Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 27/10/2022
Lidah orang Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan rasa ikan tongkol. Ikan dengan daging berwarna putih kehitaman ini kerap juga disebut sebagai ikan tuna kecil. Di balik rasanya yang lezat, ikan tongkol punya menyimpan banyak kandungan gizi dan manfaat yang baik bagi tubuh. Apa saja, ya? Yuk, baca terus ulasan ini untuk tahu jawabannya!
Kandungan nutrisi di dalam ikan tongkol
Ikan tongkol punya nama latin Euthynnus affinis. Ikan ini banyak ditemukan di perairan samudera Pasifik, tak terkecuali di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.
Selain tongkol, ikan ini juga punya julukan lain berupa kawakawa di Fiji dan mackerel tuna di Amerika.
Tongkol masih berasal dari keluarga yang sama dengan ikan tuna dan ikan makarel, yaitu famili Scombridae.
Itulah menagap kandungan gizi yang ada di dalam ketiga jenis ikan ini kurang lebih sama.
Per 1 porsi ikan tongkol sebanyak 100 gram (g), ada banyak kandungan nutrisi, yakni:
Namun jika Anda mengalaminya, gejala defisiensi zat gizi ini dapat membuat Anda jadi lebih gampang sakit, tubuh terus terasa lemas, dan lebih lambat sembuh dari luka.
Bila tubuh kekurangan protein Anda berisiko mengalami kekebalan tubuh yang rendah, luka di tubuh lama sembuh, dan tubuh sering terasa lelah.
2. Membantu menurunkan berat badan
Jika Anda sedang dalam program diet, Anda bisa memperoleh manfaat berupa penurunan berat badan dari ikan tongkol.
Ikan tongkol termasuk makanan rendah kalori, yakni hanya mengandung 109 kalori per 100 gram porsinya.
Berkat kandungan protein ikan tongkol yang tinggi, ikan yang masih satu saudara dengan cakalang dan tuna ini dapat Anda jadikan menu diet sehari-hari.
Makan makanan tinggi protein dapat menurunkan kadar ghrelin.
Ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk merangsang rasa lapar sehingga memicu Anda ngidam makan makanan mengandung karbohidrat.
Menurunnya kadar ghrelin di dalam tubuh dapat membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah ngidam makanan berlebih.
Protein juga memperlambat pengosongan lambung yang membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
3. Menjaga kadar elektrolit tubuh
Asupan natrium tambahan dari ikan tongkol memberi manfaat baik untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Natrium juga berperan penting dalam menjaga fungsi saraf dan otot yang normal.
Tubuh memperoleh natrium melalui makanan dan minuman sehari-hari. Sebagian besar natrium dalam tubuh tersimpan dalam darah dan cairan getah bening.
Agar tetap konsisten, ginjal bertugas menjaga kadar natrium dengan mengeluarkan kelebihan urine dan keringat.
Namun, ketika jumlah yang masuk dan yang dikeluarkan tidak seimbang, persediaan total natrium dalam tubuh jadi ikut terpengaruh.
Makan ikan tongkol yang mengandung natrium dapat membantu Anda terhindar dari masalah hiponatremia alias kadar natrium rendah.
Ikan tongkol juga memiliki manfaat lain, yaitu menjaga kesehatan kelenjar tiroid Anda.
Kelenjar tiroid yang berada di leher ini berfungsi untuk mengatur metabolisme, menghasilkan hormon, dan mempertahankan tingkat energi tubuh.
Bila kelenjar tiroid terganggu, Anda berisiko mengalami gejala berupa perubahan berat badan drastis, perubahan buang air besar, bahkan bisa mengganggu kemampuan seksual Anda.
Bukan hanya itu, daging ikan tongkol mengandung selenium yang dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid.
5. Membantu meningkatkan fungsi otak
Manfaat selanjutnya dari ikan tongkol adalah memelihara fungsi otak.
Ikan tongkol punya banyak kandungan nutrisi yang penting untuk otak, seperti asam lemak omega-3 dan niacin.
Niacin adalah mineral yang dapat menurunkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia akibat bertambahnya usia.
Sementara itu, asam lemak omega-3 dapat meningkatkan fungsi otak dan dapat mencegah masalah kesehatan mental, seperti depresi.
6. Kaya antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas berbahaya bagi tubuh.
Penumpukan radikal bebas dalam tubuh dapat merusak sel dan menimbulkan banyak risiko penyakit, seperti kanker.
Makan makanan yang mengandung antioksidan tinggi sangat baik untuk mencegah perkembangan kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, kanker dan gangguan autoimun tertentu.
Nah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Biological Chemistry, ikan tongkol mengandung selenoneine tinggi yang merupakan salah satu zat antioksidan.
7. Mengurangi peradangan
Peradangan sebenarnya adalah respons tubuh normal yang muncul ketika sistem imun bekerja melawan virus, bakteri, infeksi dan penyakit.
Biasanya, peradangan akan hilang sendirinya seiring dengan kesembuhan penyakit tersebut.
Namun, apabila peradangan terjadi dalam waktu cukup lama, kemungkinan disebabkan karena peningkatan risiko penyakit tertentu, seperti penyakit jantung dan kanker.
Manfaat dari ikan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti tuna dan tongkol, adalah membantu mempercepat proses penyembuhan peradangan atau menguranginya sama sekali.
Hal ini juga berpotensi mengurangi risiko penyakit.
Pasalnya, asam lemak omega-3 juga sekaligus merupakan antiradang yang kuat.
Ikan tongkol memang kaya manfaat kesehatan. Namun, agar Anda bisa mengambil manfaatnya secara maksimal, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum makan ikan tongkol:
Gribble, M., Karimi, R., Feingold, B., Nyland, J., O’Hara, T., Gladyshev, M., & Chen, C. (2015). Mercury, selenium and fish oils in marine food webs and implications for human health. Journal Of The Marine Biological Association Of The United Kingdom, 96(1), 43-59. https://dx.doi.org/10.1017%2FS0025315415001356
Ventura, M., Melo, M., & Carrilho, F. (2017). Selenium and Thyroid Disease: From Pathophysiology to Treatment. International Journal Of Endocrinology, 2017, 1-9. https://dx.doi.org/10.1155%2F2017%2F1297658
Yamashita, Y. (2010). Discovery of the strong antioxidant selenoneine in tuna and selenium redox metabolism. World Journal Of Biological Chemistry, 1(5), 144. https://dx.doi.org/10.4331%2Fwjbc.v1.i5.144
Sparkes, C., Gibson, R., Sinclair, A., Else, P., & Meyer, B. (2018). Effect of Low Dose Docosahexaenoic Acid-Rich Fish Oil on Plasma Lipids and Lipoproteins in Pre-Menopausal Women: A Dose–Response Randomized Placebo-Controlled Trial. Nutrients, 10(10), 1460. https://doi.org/10.3390/nu10101460
Simonetto, M., Infante, M., Sacco, R., Rundek, T., & Della-Morte, D. (2019). A Novel Anti-Inflammatory Role of Omega-3 PUFAs in Prevention and Treatment of Atherosclerosis and Vascular Cognitive Impairment and Dementia. Nutrients, 11(10), 2279. https://doi.org/10.3390/nu11102279
Versi Terbaru
27/10/2022
Ditulis oleh Novita Joseph
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar