Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan sinus. Sinus merupakan rongga atau ruang yang berisi udara di belakang tulang wajah.
Sinus memiliki lapisan membran mukosa yang menghasilkan lendir. Lendir ini berfungsi untuk menjaga saluran hidung agar tetap lembap. Selain itu, lendir juga berfungsi untuk menahan partikel kotoran dan kuman agar tidak masuk ke dalam saluran napas.
Sinus yang normal dilapisi dengan lapisan lendir tipis yang dapat menangkap debu, kuman, atau partikel lain dari udara. Ketika sinus tersumbat, kuman dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi, sehingga sinusitis bisa terjadi.
Peradangan pada sinus bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, mempunyai alergi, asma, atau penyumbatan struktural pada hidung atau sinus lebih mungkin mengalami sinusitis.
Sinusitis adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat terjadi pada semua orang. Kondisi ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Berdasarkan waktu berlangsungnya gejala-gejala, sinusitis dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Infeksi sinus yang bersifat akut umumnya berlangsung selama 10 hari atau lebih. Kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala sinus yang sempat membaik, kemudian muncul kembali dengan kondisi yang lebih parah.
Menurut Cleveland Clinic, terdapat pula istilah sinusitis subakut dan sinusitis akut berulang. Pada kasus subakut, gejala infeksi sinus umumnya akan berlangsung selama 4-12 minggu. Sementara itu, gejala sinusitis akut berulang dapat muncul sebanyak 4 kali atau lebih dalam 1 tahun, dan setiap kejadiannya berlangsung kurang dari 2 minggu.
Biasanya, sinusitis akut dapat diobati di rumah. Akan tetapi, jika tidak kunjung sembuh, kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi dan komplikasi serius.
Sinusitis kronis adalah kondisi di mana rongga sinus terus-terusan meradang dan membengkak selama lebih dari 12 minggu atau 3 bulan, walaupun telah dilakukan perawatan.
Infeksi sinus kronis dan akut umumnya memiliki tanda-tanda dan gejala yang serupa. Namun, sinusitis akut merupakan infeksi yang bersifat sementara dan sering dikaitkan dengan demam.
Tanda-tanda dan gejala dari sinusitis kronis juga berlangsung lebih lama dibanding tipe akut. Umumnya, sinusitis kronis ditandai dengan munculnya rasa lelah yang berlebihan. Sedangkan infeksi sinus akut, ditandai dengan gejala demam.
Sinusitis adalah kondisi dengan gejala-gejala yang mungkin akan bervariasi pada beberapa orang. Berikut adalah beberapa gejala umum dari sinusitis:
Beberapa pasien juga melaporkan gejala lain, seperti kesulitan mencium bau, sakit telinga, sakit gigi, serta demam.
Biasanya, gejala penyakit sinusitis akut berlangsung selama 4-12 minggu. Selain itu, terkadang gejala akan menghilang lalu muncul kembali dengan tingkat keparahan yang lebih berat. Gejala demam juga lebih umum ditemukan pada pengidap infeksi sinus akut.
Berikut adalah gejala-gejala dari infeksi sinus akut:
Tanda-tanda dan gejala dari infeksi sinus kronis tidak jauh berbeda dengan yang bersifat akut. Namun, gejala sinusitis kronis berlangsung lebih lama dan sering kali menyebabkan kelelahan berlebih.
Selain itu, Anda mungkin tidak akan mengalami demam apabila infeksi sinus berlangsung dalam jangka panjang.
Tak jarang beberapa orang kesulitan membedakan penyakit infeksi sinus dengan pilek dan rhinitis. Anda dapat membedakannya dari gejala-gejala yang timbul.
Memang, baik sinusitis, pilek, maupun rhinitis sama-sama memiliki gejala hidung berair serta tersumbat. Namun, lama waktu pilek biasanya hanya sekitar beberapa hari hingga seminggu. Gejala-gejalanya pun muncul secara perlahan, kemudian semakin parah, lalu kemudian mereda.
Sementara itu, hubungan sinusitis dan rhinitis terkadang merupakan hubungan sebab-akibat. Tersumbatnya saluran pernapasan yang terjadi ketika seseorang memiliki rhinitis, sering kali menyebabkan terjadinya infeksi, dan salah satu penyebab sinusitis adalah adanya infeksi pada jalur pernapasan Anda.
Maka dari itu, tidak menutup kemungkinan rhinitis yang tak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan komplikasi berupa sinusitis.
Beberapa gejala yang ditunjukkan sinusitis dan rhinitis memiliki kemiripan. Misalnya hidung tersumbat, lemas, hingga terasa adanya tekanan pada kepala Anda. Selain itu, baik rhinitis maupun sinusitis, keduanya merupakan peradangan.
Bedanya yaitu peradangan rhinitis terjadi dalam rongga hidung Anda, sedangkan peradangan sinusitis terjadi pada rongga udara yang terletak di belakang tulang pipi dan dahi (sinus).
Selain itu, gejala rhinitis biasanya muncul ketika Anda terpapar atau menghirup alergen, seperti debu, serbuk sari, atau bulu binatang. Namun, jika gejala rhinitis berlangsung terus menerus selama 3-8 minggu, bisa jadi Anda terkena penyakit infeksi sinus.
Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut, jangan tunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter:
Anda juga harus mengunjungi dokter apabila Anda mengalami infeksi sinus berkali-kali dalam satu tahun terakhir.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung dan mata Anda. Sinus sendiri terbagi menjadi beberapa lokasi, yaitu:
Rongga sinus dengan ukuran terbesar adalah sinus maksilaris, dan rongga inilah yang paling sering terkena infeksi. Infeksi sinus sendiri dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Infeksi tersebut mengakibatkan peradangan dan pembengkakan yang dapat menyumbat sinus.
Berikut adalah beberapa penyebab sinusitis yang umum:
Hampir semua orang bisa saja terkena penyakit infeksi sinus. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kondisi ini. Beberapa di antaranya adalah:
Untuk mendiagnosis sinusitis, dokter akan menanyakan terlebih dahulu riwayat penyakit yang Anda derita, gejala-gejala yang Anda alami, serta menjalankan pemeriksaan pada telinga, hidung, dan tenggorokan Anda.
Dokter akan menggunakan endoskop, alat optik yang dilengkapi dengan senter, untuk mengecek bagian dalam hidung Anda. Dengan alat tersebut, dokter dapat melihat adanya pembengkakan, penumpukan cairan, atau penyumbatan di hidung Anda.
Bila diperlukan, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga akan diperiksa dengan CT scan.
Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.
Pengobatan sinusitis tergantung pada tingkat keparahannya. Jika masih dalam kondisi ringan, dokter akan memberikan obat sinusitis semprot atau obat dekongestan. Untuk efek sakit kepala yang ringan, Anda dapat menggunakan obat yang mengandung penghilang rasa sakit, biasanya mengandung paracetamol.
Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin atau obat kortikosteroid yang disemprotkan ke hidung, yang bertujuan untuk mengurangi pembengkakan sinus. Metode ini sangat efektif jika Anda menderita polip hidung.
Biasanya, peradangan pada sinus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh infeksi, dan dokter pun akan meresepkan obat yang mengandung antibiotik. Selain itu, dokter juga mungkin melakukan prosedur pembedahan sinus pada kasus yang disebabkan oleh infeksi jamur, septum hidung yang menyimpang, atau polip hidung.
Sinusitis yang belum sampai tahap kronis mungkin bisa diobati sendiri di rumah dengan berbagai cara, termasuk penggunaan obat seperti yang telah dijelaskan di atas tadi. Beberapa pengobatan di rumah untuk sinusitis adalah:
Jika Anda sudah melakukan pengobatan atau memakai obat sinusitis seperti di atas tetapi tidak kunjung sembuh setelah satu minggu atau justru bertambah buruk, sebaiknya periksakan segera ke dokter.
Jika Anda memiliki riwayat peradangan atau infeksi sinus, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sinusitis Anda kambuh kembali.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar