Ya, stres dapat menjadi salah satu penyebab sakit kepala pada anak. Anak dengan depresi pun sering mengeluh sakit kepala, terutama jika mereka sedang sedih atau kesepian.
7. Infeksi
Penyakit pilek, flu, infeksi telinga, dan sinus adalah beberapa penyebab sakit kepala pada anak-anak yang paling umum.
Namun, apabila disertai dengan demam dan sensasi kaku pada leher, ini bisa menjadi pertanda adanya infeksi yang lebih serius seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis (radang otak).
8. Cedera kepala
Benjolan atau memar di kepala bisa menyebabkan sakit kepala. Walaupun sebagian besar cedera kepala tergolong ringan, tetap bawa si kecil ke dokter jika ia baru saja terjatuh atau terkena pukulan keras di kepala. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko perdarahan di kepala anak.
9. Tumor di kepala
Pada kasus yang jarang, tumor atau perdarahan di otak dapat menyebabkan sakit kepala kronis, dan ini bisa terjadi pada anak.
Meski begitu, sakit kepala yang mengarah ke tumor tidak berdiri sendiri, karena biasanya diikuti dengan gejala lainnya, seperti gangguan penglihatan dan sensasi pusing selama berhari-hari.
10. Faktor lainnya
Selain penyebab di atas, ada pula faktor-faktor lain yang membuat anak rentan mengalami nyeri di kepala, diantaranya:
- Faktor genetik. Sakit kepala migrain dapat menurun kepada anak Anda.
- Makanan dan minuman. Zat pengawet dalam makanan serta pemanis buatan juga dapat memicu sakit kepala.
Cara mengatasi sakit kepala pada anak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan ketika anak Anda mengalami nyeri di kepala. Namun, ada baiknya pula Anda mengetahui perawatan khusus yang juga direkomendasikan dokter, seperti:
- Mengonsumsi obat sakit kepala yang aman untuk anak-anak, seperti parasetamol atau ibuprofen.
- Beristirahat di tempat yang tenang dengan suasana yang cukup gelap.
- Menghindari pemicu sakit kepala seperti makanan, minuman, atau kurangnya waktu tidur.
- Melakukan peregangan dan rutin berolahraga.
- Minta anak banyak minum air putih.
Kapan harus bawa anak ke dokter jika ia mengeluh sakit kepala?
Gejala yang mungkin muncul pada orang yang mengalami sakit di kepala bisa berbeda-beda. Umumnya, jenis sakit yang berbeda memiliki gejala yang juga tak sama.
Biasanya sakit kepala tidak berbahaya dan dapat pulih dengan sendirinya seiring waktu. Namun, beberapa kasus dapat menjadi pertanda dari penyakit yang lebih serius pada anak.
Oleh karena itu, ada beberapa gejala yang bisa Anda jadikan patokan untuk menemui dokter. Segera hubungi dokter jika si kecil mengalami sakit kepala yang diikuti beberapa kondisi berikut:
1. Sakit kepala disertai demam dan leher kaku
Apabila saat sakit menyebabkan anak tidak bisa mendongakkan lehernya ke atas atau menurunkannya ke bawah, atau ia juga tidak bisa menggelengkan dan memutar kepalanya, Anda harus segera bawa ke rumah sakit terdekat.
Sakit kepala pada anak yang disertai demam dan leher kaki bisa menjadi pertanda meningitis. Meningitis adalah peradangan selaput otak yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus.
Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap meningitis karena sistem kekebalan tubuh mereka belum mampu melawan infeksi sebaik orang dewasa.
2. Sakit kepala tidak juga berhenti meski sudah minum obat
Sakit kepala umumnya akan mereda setelah minum obat nyeri semacam paracetamol atau ibuprofen, dan beristirahat. Namun jika keluhannya masih saja muncul setelah itu, apalagi malah makin parah, sebaiknya bawa anak ke dokter.
Terlebih jika nyeri disertai dengan gejala lainnya, seperti lemas, atau penglihatan kabur, dan kondisi lainnnya yang sampai mengganggu aktivitas anak.
3. Sakit kepala disertai muntah-muntah
Jika sakit kepala disertai dengan sering muntah-muntah tapi tidak menunjukkan gejala lainnya, seperti diare, ini mungkin disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otak (tekanan intrakranial). Terlebih jika rasa sakitnya semakin berat dari sebelum-sebelumnya.
Segera bawa anak ke dokter jika mengalami kondisi ini.
4. Ketika sakit kepala sampai membangunkan anak dari tidurnya
Ketika sakit kepala terasa sangat hebat sampai-sampai si kecil terbangun dari tidurnya, ini kemungkinan pertanda disebabkan penyakit serius yang harus segera ditangani.
Sakit kepala juga bisa bertambah buruk ketika batuk, bersin, atau memijat kepalanya. Selain itu, mungkin juga disertai dengan mual dan muntah setiap kali mengalami kepala yang sakit.
5. Ketika sakit kepala sering sekali terjadi berkali-kali
Jika anak sering sekali mengalaminya (lebih dari dua kali seminggu) atau sakit tersebut sampai membuat mereka kesulitan beraktivitas seperti biasanya, sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai kondisi anak Anda.
Apa yang akan dilakukan dokter?
Dokter akan lebih dulu mencari tahu penyebabnya dengan melakukan beragam pemeriksaan fisik dasar. Dokter mungkin juga akan menanyakan hal-hal berikut pada anak dan juga Anda:
- Sejak kapan sakit kepala terjadi?
- Bagian mana yang terasa sakit?
- Berapa lama rasa sakitnya sudah dirasakan?
- Apakah pernah mengalami kecelakaan atau trauma di kepala?
- Apakah sakit kepala ini sampai mengubah pola tidurnya?
- Apakah ada posisi tubuh tertentu yang semakin memicu kepala terasa sakit?
- Apakah ada tanda emosional atau psikologis yang berubah?
Jika dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan melakukan MRI atau CT scan pada kepala anak. MRI digunakan untuk melihat kondisi pembuluh darah yang menuju bagian otak.
CT scan membantu mencari keberadaan tumor atau melihat kondisi saraf yang tidak normal dalam kepala, atau untuk melihat ada tidaknya kondisi abnormal pada otak anak.
Penanganan sakit kepala akan tergantung dengan penyebab yang memicunya. Jika semua hasil tes negatif, dokter biasanya akan memberikan obat yang bisa diminum di rumah untuk meredakan sakit kepala.
Jika ada salah satu hasil tes yang mencurigakan, dokter dapat merekomendasikan rencana perawatan selanjutnya sesuai penyebab sakit kepala pada anak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar