Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 27/10/2022
Cacingan adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dihadapi anak-anak. Jika dibiarkan terlalu lama, adanya cacing dalam tubuh bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Alasannya, cacing yang ada di dalam tubuh akan menyerap sari-sari makanan anak yang ada dalam sel-sel darah dan usus. Orangtua perlu mengetahui tanda atau ciri-ciri cacingan pada anak, berikut penjelasan lengkapnya.
Kenapa anak rentan mengalami cacingan?
Mengutip dari About Kids Health, penyebab cacingan pada anak adalah parasit yang hidup di dalam usus.
Parasit di usus ini biasanya dalam bentuk protozoa atau cacing kremi dan pita yang masuk ke dalam tubuh dan memakai usus sebagai tempat tinggal.
Cacingan pada anak-anak sangat umum terjadi di seluruh dunia dengan ciri-ciri yang sama.
Penyakit infeksi pada anak yang satu ini ditularkan di tempat ramai, sanitasi buruk, dan kualitas air yang kurang baik.
Jenis parasit yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah cacing kremi dan cacing pita.
Apa saja ciri anak mengalami cacingan?
Ciri cacingan pada si kecil bisa dilihat berdasarkan jenisnya. Ada berbagai jenis cacingan pada anak yang perlu diwaspadai. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
Mengutip dari Kids Health, cacingan yang satu ini adalah infeksi usus pada anak yang disebabkan oleh cacing parasit kecil sehingga tidak memiliki ciri yang terlihat.
Ini adalah jenis infeksi yang sangat umum dialami oleh anak, terutama di usia sekolah.
Proses penularan parasit ini dari cacing kremi yang masuk ke dalam tubuh ketika anak menelan atau menghirup cacing kremi yang sangat kecil.
Setelah puas bermain, biasanya tanpa cuci tangan anak-anak langsung mengambil makanan.
Hal tersebut membuat telur cacing yang menempel pada jari tangan dan ikut masuk ke dalam mulut.
Lalu telur tersebut menetas di usus kecil dan masuk ke usus besar. Di dalam usus besar tersebut cacing kremi menempel dan akan mengambil makanan.
Kemudian jika sudah dewasa cacing kremi betina akan menuju ke anus untuk mengeluarkan telur.
Namun ciri-ciri dan wujud cacing kremi sangat kecil, sehingga anak dengan mudah bisa terkena cacingan.
Maka, inilah penyebab kenapa banyak anak-anak yang terkena cacing kremi akan merasakan gatal-gatal di sekitar anus.
Ciri-ciri anak terkena cacingan disebabkan cacing kremi
Berikut tanda anak terinfeksi cacing kremi:
Gatal yang terus menerus di sekitar anus
Susah tidur karena merasakan gatal di sekitar anus
Sekitar anus terasa nyeri dan terjadi iritasi
Terdapat cacing kremi pada tinja
Anak kurang nafsu makan
Anda bisa melihat cacing di area anus setelah anak tertidur 2 – 3 jam. Kemungkinan besar, Anda juga bisa melihat cacing di toilet setelah si kecil selesai dari kamar mandi.
Ciri-ciri cacing kremi yang menyebabkan cacingan pada anak yaitu wujudnya seperti potongan benang kecil berwarna putih. Anda juga bisa melihatnya di permukaan pakaian dalam si kecil di pagi hari.
2. Cacing gelang (Ascariasis lumbricoides)
Jenis cacingan berikutnya adalah ascariasis lumbricoides, kondisi yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang.
Cacing jenis ini biasa menyebar melalui makanan dan minuman yang sebelumnya sudah terkontaminasi. Namun, tidak ada gejala khusus yang ditimbulkan cacing ini.
Ascariasis adalah cacing yang sering berada di lingkungan yang kurang bersih dan tinggal di daerah dengan suhu hangat.
Berbeda dengan cacing kremi yang wujudnya kecil, cacing gelang dewasa yang berkembang biak di usus memiliki ciri-ciri tubuh panjang, melebihi 30 cm.
Anda baru tahu setelah melihat cacing yang keluar bersamaan dengan tinja. Cara hidup cacing gelang di dalam usus halus adalah dengan cara parasit.
Cacing gelang juga bisa masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan anak batuk-batuk.
Ciri-ciri anak mengalami cacingan karena cacing gelang
Membiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas.
Pastikan anak-anak mengganti pakaian dalam mereka setiap hari.
Cuci seprai, selimut, dan boneka si kecil secara teratur minimal seminggu sekali.
Dorong anak untuk bermain di daerah kering dan tidak bermain di genangan air berlumpur.
Pastikan sayuran dan daging dimasak dengan matang sebelum menyajikannya.
Ajarkan anak untuk memelihara kebersihan kuku dankebersihan area genital.
Selalu menjaga kebersihan rumah, lingkungan, bahkan mainan si kecil.
Jika si kecil memunculkan salah satu gejala atau tanda yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter agar anak segera mendapatkan tindakan yang tepat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.