Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Daftar Obat Antibiotik yang Tidak Boleh Diminum Saat Hamil

Fakta medis diperiksa oleh Angelin Putri Syah


Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 18/04/2022

    Daftar Obat Antibiotik yang Tidak Boleh Diminum Saat Hamil

    Antibiotik termasuk salah satu obat yang sering diresepkan selama kehamilan. Beberapa antibiotik aman diminum saat masa kehamilan, namun ada juga yang tidak boleh digunakan karena berbahaya bagi janin, terutama pada trimester pertama. Keamanan antibiotik saat hamil tergantung pada berbagai faktor. Misalnya jenis antibiotik yang digunakan, saat trimester berapa obat digunakan, berapa banyak dan berapa lama antibiotik digunakan.

    Penelitian baru menemukan hubungan antara antibiotik tertentu selama kehamilan yang diterbitkan di Jurnal Canadian Medical Association Journal dan British Journal of Clinical Pharmacology tahun 2017. Efek samping yang mungkin muncul adalah bayi lahir cacat dan risiko keguguran. Penelitian tersebut mencakup analisis informasi mengenai 139.938 kelahiran hidup di Quebec, Kanada, antara tahun 1998 dan 2008.

    Jenis antibiotik apa saja yang dipelajari dan harus dihindari selama kehamilan? Berikut informasi lengkapnya.

    Antibiotik saat hamil yang perlu dihindari

    1. Golongan tetrasiklin

    Antibiotik yang termasuk dalam golongan tetrasiklin yaitu tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin. Tetrasiklin jika digunakan selama kehamilan akan menghambat produksi jenis protein tertentu dan menggangu produksi enzim yang penting dalam penataan ulang jaringan dan perubahan bentuk endometrium (otot bagian dalam rahim).

    Obat antibiotik ini biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, termasuk jerawat. Karena itu, beri tahu dokter Anda kalau Anda sedang hamil sebelum minum obat resep ini.

    2. Golongan kuinolon

    Ada banyak anggota antibiotik dalam golongan kuinolon, contohnya adalah ciprofloxacin, norfloxacin, dan moxifloxacin. Antibiotik golongan kuinolon bisa menghambat proses pertumbuhan dan pembelahan sel dan ini bisa berpengaruh pada risiko keguguran. Pada penelitian ini juga ditemukan paparan moxifloxacin dikaitkan dengan peningkatan kecacatan sistem pernapasan pada janin.

    Antibiotik golongan kuinolon paling sering diresepkan untuk mengobati penyakit infeksi saluran kencing (ISK).

    3. Golongan makrolida

    Antibiotik yang diteliti dan termasuk dalam golongan makrolida yaitu azithromycin, clarithromycin, dan eritromisin. Pada penelitian di atas, ketika peneliti membatasi analisis terhadap kehamilan dengan infeksi saluran pernapasan, mereka menemukan bahwa penggunaan makrolida (kecuali eritromisin) meningkatkan terjadinya keguguran jika dibandingkan dengan obat antibiotik penisilin.

    4. Golongan sulfonamida

    Antibiotik golongan sulfonamida memiliki jenis-jenis obat yang cukup terkenal, yaitu trimetoprim atau sulfametoksazol. Pada kehamilan, obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih. Namun, obat ini juga kerap digunakan untuk membasmi jerawat.

    Untungnya, ada antibiotik lain yang bisa digunakan sebagai alternatif untuk tujuan di atas dan tidak menyebabkan risiko keguguran, yaitu nitrofurantoin.

    5. Metronidazol

    Metronidazol tidak boleh diberikan pada kehamilan trimester pertama. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit, di antaranya adalah trikomoniasis, infeksi bakteri vagina, hingga pneumonia.

    6. Klindamisin

    Klindamisin adalah anggota dari antibiotik golongan linkosamid atau linkomisin. Paparan klindamisin dan juga ofloxacin (golongan kuinolon) dikaitkan dengan peningkatan kejadian bayi lahir cacat.

    7. Fenoksimetilpenisilin (penisilin V)

    Paparan penisilin V tidak berkaitan dengan peningkatan risiko bayi lahir cacat dan penyakit jantung bawaan, namun paparan penisilin V melalui uterus (rahim) dikaitkan dengan risiko peningkatan cacat sistem saraf pada janin.

    Karena itu, perhatikan baik-baik bila Anda mengalami infeksi bakteri dan diresepkan antibiotik saat hamil. Selalu beri tahu dokter Anda kalau Anda sedang mengandung dan jangan ragu bertanya langsung pada dokter soal efek samping pengobatan yang diberikan terhadap kesehatan bayi dan kandungan.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Fakta medis diperiksa oleh

    Angelin Putri Syah


    Ditulis oleh Angelin Putri Syah · Tanggal diperbarui 18/04/2022

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan