Kelebihan hormon ini bisa meningkatkan produksi ASI pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui.
Selain itu, wanita juga bisa mengalami masalah menstruasi dan kesuburan bila tubuh terlalu banyak memproduksi prolaktin.
Sementara pada pria, kelebihan hormon prolaktin bisa menyebabkan penurunan gairah seks, disfungsi ereksi, dan impotensi.
2. Hipoprolaktinemia
Kondisi ini kebalikan dari hiperprolaktinemia. Hipoprolaktinemia terjadi saat kadar hormon prolaktin lebih rendah dari batas normal.
Meski begitu, kondisi kekurangan prolaktin sebenarnya lebih jarang terjadi dibandingkan kelebihan prolaktin.
Hipoprolaktinemia umumnya dialami wanita setelah melahirkan atau saat tubuh tidak memproduksi ASI.
Rendahnya kadar prolaktin bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh wanita melemah sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar