Jika hasil tes ini positif, alias tidak normal, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi.
Pertama, bisa jadi Anda terdiagnosis positif menderita kanker serviks. Kemungkinan kedua yaitu terjadi hanya sekadar peradangan atau perubahan sel kecil (displasia).
Untuk memastikan Anda memiliki kanker atau tidak, biasanya dokter akan melakukan tes pap sekali lagi beberapa bulan kemudian. Butuh atau tidaknya Anda untuk melakukan tes lainnya akan ditentukan oleh hasil pap smear yang lakukan ini.
Bila hasilnya ternyata masih abnormal, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tahapan stadium kanker serviks.
Salah satu pemeriksaan lanjutan adalah kolposkopi, tes lanjutan untuk melihat area vulva, vagina, dan serviks dengan menggunakan alat pembesar khusus.
Seberapa akurat hasil pemeriksaan pap smear?

Pap smear adalah tes dengan akurasi yang tinggi. Dilansir dari National Cancer Institute, rutin menjalani tes pap dapat mengurangi angka kanker serviks dan kematian karena penyakit tersebut hingga 80 persen.
Maka meski rasanya kurang nyaman, tes ini harus Anda utamakan. Apalagi jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena kanker serviks.
Tes ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mendeteksi atau bahkan mencegah risiko kanker serviks. Jika Anda didiagnosis mengalami kanker serviks, Anda perlu menjalani pengobatan untuk kanker leher rahim, termasuk menggunakan obat untuk kanker serviks, radioterapi, kemoterapi, hingga histerektomi.
Selain itu, Anda juga akan menjalani pemulihan untuk kanker serviks dan menjaga pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan yang baik untuk pasien penderita kanker serviks.
Sementara itu, jika Anda terbukti tidak mengalami kanker serviks, Anda tetap perlu melakukan pencegahan, termasuk mengonsumsi makanan yang dapat mencegah kanker serviks, rutin berolahraga, dan menghindari berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Apakah pemeriksaan pap smear bisa untuk mendeteksi virus HPV?

Tujuan utama dari tes pap smear adalah mencari tahu kemungkinan adanya perkembangan sel-sel abnormal di dalam serviks. Perkembangan abnormal itu bisa saja disebabkan oleh virus HPV.
Oleh karena itulah, Anda sangat disarankan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini dengan melakukan pap smear. Dengan begitu, pengobatan bisa segera diberikan ketika Anda memang dinilai positif mengalami kanker serviks.
Tes HPV adalah salah satu deteksi dini kanker serviks, yang biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan ini juga tidak kalah penting, karena virus HPV bisa menular dengan mudah melalui kontak seksual.
Itu sebabnya waktu yang disarankan untuk wanita melakukan tes pap smear adalah saat Anda mulai aktif berhubungan seksual.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar