Telat menstruasi tentu saja menjadi hal yang membuat galau dan cemas. Apalagi saat bepergian jauh. Sebenarnya, apa yang menyebabkan Anda telat menstruasi saat bepergian? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Telat menstruasi tentu saja menjadi hal yang membuat galau dan cemas. Apalagi saat bepergian jauh. Sebenarnya, apa yang menyebabkan Anda telat menstruasi saat bepergian? Cari tahu jawabannya berikut ini.
Selama liburan akan ada perubahan dalam tubuh Anda yang bisa memengaruhi siklus menstruasi, antara lain sebagai berikut.
Tubuh memiliki jam biologis yang disebut dengan ritme sirkadian. Jam biologis tubuh ini berperan penting untuk mengatur hormon yang bertanggung jawab untuk siklus bangun-tidur dan kinerja organ tubuh lainnya.
Terutama ketika Anda melakukan perjalanan jauh atau bahkan ke luar negeri yang biasanya memakan waktu cukup lama. Oleh karena itu. tubuh terpaksa harus menyesuaikan diri dengan perubahan zona waktu yang berbeda.
Perjalanan panjang juga bisa menyebabkan siklus tidur mendadak berubah dan Anda jadi kurang tidur. Akibatnya, ritme sirkadian pada tubuh akan berubah.
Ritme sirkadian yang berubah ini bisa memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, Anda mungkin akan mengalami telat menstruasi saat bepergian.
Liburan bisa jadi cara untuk menghilangkan stres. Namun nyatanya tidak selalu demikian. Rasa cemas kerap kali muncul, terutama selama perjalanan. Apalagi jika terjadi hal di luar rencana.
Dr. Joshua U Klein, ahli kandungan dari Mount Sinai Beth Hospital mengatakan bahwa kondisi stres dan cemas saat bepergian jauh memberikan pengaruh pada hipotalamus.
Hipotalamus yaitu bagian otak yang memegang kendali pada hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Stres dan cemas bisa menghambat hormon untuk melakukan ovulasi. Jadi, jangan merasa aneh jika Anda telat menstruasi saat bepergian atau melakukan liburan ya.
Untuk menghindari atau mengatasi stres dan cemas selama liburan, pastikan buat rencana perjalanan yang matang. Bila perlu, buatlah rencana cadangan untuk mengantisipasi jika rencana awal tidak dapat terlaksana.
Selain itu, nikmatilah waktu perjalanan dan liburan dengan energi positif. Cobalah untuk merelaksasi pikiran dan otot tubuh yang tegang dengan latihan pernapasan.
Liburan mengharuskan Anda untuk menyiapkan barang-barang yang diperlukan, duduk lama di mobil atau pesawat, mondar-mandir mencari buah tangan atau menelusuri tempat-tempat istimewa.
Semua kegiatan yang Anda lakukan selama liburan bisa membuat tubuh menjadi lelah. Bahkan, liburan juga bisa membuat Anda jatuh sakit, terutama jika Anda tertular penyakit dari penumpang lain seperti flu.
Walaupun Anda tidak merasakan stres atau cemas selama liburan, tetapi karena tubuh Anda lebih aktif atau lebih keras daripada rutinitas biasanya, ini bisa membuat stamina menurun.
Kondisi tubuh yang tidak sehat ini bisa mengganggu hormonal Anda sehingga siklus menstruasi Anda jadi kacau.
Untuk mencegah tubuh Anda dari sakit, pastikan Anda tetap makan makanan yang sehat dan minum air putih yang cukup.
Anda juga bisa mengonsumsi suplemen tambahan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jangan lupa, untuk meluangkan waktu untuk beristirahat yang cukup dan berkualitas.
Apakah bepergian jauh hanya akan memperlambat datangnya haid? Ternyata tidak selamanya begitu. Anda mungkin saja akan mengalami sebaliknya, yaitu menstruasi yang lebih cepat dari biasanya.
Perubahan hormonal dan ritme sirkadian saat bepergian ternyata dapat memberikan efek yang berbeda-beda, seperti haid yang datang lebih cepat dan jumlah darah yang lebih banyak atau darah haid lebih sedikit dari biasanya.
Selain telat menstruasi, saat bepergian mungkin saja Anda akan mengalami keputihan yang lebih banyak dari biasanya. Bahkan, dalam kasus tertentu keputihan disertai bercak darah.
Kondisi ini terjadi karena saat bepergian Anda terlalu banyak berada dalam posisi duduk. Akibatnya, cairan dalam liang vagina akan semakin banyak mengalir ke bawah yang menyebabkan keputihan berlebih.
Selain itu, perjalanan melalui udara dalam durasi yang cukup lama dapat mempengaruhi sirkulasi darah.
Melansir jurnal CDC, perubahan ketinggian yang drastis saat bepergian dengan pesawat terbang dapat memberikan tekanan pada pembuluh darah.
Kondisi ini berisiko menyebabkan keluarnya bercak darah di anggota tubuh tertentu. Anda mungkin akan mengalami hidung berdarah, muntah darah, bengkak pada permukaan kulit, atau keluar bercak darah dari vagina.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar