Haid tidak teratur menjadi masalah yang cukup sering terjadi pada wanita. Hal ini tentu sering menimbulkan pertanyaan, apa penyebabnya dan adakah dampak yang mungkin terjadi pada kesehatan? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut.
Apa itu haid tidak teratur?
Haid tidak teratur adalah kondisi saat siklus menstruasi tidak sesuai dengan rentang normal setiap bulannya.
Anggaplah bulan ini Anda mendapatkan haid dalam rentang siklus 25 hari, sedangkan bulan berikutnya 42 hari, kemudian selanjutnya malah 45 hari.
Siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid sampai hari pertama haid berikutnya. Siklus haid yang normal umumnya selama 21—35 hari dan berlangsung secara konsisten setiap periode.
Adapun waktu menstruasi adalah masa keluarnya darah. Normalnya, waktu menstruasi berlangsung sekitar 2—7 hari.
Siklus bulanan yang tidak lancar sering kali terjadi pada awal pertama kali menstruasi, yaitu ketika puber. Itu sebabnya, terkadang sulit memprediksi periode menstruasi bulan berikutnya pada remaja perempuan.
Kondisi ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi kejiwaan, ketidakseimbangan hormon, hingga berat badan yang terlalu rendah atau berat badan berlebih.
Selain karena puber, siklus haid yang tidak lancar juga mungkin dipengaruhi oleh banyak penyebab. Penyebabnya bisa dari kondisi sepele hingga gejala kondisi serius.
Jika haid Anda tidak teratur dalam jangka waktu yang cukup lama, cobalah untuk berkonsultasi kepada dokter.
Seberapa umum kondisi ini?
Haid tidak lancar atau haid tidak teratur mungkin bukanlah hal yang aneh bagi wanita. Kemungkinan hampir semua wanita pernah mengalami menstruasi yang tidak lancar dalam hidupnya.
Kondisi ini paling sering terjadi pada remaja perempuan atau wanita lanjut usia yang mulai memasuki masa menopause.
Meski begitu, Anda bisa memperkecil risiko menstruasi yang tidak lancar dengan mengurangi berbagai pemicunya.
Gejala haid tidak teratur
Haid dikatakan tidak teratur jika memenuhi persyaratan sebagai berikut.
- Jumlah jeda hari (siklus) antarwaktu menstruasi selalu berubah-ubah. Misal, tadinya haid per 30 hari sekali, tiba-tiba jadi per 21 hari.
- Darah yang keluar kadang sangat banyak hingga lebih dari 7 hari, tapi kadang sangat sedikit dan singkat.
- Lamanya waktu menstruasi berbeda-beda tiap bulannya.
Saat menstruasi pertama kali, Anda mungkin saja memiliki siklus yang tak menentu. Umumnya dibutuhkan waktu hingga 2 tahun untuk memiliki siklus yang tetap.
Seiring berjalannya waktu, secara umum siklus haid, banyaknya darah, dan lamanya waktu haid akan sama setiap bulannya.
Kapan harus ke dokter saat haid tidak teratur?
Biasanya, kondisi ini hanya terjadi sesekali dan siklus haid yang Anda alami akan kembali normal seperti sedia kala. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir.
Namun, dilansir dari Women’s Health, setiap wanita sebaiknya waspada terhadap kondisi berikut, dan segeralah memeriksakan diri ke dokter.
- Berhenti menstruasi secara tiba-tiba
- Adanya perubahan siklus dari yang sangat teratur menjadi berantakan.
- Mengalami menstruasi lebih dari 7 hari dengan aliran darah yang deras.
- Masa menstruasi yang lebih pendek dari biasanya.
- Mengalami haid lebih cepat dari siklus terpendek yaitu 21 hari
- Menstruasi berkepanjangan.
- Mengalami kram dan sakit perut yang parah.
- Haid yang tidak teratur sudah berlangsung selama lebih dari 3 tahun.
- Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Mengalami demam saat haid.
- Tumbuh bulu di tempat yang tidak biasa.
- Keluar cairan dari puting di luar masa menyusui.
- Keluar cairan selain darah dari alat kelamin dan berbau tidak sedap.
Penting untuk memeriksakan diri ke dokter bila Anda telah aktif berhubungan seksual dan melewatkan jadwal menstruasi yang seharusnya. Pasalnya telat haid bisa menjadi tanda kehamilan.
Apakah wanita yang tidak haid teratur bisa hamil?
Penyebab haid tidak teratur
Menstruasi yang tidak lancar bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah hormon yang tidak seimbang. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menyebabkan hormon tidak seimbang dan mengakibatkan haid menjadi tidak teratur.
1. Masa pubertas
Pada kondisi ini, remaja wanita mengalami proses perubahan hormon yang sangat drastis. Di samping itu, organ-organ reproduksi mengalami proses pematangan.
Kondisi ini membuat hormon pada remaja pubertas menjadi tidak teratur. Akibatnya, haid menjadi tidak lancar di beberapa periode menstruasi pertama.
2. Melahirkan dan menyusui
Masa-masa pascamelahirkan dan menyusui juga merupakan fase seorang wanita mengalami kondisi hormonal yang tidak teratur.
Di masa ini, hormon prolaktin yang berperan dalam memproduksi ASI mengalami peningkatan. Akibatnya siklus haid menjadi tidak teratur.
3. Menjelang menopause
Menjelang masa menopause, kelancaran menstruasi wanita juga bisa terganggu. Ia bisa saja jadi lebih sering haid atau justru sangat jarang.
Hal ini karena hormon-hormon kewanitaan mengalami penurunan secara drastis menjelang masa ini.
4. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal
Beberapa alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, suntik KB, dan implan dibuat dengan mengkombinasikan hormon estrogen dan progesteron.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya pembuahan. Hal inilah yang menyebabkan kondisi haid wanita menjadi tidak teratur.
Setiap wanita mengalami reaksi berbeda-beda terhadap alat kontrasepsi yang digunakannya.
Ada yang mengalami perdarahan di luar siklus haid atau haid lebih sering. Ada pula yang tidak mengalami haid selama menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
5. Stres
Haid tidak teratur dan stres juga bisa saling berkaitan. Stres yang parah bisa merusak keseimbangan hormon di dalam tubuh.
Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol. Jika kadarnya berlebihan, hal ini bisa memengaruhi bagian otak yang berperan mengatur menstruasi.
Akibatnya, siklus Anda bisa jadi lebih cepat, lambat, atau tidak haid sama sekali.
6. Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis
Selain perubahan hormon, berat badan ternyata juga dapat memengaruhi kondisi haid wanita.
Hal ini karena berat badan mempengaruhi hipotalamus, yaitu kelenjar di dalam otak yang memiliki fungsi mengatur berbagai proses dalam tubuh, termasuk siklus menstruasi Anda setiap bulan.
Penurunan berat badan yang drastis dapat menghambat produksi hormon estrogen. Sementara jika Anda mengalami kelebihan berat badan, tubuh akan menghasilkan estrogen dalam jumlah yang banyak.
Kedua hal ini bisa berpengaruh pada proses pelepasan telur (ovulasi) setiap bulannya.
Ketika ovulasi terhambat, siklus haid pun otomatis akan terganggu. Inilah yang menyebabkan haid Anda tidak teratur.
Oleh karena itu, jagalah tubuh tetap pada berat ideal agar jadwal haid Anda tetap stabil.
7. Sindrom polikistik ovarium (PCOS)
PCOS atau sindrom polikistik ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan hormon laki-laki pada wanita.
Kondisi ini memicu kista di ovarium yang membuat wanita menjadi tidak bisa melepaskan sel telurnya setiap bulan.
Wanita dengan PCOS biasanya memiliki pertumbuhan rambut berlebih di wajah, jerawat yang sulit hilang, hingga siklus haid yang tidak teratur.
Penyakit menular seksual, diabetes, fibroid rahim, endometriosis, dan penebalan atau polip rahim juga bisa menyebabkan haid tidak teratur.
Faktor risiko haid tidak teratur
Berikut fakto-faktor yang meningkatkan risiko haid tidak teratur.
1. Usia
Salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko haid tidak teratur, yakni usia. Usia sangat berpengaruh dalam menentukan siklus haid seorang wanita.
Di usia remaja, saat pertama kali mengalami haid, naik turunnya hormon akan sangat terasa. Hal inilah yang membawa perubahan besar dalam siklus haid Anda, termasuk teratur atau tidak menstruasi yang Anda alami.
Selain di awal pubertas, hormon juga akan mengalami naik turun yang cukup drastis di usia menjelang menopause, yaitu sekitar 45—55 tahun.
2. Olahraga berlebih
Aktivitas atau olahraga yang terlalu berat juga bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur atau tidak lancar.
Oleh karena itu, olahragalah sewajarnya dengan porsi yang pas agar badan tetap sehat dan haid pun tetap lancar.
Diagnosis haid tidak teratur
Untuk mengetahui penyebab haid yang tidak lancar, dokter akan mencari tahu berbagai hal berikut.
- Seberapa sering Anda berolahraga beserta beban tiap latihan.
- Gejala yang dirasakan beberapa waktu terakhir saat menstruasi mulai tidak teratur.
- Program diet yang sedang dijalani.
- Kondisi pikiran dan mental belakangan ini.
- Riwayat kesehatan termasuk penyakit yang pernah atau sedang diderita dan obat yang sedang diminum.
- Alat kontrasepsi yang sedang digunakan.
Tak hanya itu, untuk mencari tahu penyebab haid tidak teratur biasanya dokter juga akan melakukan berbagai pemeriksaan seperti berikut ini.
- Tes pap (pap smear).
- Pemeriksaan panggul.
- Tes kehamilan.
- Biopsi endometrium dengan tujuan mendiagnosis endometriosis, ketidakseimbangan hormon, atau sel kanker.
- USG panggul untuk memeriksa apakah Anda menderita fibroid rahim, polip rahim, atau kista ovarium.
- Tes darah untuk memeriksa kadar hormon tertentu (seperti hormon perangsang tiroid, kortisol, prolaktin, hormon perangsang folikel, dan testosteron).
Pengobatan haid tidak teratur
Biasanya, tidak dibutuhkan pengobatan khusus untuk menstruasi tidak teratur jika diakibatkan oleh pubertas atau menopause.
Namun, untuk penyebab haid tidak lancar lainnya, seperti karena penyakit atau gaya hidup yang tidak sehat, maka perawatan yang diberikan akan menyesuaikan dengan penyebabnya.
- Obat dan operasi bisa menjadi pilihan perawatan untuk mengatasi berbagai penyakit yang menyebabkan haid menjadi tidak teratur atau tidak lancar.
- Metformin dan obat penurun insulin misalnya akan diresepkan untuk membantu memperlancar ovulasi agar haid kembali teratur.
- Pil KB dosis rendah yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron juga bisa mengurangi produksi androgen untuk memperbaiki jadwal haid.
Intinya, Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk menentukan pengobatan apa yang paling sesuai dengan kondisi.