Obat antibiotik sering dokter berikan saat Anda menderita penyakit akibat infeksi bakteri. Namun, setiap jenis penyakit infeksi membutuhkan obat antibiotik yang berbeda. Bagaimana dengan obat amoksisilin atau amoxicillin? Untuk tahu kegunaannya, simak informasi berikut.
Golongan obat: Antibiotik
Merek dagang: Mokbios 500, Supramox, Decamox Forte, Medimox, Sammoxin, Genamox, Opimox 500, Amoxicillin Trihydrate, Widecillin, Vibramox, Amoxsan Forte, Amoxsan, Intermoxil Forte, Yusimox, Mexylin, Pehamoxil, Corsamox 125, Omemox, Arcamox, Arcamox Forte, Pritamox, Etamox Forte, Pehamoxil Forte, Dexymox Forte, Intermoxil 500, Zemoxil, Scannoxyl, Mestamox DS, Amoxicillin, Amoxicillin Sodium.
Apa itu obat amoxicillin?
Amoxicillin atau amoksisilin adalah obat yang termasuk ke dalam golongan antibiotik penicillin.
Sebagaimana obat antibiotik, fungsi obat amoxicillin adalah untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan bakteri berkembang biak dan membunuh bakteri penyebab infeksi dalam tubuh.
Ada beberapa penyakit yang sering diresepkan obat antibiotik amoksisilin, seperti di bawah ini.
- Bronkitis.
- Pneumonia.
- Infeksi pada THT (telinga, hidung, dan tenggorokan), termasuk sinusitis, infeksi telinga tengah (otitis media), tonsilitis, atau faringitis.
- Infeksi kulit.
- Abses gigi.
- Infeksi saluran kemih (ISK).
- Gonore atau penyakit kelamin akibat infeksi bakteri.
- Infeksi pada ginjal atau pielonefritis.
Selain kegunaan tersebut, amoksisilin terkadang dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati sakit maag akibat bakteri H. pylori.
Amoxicillin juga mungkin dokter resepkan untuk mengobati masalah medis lainnya yang tidak tercantum di atas.
Meski demikian, manfaat dari obat amoksisilin hanya bisa didapat oleh penderita infeksi bakteri. Obat ini tidak akan bekerja jika Anda terkena infeksi virus, seperti flu atau pilek.
Adapun obat antibiotik ini harus didapatkan dan dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Amoxicillin tidak bisa dibeli secara bebas.
Dosis obat amoxicillin
Obat amoxicillin tersedia dalam bentuk sebagai berikut.
- Tablet 250 mg dan 500 mg.
- Drops 100 mg/mL amoksisilin.
- Sirup kering yang berisi 125 mg/5 mL atau 250 mg/5 mL amoksisilin.
- Serbuk injeksi.
Sediaan obat tablet, drops, serta sirup kering bisa Anda konsumsi secara oral. Sementara serbuk injeksi perlu diberikan melalui pembuluh darah.
Adapun dosis obatnya menyesuaikan dengan sediaan obat, kegunaan, dan usia pasien. Berikut adalah dosis obat amoksisilin secara oral berdasarkan laman Mims.com.
1. Faringitis atau tonsilitis
Berikut adalah dosis obat amoksisilin yang umum untuk mengobati tonsilitis atau faringitis.
- Dewasa: Untuk infeksi akut, yaitu 500 mg setiap 8 jam atau 750—1.000 mg setiap 12 jam. Sementara untuk infeksi berat, yaitu 750—1.000 mg setiap 8 jam selama 10 hari.
- Anak: <40 kg, yaitu 40—90 mg/kg per hari dalam dosis terbagi. ≥40 kg, yaitu sama seperti dosis orang dewasa.
2. Sinusitis, otitis media, infeksi THT, pielonefritis, dan infeksi kulit
Untuk mengobati sinusitis, otitis media, infeksi THT, pielonefritis, dan infeksi kulit, berikut adalah dosis yang umum diberikan.
- Dewasa: Dosis individual berdasarkan bakteri patogen yang diperkirakan akan sensitif atau rentan terhadap obat, tingkat keparahan dan tempat infeksi, usia, berat badan, serta fungsi ginjal pasien. Dosis standar, yaitu 250—500 mg setiap 8 jam atau 500—1.000 mg setiap 12 jam. Untuk infeksi berat, yaitu 750—1.000 mg setiap 8 jam.
- Anak: Usia >3 bulan dan berat badan <40 kg, yaitu 20—90 mg/kg per hari dalam dosis terbagi. Berat badan ≥40 kg, yaitu sama seperti dosis orang dewasa.
3. Gonore tanpa komplikasi
Untuk mengobati gonore tanpa komplikasi pada orang dewasa, dosis yang umum dokter berikan, yaitu 3 g atau 3.000 mg sebagai dosis tunggal dalam kombinasi dengan probenesid.
4. Abses gigi
Sementara dosis umum untuk abses gigi pada orang dewasa, yaitu 3 g atau 3.000 mg yang diulang sekali setelah 8 jam.
5. Infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi
Dokter umumnya akan memberikan dosis obat amoksisilin untuk mengobati infeksi saluran kemih akut pada orang dewasa, yaitu 3 g atau 3.000 mg yang diulang sekali setelah 10—12 jam.
6. Pneumonia
Untuk mengobati pneumonia, dokter mungkin akan memberikan dosis obat amoxicillin sebagai berikut.
- Dewasa: 500—1.000 mg setiap 8 jam.
- Anak: Usia >3 bulan dan berat badan <40 kg, yaitu 20—90 mg/kg per hari dalam dosis terbagi. Berat badan ≥40 kg, yaitu sama seperti dosis orang dewasa.
7. Penyakit tukak lambung akibat infeksi H. pylori
Adapun untuk mengobati penyakit tukak lambung, dosis orang dewasa yang umum diberikan, yaitu dengan ketentuan di bawah ini.
Dalam kombinasi dengan PPI (misalnya omeprazole atau lansoprazole) dan antibiotik lain (misalnya clarithromycin atau metronidazole), yaitu 750—1.000 mg dua kali sehari selama 7—14 hari tergantung pada regimen terapi.
Selain secara oral, beberapa obat amoksisilin diberikan melalui pembuluh darah. Namun, pemberian obat ini sebaiknya dilakukan di rumah sakit oleh tenaga medis yang ahli.
Adapun untuk mengobati bronkitis kronis, pneumonia, infeksi THT, pielonefritis, dan infeksi kulit dengan amoksisilin injeksi, berikut adalah dosis yang umum diberikan.
- Dewasa: Dosis standar, yaitu 500 mg per 8 jam melalui injeksi intravena atau intramuskular lambat. Dosis dapat meningkat menjadi 1.000 mg setiap 6 jam melalui injeksi intravena lambat selama 3—4 menit atau dengan infus intravena selama 20—60 menit.
- Anak: Usia >3 bulan dan berat badan <40 kg, yaitu 20—200 mg/kg per hari diberikan dalam 2—4 dosis terbagi rata hingga 25 mg/kg atau infus hingga 50 mg/kg. Berat badan ≥40 kg, yaitu sama seperti dosis orang dewasa.
Setiap orang bisa mendapatkan dosis obat yang berbeda. Pastikan Anda selalu mengikuti ketentuan dosis yang dokter berikan untuk mengobati masalah kesehatan Anda.
Aturan pakai obat amoxicillin
Amoxicillin adalah obat yang dapat diminum sebelum atau sesudah makan.
Untuk obat berbentuk tablet atau kapsul, telan langsung obat dengan segelas air putih, serta jangan mengunyah atau menghancurkannya.
Obat berbentuk cair umumnya diberikan untuk anak-anak. Untuk mengonsumsinya, Anda bisa mencampurkan obat dengan cairan lain, seperti susu formula, jus buah, susu, atau air mineral.
Pastikan cairan sudah tercampur sebelum dikonsumsi anak Anda. Pastikan pula Anda telah mengocok botol obat cair sebelum digunakan.
Penting untuk mengikuti takaran dosis dan cara pakai amoxicillin tepat seperti disarankan oleh dokter atau apoteker Anda.
Agar tepat, gunakan sendok, gelas, atau pipet ukur yang berasal dari kemasan obat. Jika tak tersedia, tanyakan pada apoteker untuk mendapatkannya.
Adapun dosis dan lamanya pengobatan bisa berbeda pada tiap pasien. Pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter atau apoteker, atau yang tertera pada label kemasan mengenai konsumsi obat ini.
Habiskan obat ini sesuai dengan dosis dan jangka waktu yang telah dokter tentukan sekalipun gejala Anda telah menghilang dan kondisinya membaik.
Menghentikan, mengurangi, mengubah, atau menambah dosis obat sembarangan bisa membuat Anda berisiko kebal antibiotik dan berpotensi menyebabkan infeksi kambuh kembali.
Efek samping obat amoxicillin
Segera periksakan diri ke dokter jika muncul reaksi alergi setelah mengonsumsi obat ini, seperti demam, sakit tenggorokan, sesak napas, kulit gatal kemerahan, atau wajah dan tenggorokan bengkak.
Selain itu, segera pula ke dokter atau rumah sakit terdekat jika Anda mengalami efek samping serius seperti di bawah ini.
- Diare parah selama lebih dari 4 hari yang mengandung darah atau lendir, terkadang disertai dengan kram perut.
- Feses berwarna pucat atau urine berwarna gelap, dan bagian putih mata atau kulit Anda menguning, yang merupakan tanda masalah hati atau empedu.
- Nyeri sendi atau otot yang muncul 2 hari setelah mengonsumsi obat.
- Memar atau perubahan warna kulit.
- Ruam kulit dengan bercak merah melingkar.
- Kulit melepuh atau mengelupas.
- Mengi.
- Sulit menelan atau bernapas.
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
Di samping itu, beberapa efek samping amoxicillin yang ringan dan umum juga mungkin terjadi, termasuk:
- diare,
- mual,
- muntah, atau
- sakit kepala.
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat amoxicillin
Amoksisilin tidak boleh dikonsumsi pada orang dengan kondisi tertentu.
Oleh karena itu, beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki kondisi di bawah ini sebelum menggunakan amoxicillin.
- Alergi terhadap obat amoxicillin, obat penisilin lainnya (seperti ampicillin, dicloxacillin, atau oxacillin), atau obat antibiotik cephalosporin (cefaclor, cefadroxil, cefazolin, cefixime, ceftazidime, cephalexin, dan lainnya).
- Memiliki atau pernah menderita penyakit ginjal, alergi, asma, demam, gatal-gatal, atau fenilketonuria.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu menggunakan amoxicillin, hubungi dokter Anda.
- Menderita mononukleosis.
Cara menyimpan amoksisilin
Terkait penyimpanan obat, amoxicillin paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan di kamar mandi ataupun membekukannya. Jauhkan pula semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Setiap merek obat ini mungkin saja memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Apakah obat amoxicillin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian memadai mengenai risiko penggunaan obat amoxicillin pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan amoxicillin.
Meski begitu, obat amoxicillin termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Namun, zat obat amoxicillin dapat terserap ke dalam ASI meski dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang dalam masa menyusui sebelum mendapatkan obat ini.
Interaksi obat amoxicillin dengan obat lain
Beri tahu juga pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat resep dan obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal tertentu.
Bila Anda menggunakan obat atau produk berikut mungkin dokter perlu mengubah dosis atau jenis obat, atau memantau Anda dengan hati-hati terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan amoksisilin. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]