backup og meta

8 Manfaat dari Beras Merah yang Baik untuk Kesehatan Anda

8 Manfaat dari Beras Merah yang Baik untuk Kesehatan Anda

beBeras merah kerap menjadi pilihan banyak orang yang sedang diet atau yang mulai beralih ke gaya hidup lebih sehat. Secara umum, nasi merah memang dianggap lebih sehat dibanding nasi putih. Sebab, nasi merah memiliki kandungan kalori yang lebih rendah, tapi memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dari nasi putih. Yuk, ketahui lebih lanjut kandungan nutrisi dan manfaat pada beras merah!

Kandungan nutrisi pada beras merah

nasi merah dan nasi putih

Beras merah adalah biji-bijian utuh yang lebih kaya nutrisi dan serat dibanding dengan beras putih. Beras merah termasuk sumber karbohidrat yang rendah kalori, tinggi serat, bebas gluten, dan tidak mengandung lemak trans.

Tiap 100 gram beras merah terdapat kandungan nutrisi, sebagai berikut:

  • Air: 64 gram
  • Energi: 149 kal
  • Protein: 2,8 gram
  • Lemak: 0,4 gram
  • Karbohidrat: 32,5 gram
  • Serat: 0,3 gram
  • Kalsium: 6 mg
  • Fosfor: 63 mg
  • Zat besi: 0,8 mg
  • Natrium: 5 mg
  • Kalium: 91,4 mg
  • Magnesium: 43 mg
  • Seng: 0,9 mg
  • Tembaga: 0,20 mikrogram
  • Vitamin B3: 1,6 mg
  • Vitamin B1: 0,06 mg

Selain zat gizi tersebut, beras merah mengandung antioksidan flavonoid, seperti anthocyanin (antosianin) apigenin, myricetin, dan quercetin. Antosianin merupakan kelompok senyawa fenolik, membuat warna merah dan ungu seperti pada kol, bawang merah, dan lainnya.

8 manfaat kesehatan dari beras merah

Dengan kandungan gizi tersebut, Anda bisa mendapatkan berbagai manfaat kesehatan dari mengonsumsi beras merah. Nah, berikut adalah beberapa manfaat beras merah yang mungkin Anda rasakan:

1. Melawan radikal bebas

Kandungan antosianin yang terdapat dalam beras merah termasuk ke dalam golongan antioksidan kuat. Antioksidan adalah senyawa yang mampu melindungi tubuh dari stres oksidatif akibat radikal bebas. Jika berlarut-larut, stres oksidatif dapat merusak sel dan jaringan, serta menyebabkan peradangan.

Tak hanya itu, sebuah penelitian dari Jepang terbitan Asian-Australasian Journal of Animal Sciences menemukan kandungan antioksidan flavonoid pada beras merah lebih tinggi dari beras cokelat, sehingga kerjanya juga lebih efektif untuk melawan efek radikal bebas dalam tubuh.

2. Menurunkan kolesterol

Salah satu kandungan pada beras merah yang memiliki manfaat untuk membantu menurunkan kolesterol adalah serat. Mengonsumsi serat dipercaya dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah.

Sementara itu, kandungan serat pada beras merah lebih tinggi dibanding pada beras putih. Jadi, mengonsumsi beras merah setiap hari dianggap lebih efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah bila dibandingkan mengonsumsi beras putih.

3. Mencegah penyakit jantung

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah meningkatkan risiko penyakit jantung. Pasalnya, jumlah kadar kolesterol jahat (LDL) yang terlalu tinggi dalam darah dapat memicu terjadinya pembentukan plak pada dinding arteri. Jika sudah demikian, plak tersebut dapat menyumbat pembuluh arteri koroner dan menyebabkan serangan jantung.

Oleh sebab itu, menurunkan kadar kolesterol dalam darah akan berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung. Sementara itu, mengonsumsi beras merah secara rutin dapat memberikan manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.

Saat kadar kolesterol jahat dalam tubuh bisa terkendali, kesehatan jantung Anda pun meningkat. Artinya, mengonsumsi beras merah juga dapat membantu mencegah Anda mengalami berbagai penyakit jantung.

4. Menurunkan kadar gula darah

Terlalu banyak mengonsumsi nasi putih ternyata dapat berpengaruh terhadap kadar gula darah di dalam tubuh. Sebuah penelitian yang dalam jurnal Nutrients menyatakan, kemungkinan hal tersebut membuat sebagian masyarakat Asia mulai beralih ke nasi merah.

Nasi yang terbuat dari beras merah memang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, bila Anda bandingkan dengan nasi putih. Tak heran jika beras merah memiliki manfaat dalam membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Artinya, mengonsumsi nasi yang terbuat dari beras ini dapat membantu mengontrol diabetes.

5. Mengurangi risiko obesitas

Selain membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, ternyata kandungan serat dalam beras merah memiliki khasiat untuk mengurangi risiko obesitas. Bahkan, tidak sedikit yang lebih memilih beras merah saat hendak menurunkan berat badan.

Alasannya, beras merah yang memiliki kandungan serat yang lebih banyak bisa Anda bandingkan dengan beras putih. Hal ini membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Tak heran jika mengonsumsi nasi beras merah memiliki manfaat dalam mencegah risiko obesitas, hingga menurunkan berat badan.

6. Menjaga kesehatan kulit

Sebuah penelitian yang dalam jurnal yang diterbitkan oleh Brazilian Society of Dermatology menyatakan, antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Nah, beras merah merupakan pilihan yang baik jika Anda ingin mendapatkan manfaat tersebut.

Nah, beras merah termasuk makanan yang kaya akan kandungan antioksidan. Untuk itu, Anda bisa beralih mengonsumsi nasi beras merah dapat membantu agar kesehatan kulit lebih terjaga.

7. Mengatasi asma

Beras merah merupakan salah satu makanan yang kaya akan kandungan mineral, termasuk salah satunya adalah magnesium. Nah, mineral yang  satu ini dapat bermanfaat mengatasi asma, baik untuk anak-anak hingga orang dewasa.

Hal yang sama disebutkan dalam penelitian lain dalam jurnal berjudul Asia Pasific Allergy pada tahun 2012 lalu. Meski demikian, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.

8. Menjaga kesehatan tulang

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Nutrients pada tahun 2017, magnesium kemungkinan memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan tulang. Sementara itu, kekurangan magnesium dapat menyebabkan Anda mengalami osteoporosis hingga rendahnya kepadatan tulang saat memasuki usia lanjut.

Mengingat beras merah kaya akan kandungan magnesiumnya, makanan ini juga bisa membantu mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada tulang. Bahkan, mengonsumsi nasi beras merah juga dapat meredakan berbagai gangguan sendi yang Anda alami.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nasi Beras Merah. Retrieved 18 February 2021, from https://www.panganku.org/id-ID/view 

Top 5 lifestyle change to improve your cholesterol. Retrieved 18 February 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/reduce-cholesterol/art-20045935

Addor F. (2017). Antioxidants in dermatology. Anais brasileiros de dermatologia92(3), 356–362. https://doi.org/10.1590/abd1806-4841.20175697

Castiglioni, S., Cazzaniga, A., Albisetti, W., & Maier, J. A. (2013). Magnesium and osteoporosis: current state of knowledge and future research directions. Nutrients5(8), 3022–3033. https://doi.org/10.3390/nu5083022

Welch, A. A., Skinner, J., & Hickson, M. (2017). Dietary Magnesium May Be Protective for Aging of Bone and Skeletal Muscle in Middle and Younger Older Age Men and Women: Cross-Sectional Findings from the UK Biobank Cohort. Nutrients9(11), 1189. https://doi.org/10.3390/nu9111189

Song, W. J., & Chang, Y. S. (2012). Magnesium sulfate for acute asthma in adults: a systematic literature review. Asia Pacific allergy2(1), 76–85. https://doi.org/10.5415/apallergy.2012.2.1.76

Se, C. H., Chuah, K. A., Mishra, A., Wickneswari, R., & Karupaiah, T. (2016). Evaluating Crossbred Red Rice Variants for Postprandial Glucometabolic Responses: A Comparison with Commercial Varieties. Nutrients8(5), 308. https://doi.org/10.3390/nu8050308

Hosoda, K., Sasahara, H., Matsushita, K., Tamura, Y., Miyaji, M., & Matsuyama, H. (2018). Anthocyanin and proanthocyanidin contents, antioxidant activity, and in situ degradability of black and red rice grains. Asian-Australasian journal of animal sciences31(8), 1213–1220. https://doi.org/10.5713/ajas.17.0655

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Apakah Boleh Memanaskan Nasi Berulang Kali?

Memahami Kalori Kentang dan Nasi untuk Menjaga Berat Badan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan