backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Mimisan pada Anak, Pahami Gejala hingga Penanganannya

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Mimisan pada Anak, Pahami Gejala hingga Penanganannya

Keluar darah dari hidung anak atau atau mimisan pasti membuat Anda panik. Apalagi jika mimisan tiba-tiba terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Meskipun tidak selalu menandakan kondisi kesehatan yang berbahaya, Anda juga perlu mengetahui apa saja penyebab mimisan pada anak serta bagaimana penanganannya.

Apa itu mimisan pada anak?

Hidung termasuk salah satu bagian tubuh yang mempunyai banyak pembuluh darah kecil dan tergolong mudah pecah.

Dikutip dari Cedars Sinai Medical Centre, saat pembuluh darah pecah, maka hidung akan mengeluarkan darah yang biasa disebut sebagai mimisan.

Biasanya, kondisi ini hanya terjadi di satu lubang hidung saja. Perlu pula diketahui orangtua bahwa kebanyakan mimisan terjadi di bagian depan dekat lubang hidung.

Dalam dunia medis, kondisi ini juga disebut sebagai epistaksis. Terkadang, kondisi ini terlihat menakutkan.

Akan tetapi, biasanya bukan menjadi hal yang serius. Pendarahan dari hidung ini biasanya tergolong minimal dan cukup singkat.

Seberapa umum kondisi mimisan pada anak?

Hidung berdarah termasuk gejala yang cukup umum terjadi di semua usia.

Namun, kemungkinan anak mengalami mimisan dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.

Pada sebagian kasus, mimisan akan berhenti hanya dengan menekan hidung tetapi pada sebagian lainnya membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Oleh karena itu, usahakan untuk tidak menyepelekannya jika hal ini terjadi pada Anda maupun si kecil.

Jenis-jenis mimisan

penyebab mimisan disertai sakit kepala

Perdarahan pada hidung atau mimisan pada anak dapat menjadi dramatis dan menakutkan, Untungnya, sebagian besar kondisi ini tidak serius dan dapat ditangani dengan cukup mudah.

Mimisan dibagi menjadi dua jenis, tergantung dari asal perdarahannya.

1. Mimisan anterior

Mimisan anterior adalah perdarahan yang berasal dari pembuluh darah di bagian paling depan hidung yang menyebabkan lebih dari 90% kasus epistaksis.

Jenis ini adalah yang paling mudah ditangani, baik dengan perawatan dokter atau hanya dengan perawatan rumahan.

2. Mimisan posterior

Jenis yang satu ini termasuk yang kurang umum dibandingkan dengan mimisan anterior. Kondisi ini sering terjadi pada orang lanjut usia.

Pendarahan berasal dari arteri di bagian belakang hidung sehingga lebih sulit ditangani sendiri dan biasanya membutuhkan penanganan dokter THT.

Tanda dan gejala mimisan pada anak

Tanda utama yang bisa dilihat orangtua adalah ketika darah menetes atau mengalir dari hidung.

Walaupun kebanyakan kasus berasal dari satu lubang hidung, tidak menutup kemungkinan akan terjadi perdarahan lebih parah.

Perdarahan tersebut misalnya yang berasal dari kedua lubang hidung. Mimisan pada anak biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Akan tetapi, bisa juga mengalami nyeri akibat cedera atau area jaringan di dalam hidung.

Kapan harus meminta pertolongan medis?

Anda harus segera menghubungi dokter jika anak mengalami kondisi berikut.

  • Masih mengalami perdarahan setelah menjepit hidung lebih dari 10 menit.
  • Ada benda yang tersangkut di dalam hidung.
  • Terjadi cukup sering dan berulang kali dalam waktu yang berdekatan.
  • Mengalami pendarahan area tubuh lainnya seperti gusi, urine atau feses.
  • Mudah mengalami memar.
  • Memiliki penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah.
  • Merasa pusing atau seperti ingin pingsan.
  • Memiliki detak jantung yang cepat atau mengalami kesulitan bernapas.
  • Mengalami batuk atau muntah darah.

Apa penyebab mimisan pada anak?

mengatasi hidung tersumbat pada anak

Penyebab mimisan tergolong cukup beragam dan biasanya tidak berbahaya.

Sebagai contoh, mimisan bisa terjadi karena mengorek hidung atau memasukkan suatu benda ke dalam hidung.

Namun, tidak menutup kemungkinan mimisan terjadi karena kondisi penyakit tertentu.

Berikut beberapa penyebab mimisan pada anak yang perlu diketahui orangtua.

1. Udara yang kering

Penyebab mimisan paling umum pada anak adalah karena udara yang kering.

Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada iklim dingin ketika banyak terjadi infeksi saluran pernapasan atas dan ketika suhu serta kelembapan naik turun secara drastis.

Perubahan suhu dari lingkungan luar yang dingin ke dalam rumah yang hangat dan kering dapat membuat hidung lebih rentan terhadap pendarahan.

Tak hanya di iklim dingin, mimisan tiba-tiba juga dapat terjadi di iklim panas dan kering dengan kelembapan rendah atau ketika ada perubahan musim.

Berbagai kondisi ini dapat menyebabkan lapisan hidung anak menjadi kering, retak dan berdarah.

2. Cedera pada hidung

Cedera yang tidak disengaja pada hidung dapat  membuat pembuluh darah di lubang hidung rusak hingga akhirnya berdarah.

Penyebab mimisan yang satu ini sering terjadi pada anak saat menggaruk dan mengorek hidung mereka.

Apalagi jika kuku si kecil dalam keadaan panjang, semakin meningkatkan luka pada selaput hidung.

Namun, pada orang dewasa kebiasaan menggaruk hidung yang gatal juga bisa membuat hidung terluka dan berdarah.

4. Memasukkan benda asing ke lubang hidung

Anak-anak diliputi oleh rasa keingintahuan yang cukup besar. Biasanya, ia belum bisa membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.

Tak jarang, anak memiliki rasa penasaran terhadap benda disekelilingnya dan menggunakannya untuk hal-hal yang tidak seharusnya.

Sebagai contoh, memasukkan benda tumpul ke dalam hidung yang bisa menyebabkan luka hingga menyebabkan mimisan pada anak.

5. Kelelahan

Saat buah hati Anda terlalu lelah akibat aktivitas tertentu, ini juga bisa menjadi penyebab mimisan pada anak.

Penyebab mimisan yang satu ini perlu diwaspadai karena rentan dilatarbelakangi oleh masalah kesehatan tertentu.

Ketika anak mengalami kelelahan, biasanya pembuluh darah akan mudah tegang hingga akhirnya pecah dan menimbulkan mimisan tiba-tiba.

Usahakan untuk memeriksakan ke dokter jika anak sering mengalami perdarahan hidung akibat kelelahan.

6. Masalah kesehatan tertentu

Dijelaskan sedikit di atas bahwa hidung yang kering bisa menyebabkan mimisan, termasuk ketika anak mengalami flu sehingga dapat mengiritasi lapisan hidung.

Hal ini terjadi ketika anak membuang ingus berulang kali sehingga berdarah.

Lalu, mimisan pada anak juga bisa terjadi disertai dengan sakit kepala karena kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab mimisan disertai sakit kepala pada anak bisa menjadi gejala dari suatu penyakit, seperti:

Cara mengatasi mimisan pada anak

Berikut ini berbagai cara mengatasi kondisi mimisan pada anak mulai dari perawatan dokter hingga perawatan rumahan yang bisa dilakukan orangtua.

1. Perawatan mimisan dari dokter

Jika anak mengalami pendarahan hidung terus menerus, ada kemungkinan dokter akan melakukan tindakan tertentu.

Dokter akan mengecek kondisi hidung untuk menentukan asal perdarahan. Pada dasarnya, langkah perawatan yang diambil tergantung pada penyebabnya.

Dokter akan menggunakan obat mimisan oles pada anak untuk membius lapisan hidung dan menyempitkan pembuluh darah.

Selain itu, dokter biasanya akan membersihkan gumpalan dan kerak dari dalam hidung.

Dikuitp dari Cleveland Clinic, berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan dokter, yaitu:

  • Kauterisasi, teknik menghentikan pendarahan dengan menggunakan energi panas (elektrokauter) untuk membakar pembuluh darah
  • Nasal packing, yaitu penempatan strip kain kasa ke dalam rongga hidung untuk menekan sumber perdarahan.
  • Pembedahan dan perbaikan dalam hidung jika diperlukan.

2. Obat mimisan alami

Selain perawatan dari dokter, ada berbagai macam obat mimisan alami pada anak yang bisa Anda temukan di rumah seperti berikut.

Es batu

Anda bisa menggunakan es batu sebagai obat alami serta cara mengatasi mimisan pada anak.

Es batu dapat digunakan untuk menghentikan pendarahan dengan menyempitkan pembuluh darah pada hidung.

Anda bisa mengambil beberapa bongkah es batu dan lapisi dengan kain atau handuk yang lembut.

Usahakan untuk tidak menempelkan es batu langsung pada hidung anak karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Kompres hingga pendarahan sudah terlihat mereda.

Air garam

Obat mimisan alami pada anak lainnya adalah air garam. Air garam dapat digunakan untuk membantu meredakan pendarahan akibat udara dingin dan kering.

Cara mengatasi mimisan yang satu ini dapat membantu melembapkan lapisan dalam hidung dan mengurangi iritasi pada selaputnya.

Garam juga mampu mempersempit aliran pembuluh darah di hidung hingga akhirnya pendarahan akan terhenti.

Setelah melarutkan garam pada air hangat, lalu basahi kapas dengan air tersebut. Teteskan air yang berasal dari kapas pada lubang hidung secara perlahan sambil mendongakkan kepala anak.

Perasan lemon

Lemon termasuk salah satu buah dengan kadar keasaman yang cukup tinggi dan bisa dijadikan sebagai obat mimisan pada anak.

Tidak hanya menghentikan pendarahan, kandungan vitamin C di dalam lemon juga sangat bagus untuk memperkuat pembuluh darah yang rusak di hidung.

Cara mengatasi mimisan dengan menggunakan lemon dapat dilakukan dengan meneteskan air perasan lemon ke rongga dalam hidung.

Perawatan rumahan mimisan pada anak

tulangb hidung sakit

Saat anak mengalami mimisan, cobalah untuk tidak panik. Anda bisa melakukan berbagai langkah penanganan di rumah, sebagai cara mengatasi mimisan pada anak.

Berikut beberaa langkah-langkah yang bisa dilakukan orangtua.

  • Pangku anak, atau biarkan ia duduk dengan tubuh sedikit condong ke depan.
  • Hindari anak berbaring agar ia tidak menelan darah sehingga terjadi muntah.
  • Hindari pula anak meletakkan kepala di antara lutut karena akan semakin buruk.
  • Beritahu anak agar selanjutnya bernapas melalui mulut.
  • Tutup lubang hidung dengan lembut selama 5—10 menit.
  • Kompres dengan handuk dingin di area hidung.
  • Jika pendarahan belum berhenti, ulangi langkah di atas.
  • Setelah pendarahan berhenti, beritahu anak agar tidak menggosok atau mengorek hidung.

Sebenarnya, tidak ada obat khusus untuk mengatasi mimisan pada anak.

Namun, Anda juga bisa menyemprotkan semprotan dekongestan yang dijual bebas untuk membantu melembapkan hidung.

Terkadang, oxymetzoline ini bisa menjadi alternatif obat mimisan di apotek. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak.

Bagaimana mencegah mimisan pada anak?

Penyebab mimisan yang terjadi pada anak bisa Anda cegah dengan melakukan beberapa hal tertentu, seperti berikut.

  • Menjaga lapisan hidung tetap lembap dengan mengoleskan  petroleum jelly atau salep antibiotik dengan kapas tiga kali sehari.
  • Rutin memotong kuku si kecil untuk mencegah mimisan.
  • Mencegah udara kering dengan melembapkan udara menggunakan humidifier.
  • Menggunakan semprotan hidung saline untuk melembapkan membran hidung yang kering.

Perlu diketahui, umumnya produk yang digunakan sebagai ointment atau obat oles seperti Bacitracin, A dan D Ointment, Eucerin, Polysporin, dan Vaseline.

Nutrisi penting untuk mencegah mimisan

Selain menggunakan langkah-langkah di atas, ada berbagai zat gizi yang ternyata dapat mencegah mimisan pada anak.

1. Suplemen multi-vitamin dan mineral, dan formula anak

Mengonsumsi vitamin E, vitamin A, vitamin C, tembaga, mangan, selenium, dan seng juga membantu mengobati dan mencegah pendarahan pada hidung.

Pola makan anak yang sangat buruk yang mengakibatkan perdarahan di hidung dan masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, usahakan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral anak dari makanan maupun suplemen.

Namun, jika Anda hendak memilihkan suplemen yang pas, mintalah bantuan dokter untuk menentukannya.

2. Vitamin C

Vitamin C bekerja dengan bioflavonoid sebagai anti-oksidan untuk meningkatkan penyembuhan dalam tubuh manusia.

Kekurangan vitamin C juga bisa meningkatkan risiko perdarahan hidung. Selain itu, vitamin C juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.

Sistem kekebalan tubuh kuat membuat anak tidak mudah terkena penyakit infeksi yang bisa menjadi salah satu penyebab mimisan.

Catatan

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 31/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan