Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Acute myeloid leukemia (AML) atau leukemia myeloid akut adalah jenis kanker darah dan sumsum tulang, yakni jaringan spons dalam tempat sel darah dibuat.
Kata “akut” pada penyakit ini mengarah pada perkembangan kanker yang sangat cepat. Jenis kanker ini mempengaruhi sekelompok sel darah putih yakni sel myeloid, yang berkembang menjadi jenis sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Penyakit kanker ini memiliki banyak sebutan, antara lain: leukemia myeloblastik akut, leukemia granulositik akut, leukemia myelogenous akut, dan leukemia non-limfosktik akut.
Sel kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah, dan menyerang kelenjar getah bening terdekat, hati, limpa, testis, dan sistem saraf pusat, yakni otak dan sumsum tulang belakang.
Melansir National Center for Biotechnology Information, leukemia myeloid akut adalah jenis kanker darah paling umum pada orang dewasa. Perkiraan kasus pada orang dewasa mencapai 80 persen. Angka kesembuhan mengalami peningkatan sebesar 15% pada lansia dan 40% pada orang yang lebih muda, berkat kemajuan teknologi pengobatan dan diagnosis lebih awal.
Gejala umum leukemia myeloid akut tahap awal hampir serupa dengan flu atau penyakit umum lainnya, seperti:
Selain itu penderita kanker darah ini juga bisa mengalami gejala lain yang menyertai, yakni:
Jika Anda atau orang yang Anda sayangi menunjukkan gejala sebagaimana penjelasan sebelumnya, segera periksa ke dokter. Terutama gejala yang menunjukkan leukostasis, karena kondisi ini membutuhkan perawatan medis segera.
Setiap orang merespons dengan cara yang berbeda, sehingga gejala juga bisa berbeda-beda. Bahkan, mungkin ada yang merasakan gejala lain yang tidak tertera pada ulasan sebelumnya.
Hingga kini, penyebab pasti penyebab leukemia myeoloid akut belum diketahui, tapi kemungkinan besar berkaitan dengan DNA yang bermutasi.
Leukemia myelogenous akut terjadi ketika sel sumsum tulang mengalami perubahan (mutasi) pada materi genetik atau DNA-nya. DNA sendiri sel berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Biasanya, DNA memberi tahu sel untuk tumbuh dan mati pada waktu tertentu. Pada leukemia myelogenous akut, perintah tersebut mengalami kekacuan, sehingga sel terus tumbuh dan membelah.
Ketika ini terjadi, produksi sel darah tidak terkendali. Sumsum tulang menghasilkan sel yang belum matang yang berkembang menjadi sel darah putih leukemia atau myeloblasts. Sel-sel abnormal ini tidak dapat berfungsi dengan baik, dan mereka dapat membangun dan menggeser sel-sel sehat.
Meski penyebabnya tidak diketahui, beberapa orang bisa memiliki risiko kanker darah ini lebih besar ketimbang yang lain, karena beberapa faktor berikut ini.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dalam menegakkan diagnosis leukemia myeoloid akut, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan, antara lain:
Pengobatan leukemia myelogenous akut bergantung pada beberapa faktor, termasuk subtipe penyakit, usia, kesehatan secara keseluruhan, dan preferensi pasien.
Secara umum, pengobatan kanker ini terbagi menjadi dua tahap, yakni:
Tujuan dari pengobatan tahap pertama ini adalah untuk membunuh sel-sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang Anda. Namun, induksi remisi biasanya tidak menghapus semua sel leukemia. Oleh karena itu, pasien memerlukan perawatan lebih lanjut untuk mencegah kanker kembali kambuh.
Bisa juga Anda sebut sebagai terapi pasca-remisi atau terapi pemeliharaan, fase pengobatan ini bertujuan untuk menghancurkan sel-sel leukemia yang tersisa. Pengobatan ini bisa menjadi cara tepat untuk mencegah kembalinya kanker.
Secara menyeluruh, pengobatan pada dua tahap tersebut meliputi kemoterapi, terapi target, dan transplantasi sumsum tulang. Prosedur transplantasi ini dapat membangun kembali sel induk yang sehat dengan mengganti sumsum tulang yang abnormal dengan sel induk bebas leukemia.
Guna mendukung efektivitas pengobatan kanker yang pasien jalani, perubahan gaya hidup meliputi:
American Cancer Society menyebutkan bahwa tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker darah ini. Akan tetapi, Anda tetap disarankan untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
Di samping itu, berhenti merokok dan menggunakan pelindung ketika melakukan aktivitas yang bersinggungan langsung dengan bahan kimia.
Selalu cek kesehatan dan konsultasi lebih dahulu dengan dokter perihal pengobatan yang akan dijalani jika Anda memiliki atau pernah mengalami penyakit kanker.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar