Amenorrhea hanya normal terjadi saat sebelum pubertas, setelah menopause, dan selama kehamilan.
Apabila bukan disebabkan oleh alasan tersebut, Anda perlu mendiskusikan dengan dokter mengenai penyebab siklus haid tidak teratur beserta penanganannya.
3. Dismenore (nyeri haid)
Kram perut atau nyeri haid adalah gejala umum yang dialami setiap wanita. Namun jika kram menjadi sangat parah hingga Anda tidak dapat beraktivitas, kemungkinan Anda memiliki dismenore.
Kram menstruasi disebabkan oleh hormon prostaglandin yang memicu kontraksi rahim. Anda pun dapat merasa pusing, lemas, pucat, dan berkeringat saat mengalami kram.
Prostaglandin juga dapat meningkatkan kontraksi pada usus, sehingga menyebabkan diare. Anda harus mengonsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
4. Premenstrual syndrome (PMS)
PMS atau sindrom pramenstruasi terjadi saat Anda mengalami kumpulan gejala, baik fisik maupun emosional, yang cukup parah dan mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gejala fisik dapat meliputi sakit kepala, konstipasi, kembung, bengkak pada dada, lemas, dan canggung. Sementara gejala emosional dapat meliputi perasaan marah, depresi, gelisah, dan sulit berkonsentrasi.
PMS biasanya terjadi sebelum siklus menstruasi dimulai dan bisa Anda alami pada tiga siklus berturut-turut. Penelitian membuktikan adanya hubungan genetik yang menyebabkan kondisi ini.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Premenstrual dysphoric disorder atau PMDD adalah bentuk lebih parah dari PMS.
Gejala umum meliputi sakit kepala migrain, gelisah parah, depresi, dan mood swing yang serius.
Wanita yang memiliki sejarah depresi postpartum atau gangguan mood memiliki risiko lebih tinggi mengalami PMDD.
Diagnosis gangguan menstruasi (haid)

Sebelum mendiskusikan dengan dokter mengenai masalah haid yang mungkin Anda alami, ada baiknya Anda mencatat dan mengetahui kondisi menstruasi Anda.
Untuk menemukan siklus yang normal untuk Anda, mulailah merekamnya di sebuah kalender. Mulai dengan mencatat hari mulai haid setiap bulan selama beberapa bulan berturut-turut.
Jika Anda khawatir dengan kondisi haid Anda, Mayo Clinic menyebut Anda perlu mencatat hal-hal di bawah ini.
- Hari berakhir: Kapan menstruasi berhenti? Apakah lebih lama atau sebentar dari biasanya?
- Banyaknya darah: Catat seberapa banyak darah yang Anda keluarkan selama haid. Apakah lebih banyak dari biasanya? Berapa kali Anda mengganti pembalut dalam sehari?
- Perdarahan yang tidak normal: Apakah Anda mengalami perdarahan di luar siklus haid Anda?
- Sakit: Gambarkan sakit yang berhubungan dengan menstruasi. Apakah sakit terasa semakin parah ketika siklus haid Anda tiba?
- Perubahan lain: Apakah Anda mengalami perubahan suasana hati dan sikap?
Dari informasi di atas, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan jika dicuriga adanya masalah kesehatan tertentu yang menjadi penyebabnya.
Pemeriksaan yang dilakukan dokter bisa berbeda pada setiap orang. Berikut cara yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis masalah yang Anda alami.
Jika Anda dicurigai mengalami perdarahan menstruasi hebat, dokter mungkin akan melakukan serangkaian tes atau pemeriksaan berikut.
- Ultrasound.
- Biopsi endometrium.
- Histeroskopi.
- Kuret.
- Tes darah untuk mengecek anemia.
- Tes urine untuk melihat apakah Anda hamil atau tidak.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar