backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Penyakit Infeksi pada Anak yang Rentan Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    7 Penyakit Infeksi pada Anak yang Rentan Terjadi

    Sistem kekebalan tubuh anak belum sekuat orang dewasa sehingga membuatnya rentan mengalami penyakit infeksi. Tidak hanya itu, faktor kebersihan anak juga berpengaruh pada risiko penyakit yang satu ini. Lantas, apa saja penyakit infeksi yang bisa terjadi pada anak? 

    Berbagai penyakit infeksi pada anak yang sering terjadi

    Penyakit infeksi adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau parasit.

    Organisme-organisme ini menyerang dan masuk ke dalam tubuh anak, kemudian menimbulkan sejumlah gejala. 

    Berikut ini beberapa penyakit infeksi pada anak yang umum terjadi di Indonesia dengan informasi gejala dan cara mengatasinya. 

    1. Cacingan

    Di Indonesia, cacingan pada anak sering terjadi akibat infeksi cacing gelang, tambang, atau cambuk. Biasanya, ini terjadi karena anak kurang menjaga kebersihan.

    Misalnya, anak langsung memegang makanan dan makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu setelah bermain di luar rumah, atau kebiasaan bermain di luar tanpa alas kaki. 

    Gejala cacingan

    Beberapa anak tidak mengalami gejala cacingan apa pun. Namun, bila muncul, berikut adalah gejala cacingan pada anak yang mungkin terjadi.

    • Sering menggaruk bokong, khususnya bagian anus.
    • Perut anak sakit.
    • Demam.
    • Ada cacing pada feses anak.
    • Anak tidak nafsu makan.
    • Berat badan anak turun.
    • Mual, atau bahkan muntah.

    Penanganan

    Cacingan pada anak bisa diatasi dengan obat cacing, seperti albendazol atau mebendazol hingga 3 hari atau lebih, tergantung jenis cacing yang menginfeksi anak.

    Anda pun perlu rutin membersihkan rumah serta mengajari anak untuk mencuci tangan secara teratur guna membantu mencegah penyebaran infeksi dalam keluarga.

    2. Cacar air

    Cacar air yang dialami pada anak

    Cacar air adalah penyakit infeksi pada anak yang disebabkan oleh virus. Ini merupakan penyakit yang menular, terutama pada anak yang belum pernah terkena cacar air. 

    Adapun virusnya bisa menyebar melalui batuk atau kontak langsung dengan cairan dalam lepuh atau bintik-bintik merah yang muncul di kulit.

    Gejala cacar air

    Gejala cacar air pada anak biasanya muncul 11-20 hari setelah paparan atau setelah anak berinteraksi dengan anak lain yang sedang cacar air.

    Biasanya, gejala pertama yang muncul berupa bintik-bintik merah kecil di tubuh anak, terutama dada, punggung, kepala, atau leher, yang diikuti dengan demam dan badan lemas.

    Bintik-bintik kemudian berkembang menjadi lepuh berisi cairan dalam satu atau dua hari. Setelah mengering, bintik-bintik atau lepuh ini kemudian mengelupas dan rontok.

    Penanganan

    Mengatasi cacar air pada anak sebaiknya dilakukan di rumah. Anak perlu beristirahat di rumah agar tidak menularkan ke teman-teman atau orang sekitarnya.

    Saat di rumah, Anda bisa memberikan paracetamol untuk meredakan demam pada anak dan losion calamine untuk mengurangi gatalnya.

    Minta anak untuk perbanyak minum air putih, jangan menggaruk area yang gatal, serta pakaikan baju yang longgar agar ia merasa nyaman.

    3. Influenza

    Penyakit satu ini sering dialami pada anak dan orang dewasa akibat infeksi virus yang menular.

    Penularan virus influenza pada anak biasanya terjadi melalui udara saat penderitanya bersin atau batuk. 

    Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi melalui tangan atau benda yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi.

    Gejala influenza

    Gejala influenza pada anak biasanya muncul satu hingga tiga hari setelah terpapar. Adapun berikut adalah gejala influenza pada anak yang umum muncul. 

    Penanganan

    Anak yang terinfeksi influenza biasanya akan sembuh hanya dengan beristirahat dan minum obat pereda nyeri untuk meredakan gejala.

    Obat antivirus influenza khusus mungkin bisa anak Anda minum, tetapi harus sesuai resep dokter. 

    Selain itu, minta anak untuk menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin dengan siku atau tisu serta rutin mencuci tangan untuk mencegah penyebaran virus.

    Untuk mengurangi risiko tertular, bayi berusia 6 bulan hingga anak di bawah 5 tahun bisa mendapat vaksin influenza.

    4. Demam berdarah

    demam berdarah menular

    Penyakit ini terjadi karena infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah pada anak sangat umum terjadi di Indonesia karena merupakan negara tropis.

    Meski demikian, sebagian besar kasusnya hanya ringan dan dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu seminggu setelah penularan.

    Gejala demam berdarah

    Gejala demam berdarah pada anak umumnya ringan, terutama pada anak yang baru pertama kali terkena penyakit ini.

    Namun, pada anak yang lebih tua dan yang sudah pernah terkena penyakit ini bisa mengalami gejala sedang hingga parah.

    • Demam tinggi hingga 40 derajat Celsius.
    • Nyeri otot, tulang, terasa sakit di belakang mata.
    • Sakit kepala parah.
    • Ruam di seluruh tubuh.
    • Mudah memar.
    • Anak mimisan atau gusi berdarah.

    Penanganan

    Tidak ada pengobatan khusus untuk demam berdarah. Kasus ringan umumnya bisa teratasi dengan beristirahat dan minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi pada anak.

    Bila gejala parah, sebaiknya segera bawa anak Anda ke rumah sakit.

    Dokter dan perawat dapat memberikan tambahan cairan melalui infus untuk mengganti cairan yang hilang akibat muntah atau diare.

    5. Diare

    Ini merupakan penyakit infeksi yang sangat sering terjadi pada anak, mulai dari bayi, balita, hingga anak yang lebih besar.

    Diare pada anak sering terjadi karena infeksi bakteri, virus, parasit, atau masalah lainnya, seperti alergi pada makanan tertentu atau gangguan pencernaan pada anak.

    Gejala diare

    Gejala diare bisa berbeda pada tiap anak. Secara umum, berikut adalah gejala diare yang umum.

    • Perut anak sakit atau terasa kram.
    • Mual.
    • Perut anak kembung.
    • Demam.
    • Buang air besar terus menerus.
    • Dehidrasi.

    Penanganan

    Untuk mengatasi diare pada anak, Anda perlu memberinya air putih yang cukup untuk mengganti cairan yang hilang.

    Dokter pun mungkin akan memberi obat antibiotik untuk anak jika diare terjadi karena infeksi bakteri.

    Pada bayi, pastikan Anda tetap menyusui bayi untuk mengurangi gejalanya.

    6. Campak

    campak jerman rubella

    Campak adalah penyakit infeksi disebabkan oleh virus yang sangat menular pada anak dan orang dewasa.

    Penyakit ini bisa serius dan fatal pada anak kecil. Bahkan, pada beberapa kasus, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

    Gejala campak

    Mengutip dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala campak yang paling sering terjadi. 

    • Demam.
    • Batuk kering.
    • Pilek.
    • Sakit tenggorokan.
    • Mata meradang (konjungtivitis).
    • Bintik-bintik putih kecil dengan warna kebiruan di bagian tengahnya yang berada di dalam mulut pada lapisan pipi.
    • Ruam di kulit.

    Penanganan

    Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi campak pada anak.

    Dokter mungkin akan memberikan obat untuk meredakan demam, seperti paracetamol atau ibuprofen untuk anak.

    Antibiotik pun mungkin akan dokter berikan jika infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi telinga, juga terjadi saat anak mengalami campak.

    7. Pneumonia

    Pneumonia adalah penyakit infeksi pada paru-paru akibat bakteri atau virus. Pada anak, penyakit infeksi ini bisa ringan atau bahkan serius.

    Adapun pneumonia pada anak sering terjadi pada balita atau yang berusia di bawah 5 tahun.

    Gejala pneumonia

    Gejala pneumonia pada anak yang umum adalah:

    • demam,
    • kelelahan,
    • sesak,
    • hilang nafsu makan,
    • dan anak batuk.

    Penanganan

    Pneumonia akibat infeksi bakteri bisa ditangani dengan pemberian obat antibiotik.

    Namun, untuk pneumonia akibat infeksi virus, tidak ada pengobatan khusus yang tersedia, dan seringkali sembuh dengan sendirinya.

    Selain itu, anak pun perlu beristirahat, minum banyak air putih, serta mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi demam dan batuk.

    Pada kasus yang cukup parah, seperti anak sesak napas, perawatan inap di rumah sakit sangat dibutuhkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 21/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan