backup og meta

6 Manfaat Ikan Tenggiri yang Dapat Mencegah Berbagai Penyakit, Termasuk Kanker

6 Manfaat Ikan Tenggiri yang Dapat Mencegah Berbagai Penyakit, Termasuk Kanker

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan yang banyak ditemukan di pasar atau swalayan. Ikan air laut ini masih ‘satu keluarga’ dengan ikan kembung, ikan tuna, dan ikan tongkol. Anda bisa mengonsumsinya dalam bentuk ikan segar maupun setelah dikeringkan. Bahkan, banyak orang yang mengolah ikan tenggiri ke dalam bentuk makanan lain, seperti kerupuk, siomay, hingga pempek. Ikan tenggiri memiliki banyak kandungan nutrisi dan memberikan berbagai manfaat kesehatan bagi yang mengonsumsinya. Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Kandungan gizi pada ikan tenggiri

Ikan yang bentuknya memanjang dan pipih ini ternyata memiliki banyak kandungan gizi yang menyehatkan untuk tubuh. Dalam 100 gram ikan tenggiri, terkandung beragam nutrisi sebagai berikut:

  • Air: 71.67 gram
  • Energi: 139 kkal
  • Protein: 19.29 gram
  • Lemak: 6.3 gram
  • Kalsium: 11 miligram (mg)
  • Zat besi: 0.44 mg
  • Magnesium: 33 mg
  • Fosfor: 205 mg
  • Kalium: 446 mg
  • Natrium: 59 mg
  • Seng: 0.49 mg
  • Tembaga: 0.055 mg
  • Mangan: 0.014 mg
  • Selenium: 36.5 mikrogram (mcg)
  • Vitamin C: 1.6 mg
  • Thiamin (Vitamin B1): 0.13 mg
  • Riboflavin (Vitamin B2): 0.17 mg
  • Niasin: 2.3 mg
  • Asam pantotenat: 0.75 mg
  • Vitamin B6: 0.4 mg
  • Folat: 1 mcg
  • Kolin: 50.5 mg
  • Vitamin B12: 2.4 mcg
  • Vitamin A: 39 mcg
  • Asam lemak: 1.828 gram
  • Vitamin E: 0.69 mg
  • Vitamin K: 0.1 mcg

Manfaat kesehatan ikan tenggiri

manfaat ikan tenggiri

Dari kandungan gizi tersebut, berikut adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari mengonsumsi ikan tenggiri:

1. Mencegah kanker

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan yang kaya akan kandungan antioksidan, coenzyme Q10, dan asam lemak omega-3. Nutrisi-nutrisi pada ikan tenggiri tersebut memiliki manfaat dalam membantu Anda mencegah penyakit kanker. Pasalnya, masing-masing dapat melakukan perlawanan terhadap berbagai faktor risiko kanker.

Dimulai dari Coenzyme Q10 yang dapat menyingkirkan agen kanker yang melekat pada sel. Lalu, antioksidan yang dapat membantu menurunkan risiko kanker dengan melawan efek radikal bebas dalam tubuh. Tak lupa asam lemak omega-3 yang dapat mencegah berbagai jenis kanker: kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker usus.

Terlepas dari itu, kandungan vitamin B12 dan selenium yang juga bisa Anda temukan dalam ikan tenggiri juga berperan dalam pengobatan penyakit kanker.

2. Mencegah penyakit jantung

Salah satu cara terbaik untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit jantung adalah mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3. Nah, ikan tenggiri termasuk salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang melimpah. Tak hanya itu, ikan ini juga rendah kandungan lemak jenuhnya.

Tak heran, ikan tenggiri dapat menurunkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit jantung, termasuk aritmia, stroke, dan serangan jantung. Selain itu, ikan tenggiri juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral, salah satunya adalah selenium. Mineral ini berperan besar dalam menjaga kesehatan jantung.

Sebuah penelitian pada jurnal Nutrients menyatakan suplemen selenium memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan jantung. Oleh sebab itu, para ahli menyarankan Anda untuk mengonsumsi ikan yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 setidaknya dua kali dalam seminggu untuk menurunkan risiko penyakit ini.

3 Fungsi Selenium, Mineral Penting yang Dibutuhkan Tubuh

3. Menurunkan risiko diabetes

Ternyata, asam lemak dalam ikan tenggiri tak hanya  baik untuk kesehatan jantung, tetapi juga memiliki manfaat untuk mencegah risiko diabetes. Pasalnya, asam lemak tak jenuh berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah. Dengan begitu, mengonsumsi ikan ini dapat membantu Anda menurunkan risiko diabetes.

Bahkan, American Diabetes Association juga merekomendasikan ikan yang kaya akan omega-3, termasuk ikan ini, ke dalam daftar 10 makanan paling sehat, baik untuk penderita kencing manis maupun mereka yang ingin melakukan pencegahan terhadap penyakit ini.

Sebuah penelitian pada jurnal Nutrients juga telah menunjukkan makanan tinggi asam lemak tak jenuh dapat mengurangi risiko penyakit kencing manis. Meski begitu, para ahli masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah ikan atau sayuran yang menjadi sumber terbaik untuk mendapatkan asupan ini.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

Mengonsumsi ikan tenggiri ternyata juga memiliki khasiat dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh, sehingga daya tahan tubuh menjadi lebih kuat. Hal ini, salah satunya, terjadi karena kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan ini berperan sebagai agen anti inflamasi yang dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan.

Salah satunya, makanan yang tinggi kandungan asam lemak omega-3 dapat mengatasi salah satu jenis radang sendi, yaitu rheumatoid arthritis atau lebih Anda kenal sebagai rematik. Pernyataan ini didukung oleh sebuah penelitian pada tahun 2020 membuktikan bahwa asam lemak ini dapat membantu mengobati rematik.

Selain itu, salah satu kandungan antioksidan pada ikan tenggiri, Coenzyme Q10, juga memiliki khasiat untuk melindungi sel dari kerusakan yang dapat meningkatkan risiko kanker. Tak hanya itu, antioksidan ini juga dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

5. Mencegah anemia

Kandungan zat besi, vitamin B12, dan folat pada ikan tenggiri ternyata memiliki manfaat dalam pencegahan anemia. Pasalnya, kekurangan salah satu dari nutrisi ini memang dapat menyebabkan anemia, dan kondisi ini sering kali terjadi pada remaja dan anak muda.

Gejala anemia yang mungkin muncul termasuk kelemahan otot, gangguan penglihatan, kelelahan berlebih, hingga kemandulan. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 dan zat besi bisa memengaruhi postur atau ukuran tubuh hingga terlambatnya pubertas pada remaja.

Tak hanya anemia, kekurangan vitamin B12 juga dapat menjadi penyebab kerusakan sistem saraf. Nah, untuk mencegah anemia, Anda bisa mengonsumsi ikan tenggiri karena kandungannya dan nutrisi dari ikan ini lebih mudah terserap oleh tubuh.

6. Mencegah penurunan fungsi kognitif

Pertambahan usia dapat menjadi penyebab Anda mengalami penurunan fungsi kognitif. Fungsi ini berkaitan dengan kemampuan Anda memproses informasi dan berbagai aktivitas mental otak lainnya. Nah, untuk mendapatkan manfaat pencegahan terhadap penurunan fungsi kognitif, Anda bisa mengonsumsi ikan tenggiri.

Mengapa? Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Oxford University menyatakan bahwa EPA dan DHA, jenis asam lemak omega-3 yang juga bisa Anda temukan dalam ikan tenggiri, memiliki manfaat untuk kesehatan otak.

Para peneliti tersebut menyatakan bahwa asam lemak omega-3 ini dapat membantu mempertahankan bahkan meningkatkan fungsi kognitif, khususnya pada penderita Alzheimer. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaatnya, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi ikan ini setidaknya satu kali seminggu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Fish, mackerel, spanish, raw. Retrieved 5 March 2021, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/173673/nutrients

Rosique-Esteban, N., Guasch-Ferré, M., Hernández-Alonso, P., & Salas-Salvadó, J. (2018). Dietary Magnesium and Cardiovascular Disease: A Review with Emphasis in Epidemiological Studies. Nutrients10(2), 168. https://doi.org/10.3390/nu10020168

The Role of Potassium and Natrium in Your Diet. Retrieved 5 March 2021, from https://www.cdc.gov/salt/potassium.htm

Chu, A., Foster, M., & Samman, S. (2016). Zinc Status and Risk of Cardiovascular Diseases and Type 2 Diabetes Mellitus-A Systematic Review of Prospective Cohort Studies. Nutrients8(11), 707. https://doi.org/10.3390/nu8110707

Benstoem, C., Goetzenich, A., Kraemer, S., Borosch, S., Manzanares, W., Hardy, G., & Stoppe, C. (2015). Selenium and its supplementation in cardiovascular disease–what do we know?. Nutrients7(5), 3094–3118. https://doi.org/10.3390/nu7053094

What superfoods are good for diabetes? Retrieved 5 March 2021, from https://www.diabetes.org/healthy-living/recipes-nutrition/eating-well/diabetes-superfoods

Telle-Hansen, V. H., Gaundal, L., & Myhrstad, M. (2019). Polyunsaturated Fatty Acids and Glycemic Control in Type 2 Diabetes. Nutrients11(5), 1067. https://doi.org/10.3390/nu11051067

Chase, M., Cocchi, M. N., Liu, X., Andersen, L. W., Holmberg, M. J., & Donnino, M. W. (2019). Coenzyme Q10 in acute influenza. Influenza and other respiratory viruses13(1), 64–70. https://doi.org/10.1111/irv.12608

Kostoglou-Athanassiou, I., Athanassiou, L., & Athanassiou, P. (2020). The Effect of Omega-3 Fatty Acids on Rheumatoid Arthritis. Mediterranean journal of rheumatology31(2), 190–194. https://doi.org/10.31138/mjr.31.2.190

Rajaei, E., Mowla, K., Ghorbani, A., Bahadoram, S., Bahadoram, M., & Dargahi-Malamir, M. (2015). The Effect of Omega-3 Fatty Acids in Patients With Active Rheumatoid Arthritis Receiving DMARDs Therapy: Double-Blind Randomized Controlled Trial. Global journal of health science8(7), 18–25. https://doi.org/10.5539/gjhs.v8n7p18

Song, S. M., Bae, K. W., Yoon, H. S., Im, H. J., & Seo, J. J. (2010). A case of anemia caused by combined vitamin B12 and iron deficiency manifesting as short stature and delayed puberty. Korean journal of pediatrics53(5), 661–665. https://doi.org/10.3345/kjp.2010.53.5.661

Vitamin B12 or folate deficiency anemia. Retrieved 5 March 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/vitamin-b12-or-folate-deficiency-anaemia/

Danielle Swanson, Robert Block, Shaker A. Mousa, Omega-3 Fatty Acids EPA and DHA: Health Benefits Throughout Life, Advances in Nutrition, Volume 3, Issue 1, January 2012, Pages 1–7, https://doi.org/10.3945/an.111.000893

Vinceti, M., Filippini, T., Del Giovane, C., Dennert, G., Zwahlen, M., Brinkman, M., Zeegers, M. P., Horneber, M., D’Amico, R., & Crespi, C. M. (2018). Selenium for preventing cancer. The Cochrane database of systematic reviews1(1), CD005195. https://doi.org/10.1002/14651858.CD005195.pub4

Chen, Y. C., Prabhu, K. S., & Mastro, A. M. (2013). Is selenium a potential treatment for cancer metastasis?. Nutrients5(4), 1149–1168. https://doi.org/10.3390/nu5041149

Menon, S., Lu, C., Menon, R., Schwartz, J., & Guan, Y. (2016). Effects of Antioxidants in Human Cancers: Differential Effects on Non-Coding Intronic RNA Expression. Antioxidants (Basel, Switzerland)5(1), 1. https://doi.org/10.3390/antiox5010001

Remacha, A. F., Wright, I., Fernández-Jiménez, M. C., Toxqui, L., Blanco-Rojo, R., Moreno, G., & Vaquero, M. P. (2015). Vitamin B12 and folate levels increase during treatment of iron deficiency anaemia in young adult woman. International journal of laboratory hematology37(5), 641–648. https://doi.org/10.1111/ijlh.12378

Versi Terbaru

31/03/2021

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

Tak Hanya Enak, Ada 5 Manfaat Ikan Bandeng untuk Tubuh, Lho!

10 Manfaat Ikan Tongkol, Plus Tips Aman Konsumsinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 31/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan