- Radioterapi eksternal, yaitu sinar radiasi yang diberikan dengan menggunakan sinar X, atau berbagai mesin yang digunakan di luar tubuh.
- Radioterapi internal, yaitu cara memberikan radiasi melalui bagian dalam tubuh pasien. Zat yang mengandung radiasi biasanya akan disuntikan ke pembuluh darah atau diminum hingga zat tersebut dapat menjangkau tempat sel kanker tumbuh.
Apa saja efek samping dari radioterapi?

Efek samping yang muncul akibat radioterapi akan berbeda-beda, tergantung dengan kondisi tubuh masing-masing pasien. Ada yang mungkin hanya mengalami gejala yang ringan, sedang, bahkan parah.
Selain itu, efek samping yang timbul juga akan tergantung pada bagian tubuh yang terkena radioterapi, dosis dari radiasi yang diberikan, dan berbagai pengobatan lain yang mungkin sedang dilakukan oleh pasien saat melakukan radioterapi.
Terdapat dua jenis efek samping yang akan timbul setelah melakukan radioterapi, yaitu efek jangka pendek dan jangka panjang.
Efek samping jangka pendek di mana efek tersebut akan langsung dialami oleh pasien, dan efek jangka panjang yang akan timbul setelah beberapa waktu pasien melakukan radioterapi, bisa dalam hitungan bulan atau beberapa tahun setelahnya.
Efek samping jangka pendek
Menurut National Health Service, efek samping jangka pendek terapi radiasi sangat beragam, ini meliputi:
- Rasa mual dan muntah.
- Kulit menghitam di bagian tubuh yang terkena radiasi.
- Rambut rontok sedikit demi sedikit (namun jika melakukan radioterapi pada bagian kepala, leher, atau muka, mungkin kerontokan yang terjadi akan lebih banyak).
- Merasa kelelahan.
- Gangguan menstruasi pada perempuan dan gangguan terhadap jumlah dan kualitas sperma pada laki-laki.
Tidak hanya itu, pasien yang menjalani pengobatan radioterapi akan mengalami penurunan nafsu maka dan menimbulkan masalah pada sistem pencernaan.
Namun pasien yang sedang menjalani terapi harus menjaga status gizi dan kesehatannya melalui asupan. Berikut adalah tips yang bisa dilakukan untuk menjaga asupan pasien yang menjalani pengobatan:
- Cobalah untuk makan dengan porsi kecil namun sering, setidaknya 6 kali dalam sehari tetapi porsi makanannya tidak terlalu banyak.
- Tetap memilih sumber makanan yang sehat dan bersih, berhenti merokok, atau minum alkohol.
- Sediakan selalu camilan atau makanan ringan yang sehat, yang bisa menahan rasa lapar tiba-tiba.
- Hindari makanan pedas dan asam untuk mencegah timbul masalah pada mulut.
- Menyikat gigi dengan sering untuk menjaga kesehatan serta kebersihan mulut
Efek samping jangka panjang
Telah disebutkan sebelumnya bahwa radioterapi tidak hanya merusak DNA sel kanker namun juga pada sel normal. Ketika sel normal juga ikut rusak, maka berbagai efek samping pun akan bermunculan.
- Jika area yang terkena radioterapi adalah bagian perut, maka kandung kemih tidak lagi elastis dan membuat pasien buang air kecil lebih sering.
- Payudara akan lebih keras dan kencang setelah melakukan radioterapi di bagian payudara.
- Jika bagian panggul terkena radiasi, maka vagina menjadi lebih sempit dan kurang elastis.
- Lengan menjadi bengkak bila bagian pundak yang diberikan terapi.
- Gangguan fungsi paru-paru akibat mendapatkan radiasi di bagian dada.
- Sedangkan pasien yang mendapatkan radiasi di bagian dada atau leher, berisiko untuk mengalami penyempitan saluran nafas dan tenggorokan, sehingga susah untuk menelan.
- Untuk radioterapi yang dilakukan di sekitar panggul, akan menimbulkan efek seperti peradangan pada kandung kemih, serta nyeri pada perut akibat infeksi saluran kencing.
Apakah radioterapi membuat tubuh menjadi radioaktif?

Terapi radiasi aman dilakukan dan justru sangat membantu tim medis untuk menghilangkan sel kanker serta mempercepat pengobatan. Terapi ini telah berhasil dilakukan untuk menyembuhkan pasien kanker selama kurang lebih 100 tahun.
Pengobatan radioterapi eksternal atau radiasi yang diberikan dari luar tubuh tidak akan membuat tubuh menjadi radioaktif atau sumber radiasi yang berbahaya.
Sementera, radiasi yang diberikan melalui pembuluh darah atau bagian dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya bagi orang yang ada di sekitarnya, terlebih bagi anak-anak dan ibu yang sedang hamil. Untuk hal ini, lebih baik Anda mendiskusikannya dengan dokter spesialis kanker, langkah apa yang seharusnya diambil untuk mengurangi efek radiasi yang mungkin membahayakan orang lain.