3. Jaga asupan cairan

Dalam mengobati cacar air, pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan pada anak dengan banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
Jika cacar air terjadi pada bayi yang masih aktif menyusui, terus beri mereka ASI secara teratur.
Selain memberi air putih, Anda juga bisa memberikan es batu untuk anak. Selain untuk menjaga cairan tubuh, mengemut es batu juga bisa menenangkan mulut anak yang sakit karena cacar air.
4. Beristirahat yang cukup
Selain memperhatikan asupan, pastikan juga anak beristirahat dan tidur yang cukup. Tidur yang cukup dapat membantu memperkuat sistem imun si Kecil untuk melawan infeksi.
Mengistirahatkan anak di rumah juga dapat mencegah penularan penyakit cacar air. Sebagian besar kasus cacar air terjadi setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.
Jadi, jika anak Anda terkena cacar air, jangan membiarkannya kembali bersekolah sampai ruam cacar mengering, biasanya sekitar 10–14 hari setelah kemunculan gejala pertama.
5. Gunting kuku dan gunakan sarung tangan

Rasa gatal di kulit akibat cacar air memang tidak tertahankan sehingga anak cenderung ingin menggaruknya. Padahal, menggaruk bukanlah cara mengatasi cacar air yang tepat pada anak.
Menggaruk dapat menyebabkan lenting cacar air menjadi pecah, menimbulkan luka terbuka, sehingga rentan infeksi. Cacar air pun menjadi lebih lama sembuh.
Untuk menghindari garukan, pastikan kuku anak Anda pendek atau bila perlu gunakan sarung tangan pada anak, terutama saat ia tidur.
Pastikan juga anak menerapkan kebiasaan sehat, seperti mencuci tangan secara teratur, agar tangannya selalu bersih dari kuman penyakit yang mungkin menginfeksi kulitnya.
6. Meredakan gatal
Kebiasaan menggaruk bisa berhenti dengan sendirinya dengan cara menghilangkan atau setidaknya mengurangi rasa gatal itu sendiri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar