Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Cacar air (chickenpox) adalah penyakit kulit akibat infeksi virus yang menyebabkan timbulnya lenting gatal berisi cairan pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut.
Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa. Terlebih lagi, cacar air yang terjadi pada orang dewasa bisa saja menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius, terutama bila mereka belum pernah mengalami cacar air sebelumnya.
Setelah sembuh dari cacar air, virus penyebabnya dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi inaktif. Sewaktu-waktu, virus ini dapat kembali terbangun untuk menginfeksi dan memicu penyakit cacar api (cacar ular) yang disebut dengan herpes zoster. Herpes zoster bisa mengakibatkan komplikasi cacar yang berat.
Cacar air adalah penyakit menular yang sangat sering terjadi. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia. Namun, sebagian besar kasus cacar air terjadi pada anak berusia di bawah 15 tahun.
Orang dengan sistem imun yang lemah lebih berisiko terkena penyakit ini seperti bayi, ibu hamil, dan lansia.
Penyakit ini biasanya muncul sekali seumur hidup. Sangat sedikit orang yang mengalami infeksi cacar air dua kali dalam hidupnya.
Sebenarnya, kemunculan gejala cacar air yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda-beda. Namun, biasanya gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelelahan dan rasa tak nyaman pada tubuh selama satu sampai dua hari.
Kemudian, ruam gatal mulai timbul pada tubuh, wajah, kulit kepala, dan di bawah ketiak. Terkadang ruam juga muncul di dalam mulut.
Nantinya ruam akan berubah menjadi lenting atau bintik-bintik gatal berisi cairan yang dapat melepuh dan mengering, membentuk keropeng dalam 5-10 hari.
Dilansir dari Mayo Clinic, lenting yang muncul bervariasi, bisa hanya dalam jumlah yang sedikit, bisa juga dalam jumlah yang banyak mencapai 500.
Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama penyakit setelah ruam muncul, yaitu :
Biasanya benjolan baru akan terus muncul di seluruh bagian tubuh selama beberapa hari hingga akhirnya berhenti.
Pada kasus yang parah, ruam bisa menutupi seluruh tubuh dan lenting bisa muncul di tenggorokan, mata, selaput lendir uretra, anus, hingga vagina.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Ketika gejala cacar air mulai muncul, sebaiknya langsung periksakan diri atau anak Anda ke dokter. Dokter akan meresepkan obat untuk mengurangi keparahan dan meringankan gejala yang Anda atau anak derita.
Selain itu, konsultasikan kembali ke dokter jika Anda atau anak mengalami berbagai gejala seperti:
Jika memiliki pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkan informasi lengkap seputar masalah kesehatan Anda.
Penyebab utama kondisi ini adalah varicella-zoster yang merupakan salah satu virus herpes. Virus ini bisa berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat dua hari sebelum lepuhan muncul. Virus akan tetap menular sampai semua lepuhan kering. Biasanya virus ini dapat menyebar melalui:
Anda berisiko menularkan penyakit sejak 2 hari sebelum ruam muncul hingga 6 hari setelah lenting terbentuk. Virus akan tetap menular hingga semua lepuhan yang pecah ini mengeras.
Siapapun yang belum pernah terpapar atau tertular virus sangat berisiko terkena cacar air. Namun, risikonya akan meningkat pada:
Paparan virus melalui infeksi aktif sebelumnya atau vaksinasi mengurangi risiko terjangkitnya penyakit yang satu ini.
Bintik-bintik akibat cacar air berbeda dari jenis ruam yang lain sehingga diagnosis mudah ditentukan. Dokter akan melakukan pengecekan riwayat medis dan melihat ruam untuk membuat diagnosis.
Setelah itu, dokter terkadang juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaannya meliputi:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Cacar air pada anak biasanya tidak membutuhkan obat khusus karena bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, dokter biasanya meresepkan beberapa jenis obat cacar air berikut untuk membantu meringankan gejala seperti:
Obat seperti paracetamol biasanya sering diresepkan untuk membantu meredakan demam dan nyeri ringan.
Namun, obat yang mengandung aspirin sebaiknya tidak boleh diberikan pada anak karena dapat menyebabkan kondisi bernama sindrom Reye, di mana otak dan fungsi hati mengalami kerusakan mendadak.
Salah satunya obatnya adalah diphenhydramine (Benadryl) yang diberikan untuk mengurangi gatal. Biasanya obat bisa dalam bentuk krim oles atau obat minum.
Pada orang-orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi, dokter akan memberikan obat herpes berupa antivirus untuk mempersingkat infeksi virus.
Biasanya yang rentan terhadap komplikasi adalah ibu hamil, bayi di bawah enam bulan, dan orang-orang dengan sistem imun yang lemah. Salah satu obat yang diberikan adalah acyclovir (Zovirax, Sitavig).
Dalam kasus tertentu, dokter biasanya meminta Anda untuk melakukan vaksin setelah terpapar virus ini. Pasalnya selain mencegah penyakit, vaksin cacar air juga bisa mengurangi keparahan gejala.
Penyakit cacar air merupakan self-limiting disease, artinya penyakit bisa sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, pengobatan dokter hanya membantu mempersingkat dan meringankan gejala.
Namun, Anda juga sebaiknya melakukan berbagai perubahan gaya hidup untuk membantu meringankan gejala penyakit ini. Berikut berbagai pantangan cacar air dan cara perwatan alami untuk meringankan gejalanya, yaitu:
Menggaruk area kulit yang gatal akan memperparah lepuhan dan memperlambat penyembuhan. Bila Anda khawatir akan menggaruk kulit saat sedang tidur, potong kuku dan gunakan sarung tangan agar kulit tidak terluka saat tergaruk.
Calamine mengandung berbagai zat yang bisa menenangkan kulit, salah satunya zinc oxide. Gunakan losion ini untuk membantu mengurangi rasa gatal yang mengganggu. Jangan digunakan di sekitar mata.
Air putih dapat menjadi obat alami cacar air karena penyakit ini berisiko menyebabkan dehidrasi.
Minum banyak air dapat membantu mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan dehidrasi. Selain itu, ketika terhidrasi dengan baik, tubuh bisa melakukan berbagai tugasnya termasuk untuk memulihkan kondisi.
Bila lepuhan muncul di sekitar mulut, pilihlah makanan dengan tekstur yang lembut dan lunak untuk menghindari rasa nyeri saat menggigit makanan.
Saat mandi, gunakanlah air hangat suam kuku, jangan menggunakan air panas. Batasi waktu tidak lebih dari 15 menit.
Selain itu, pilihlah produk pembersih tubuh yang dibuat khusus untuk kulit sensitif atau diformulasikan untuk kulit bayi yang baru lahir. Gunakan sabun dengan lembut tanpa menggosok terlalu keras.
Cara terbaik mencegah penyakit cacar air yaitu dengan melakukan vaksin. Vaksin memberikan perlindungan menyeluruh dari virus varicella zoster yang diberikan. Ketika vaksin tidak memberikan perlindungan yang menyeluruh, keparahan cacar air tetap bisa dikurangi.
Tak perlu khawatir, vaksin cacar air aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Sejak vaksin ini tersedia, ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif.
Adapun efek samping yang ditimbulkannya cukup ringan. Kemerahan, pegal, dan terkadang benjolan kecil di lokasi suntikan menjadi efek yang kerap muncul.
Umumnya vaksin direkomendasikan untuk:
Anak-anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun wajib mendapatkan 2 dosis vaksin. Vaksin biasanya diberikan saat anak berusia 12 hingga 15 bulan dan 4 hingga 6 tahun.
Vaksin ini juga bisa dikombinasikan dengan campak, gondong, dan rubela (MMR). Namun efeknya, pada sebagian anak kombinasi ini bisa meningkatkan risiko demam dan kejang.
Orang dewasa yang tidak divaksinasi dan belum pernah terkena cacar air berisiko tinggi terkena penyakit ini. Apalagi jika Anda bekerja di tempat penitipan anak atau layanan kesehatan.
Biasanya dokter atau petugas kesehatan akan memberikan dua dosis vaksin. Tidak sekaligus, vaksin akan diberikan secara terpisah selama 4 hingga 8 minggu.
Jika Anda lupa pernah melakukan vaksin atau mengidap cacar air, dokter akan melakukan tes darah. Tes darah membantu menentukan kekebalan tubuh Anda.
Vaksin tidak boleh diberikan pada:
Intinya, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum melakukan vaksin. Kemudian, tanyakan pada dokter terkait apakah Anda memang membutuhkannya.
Jika Anda berencana untuk hamil dalam waktu dekat, tanyakan pada dokter kira-kira boleh atau tidak melakukan suntik vaksin.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar