ALL merupakan jenis leukemia yang lebih sering terjadi pada anak, yaitu berusia di bawah 5 tahun. Meski demikian, pada kasus yang jarang, ALL juga bisa terjadi pada orang dewasa.
2. Leukemia mieloid akut
Acute myeloblastic/myeloid leukemia (AML) atau leukemia mieloid/mieloblastik akut adalah jenis penyakit leukemia akut yang paling umum terjadi. Tipe leukemia ini dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, AML lebih sering terjadi pada orang dewasa, dan umumnya ditemukan pada lansia di atas 75 tahun.
AML dimulai dari sumsum tulang dan memengaruhi sel mieloid, sehingga menyebabkan mieloblast (sejenis sel darah putih yang belum matang) yang tidak normal. Namun terkadang, AML juga menyebabkan sel darah merah atau trombosit yang abnormal.
Sama seperti leukemia akut pada umumnya, sel leukemia pada AML pun membelah dan berkembang dengan cepat. Sel-sel ini kemudian menyerang darah dan mungkin menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, hati, limpa, otak dan sumsum tulang belakang, atau testis.
Oleh karena itu, pasien dengan penyakit AML perlu segera mendapat pengobatan medis, seperti kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang atau stem cell. Pengobatan lain pun mungkin diberikan sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
3. Leukemia limfositik kronis
Chronic lymphocytic leukemia (CLL) atau leukemia limfositik kronis adalah jenis leukemia kronis yang paling sering terjadi pada orang dewasa, terutama pada usia di atas 65 tahun. Penyakit ini dimulai di sumsum tulang serta memengaruhi sel limfosit B, dan umumnya memengaruhi sel yang sudah matang.
Tidak seperti leukemia akut, tipe leukemia kronis ini berkembang dengan lambat. Bahkan, gejala leukemia bisa tidak muncul dalam beberapa tahun. Namun seiring waktu, sel abnormal ini dapat berkembang dan menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti kelenjar getah bening, hati, dan limpa.
Pasien leukemia CLL yang tanpa gejala umumnya tidak membutuhkan pengobatan. Namun, tes darah rutin tetap harus dilakukan untuk meninjau perkembangan penyakit. Bila dibutuhkan pengobatan, umumnya kemoterapi menjadi pilihan perawatan pada pasien ini.
4. Leukemia mieloid kronis

Chronic myelogenous/myeloid leukemia (CML) atau leukemia mieloid kronis adalah jenis leukemia yang jarang terjadi. Hanya sekitar 10 persen pasien leukemia yang mengidap tipe ini. CML pun lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
CML adalah jenis leukemia kronis yang dimulai di sel mieloid. Kondisi ini terjadi ketika sel mieloid berubah menjadi sel kanker yang belum matang. Sel-sel ini kemudian tumbuh perlahan dan menggantikan sel normal.
Dilansir dari Cancer Research UK, sebagian besar pasien CML memiliki kromosom yang abnormal, yang disebut kromosom Philadelphia. Kromosom Philadelphia membuat sel menghasilkan protein yang disebut tirosin kinase, yang mendorong sel-sel leukemia tumbuh dan berkembang biak.
5. Hairy cell leukemia
Selain empat jenis di atas, ada pula tipe leukemia lain yang sangat jarang terjadi. Salah satunya, yaitu hairy cell leukemia atau leukemia sel berambut.
Hairy cell leukemia merupakan salah satu jenis leukemia kronis yang terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini memengaruhi sel limfosit B dan berkembang secara lambat. Saat dilihat di bawah mikroskop, sel-sel ini tampak memiliki rambut di permukaannya. Oleh karena itu, penyakit ini dinamai dengan leukemia sel berambut.
Leukemia sel berambut ini mungkin tidak menimbulkan gejala pada penderitanya, sehingga seringkali penyakit ini tidak disadari. Namun, gejala dapat muncul seiring dengan perkembangan penyakitnya.
Pada saat gejala muncul, pengobatan baru akan dibutuhkan, seperti kemoterapi atau yang lainnya. Konsultasikan selalu dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat untuk Anda.
6. Jenis leukemia jarang terjadi lainnya
Selain jenis-jenis leukemia akut dan kronis di atas, ada pula tipe leukemia yang jarang lainnya, yaitu praleukemia (myelodysplastic syndromes/MDS) dan myeloproliferative disorders.
MDS adalah kondisi yang terjadi ketika sel pembentuk darah di sumsum tulang menjadi abnormal. Kondisi ini menyebabkan jumlah satu atau lebih sel darah menjadi berkurang.
Sementara myeloproliferative disorders (myeloproliferative neoplasms) atau gangguan myeloperative adalah sekelompok penyakit langka yang menyebabkan sel darah di sumsum tulang, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit, tumbuh dan berkembang secara tidak normal.
Gangguan ini terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak satu atau lebih jenis sel darah. Beberapa contoh penyakit yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu myelofibrosis dan polycythemia vera.