untuk melihat organ, jaringan, serta struktur lain pada perut secara rinci. Pemeriksaan ini amat efektif untuk mendiagnosis peradangan hingga pertumbuhan tumor.

Selain itu, dokter mungkin juga akan menyarankan prosedur medis berikut ini.

  • Kolonoskopi untuk melihat bagian dalam usus besar.
  • Endoskopi untuk mendeteksi peradangan dan kelainan pada lambung.
  • Pemeriksaan sinar-x pada saluran pencernaan bagian atas.
  • Pemeriksaan sampel darah, urine, dan feses untuk mencari tanda-tanda infeksi bakteri, virus, atau parasit.

Pengobatan

Apa pilihan pengobatan yang tersedia?

Pengobatan nyeri perut tergantung pada penyebabnya. Sakit perut akibat penumpukan gas mungkin tidak membutuhkan penanganan serius. Begitu pun dengan diare ringan atau sembelit yang dapat diatasi dengan pola makan.

Sementara itu, perawatan untuk penyakit yang lebih berat lebih bervariasi. Dokter bisa meresepkan obat-obatan untuk GERD hingga melakukan operasi untuk masalah yang lebih serius seperti radang usus buntu.

Apa saja perubahan gaya hidup untuk membantu mengatasi kondisi ini?

Nyeri pada perut umumnya tidak dapat dicegah, apalagi bila Anda tidak mengetahui penyebabnya. Namun, Anda dapat mengurangi kemungkinan munculnya nyeri dengan melakukan beberapa perubahan berikut.

  • Makan dengan porsi lebih kecil tapi sering.
  • Makan secara teratur dan tidak melewatkan jadwalnya.
  • Menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala.
  • Mengunyah makanan secara perlahan.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Mengobati penyakit yang dapat menyebabkan sakit perut.
  • Mengikuti saran diet yang diberikan dokter.

Sakit perut menandakan bahwa terdapat gangguan pada sistem pencernaan Anda. Gangguan ini sering kali bersifat ringan, tapi tidak berarti Anda boleh mengabaikannya sepanjang waktu.

Nyeri perut adalah gejala yang sangat umum. Apabila Anda mengalami kondisi ini, perhatikan apa saja gejala lain yang menyertainya. Hal ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab nyeri dan penanganannya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 02/03/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan