Doksisiklin (doxycycline) merupakan obat yang umum digunakan oleh dokter untuk melawan berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Mulai dari penyakit kulit, penyakit kelamin, infeksi usus, sariawan, infeksi saluran pernapasan, bahkan penyakit infeksi yang langka. Ketahui lebih lanjut tentang dosis, aturan pakai, dan efek samping doxycycline pada artikel berikut ini.
Golongan obat: Antibiotik
Merek dagang: Doxycycline, Doxycycline Hyclate, Dohixat, Interdoxin, Dotur, Pardox, Dotur, Pushrob, Doxacin, Siclidon, Doxicor, Viadoxin, Vibramycin, Dumoxin, Zedokzil, Indoxy.
Apa itu doksisiklin?
Doxycycline adalah obat golongan antibiotik tetracycline (tetrasiklin) yang memiliki kegunaan untuk mengatasi berbagai macam penyakit akibat infeksi bakteri.
- Infeksi kulit seperti jerawat dan rosacea.
- Penyakit kelamin seperti klamidia, gonore, sifilis, uretritis non gonokokus, dan epididymo-orchitis.
- Infeksi saluran kencing.
- Infeksi usus atau saluran pencernaan lainnya.
- Infeksi pada saluran pernapasan, termasuk penyakit antraks inhalasi.
- Demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti scrub typhus (penyakit tifus yang ditularkan melalui kutu), dan leptospirosis.
- Penyakit infeksi pada gusi seperti periodontitis.
- Berbagai penyakit akibat infeksi bakteri lainnya.
Selain mengobati penyakit-penyakit di atas, obat ini juga bisa digunakan sebagai pencegahan penyakit malaria dan diare.
Obat-obat tersebut terutama digunakan bila ingin berkunjung ke daerah yang rawan penyakit tersebut.
Cara kerja doxycycline adalah dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri.
Obat ini tidak mengatasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus (seperti pilek dan flu).
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat atau salah dapat menyebabkan obat ini menjadi tidak ampuh.
Dosis doksisiklin
Doxycycline tersedia dalam bentuk kapsul hyclate dan monohydrate dengan kekuatan 50 mg dan 100 mg.
Dosis obat ini perlu disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.
Berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat untuk Anda.
Melansir situs MIMS Indonesia, berikut dosis doksisiklin yang umum digunakan.
1. Terapi antibiotik secara umum
Sebagai terapi antibiotik secara umum untuk pencegahan infeksi, obat minum akan diberikan menurut dosis yang disesuaikan dengan usia penderita.
Dewasa:
- Dosis awal 200 mg pada hari pertama terapi (diberikan 100 mg setiap 12 jam atau 50 mg setiap 6 jam).
- Lalu dilanjutkan dengan dosis 100 mg/hari (disebut dengan dosis pemeliharaan) yang dapat diberikan dalam dosis tunggal atau 50 mg setiap 12 jam.
- Untuk terapi infeksi yang lebih berat (khususnya infeksi saluran kencing kronis), dosis yang dianjurkan 100 mg setiap 12 jam.
Anak-anak:
Untuk anak usia 8 tahun ke atas dengan berat badan kurang dari 45 kg, doksisiklin akan diberikan menurut dosis berikut.
- Dosis awal sebanyak 4,4 mg/kg berat badan dalam 2 dosis terbagi pada hari pertama.
- Kemudian dilanjutkan sebanyak 2,2 mg/kg berat badan.
- Dosis ntuk infeksi berat yakni 2,2 mg/kg diberikan setiap 12 jam.
- Dosis maksimal sebanyak 200 mg setiap hari.
Untuk anak usia 8 tahun ke atas dengan berat badan 45 kg ke atas, dosis obat ini sama dengan orang dewasa.
2. Penyakit kelamin
Untuk mengobati penyakit infeksi pada kelamin, saluran kencing, dan usus, doxycycline diberikan untuk orang dewasa sesuai penyakit yang diderita menurut dosis berikut.
- Uretritis non gonokokus, penyakit menular seksual, dan gonore tanpa komplikasi: dosisnya sebanyak 100 mg diminum 2 kali sehari selama 7 hari.
- Epididymo-orchitis akut yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae: dosisnya 100 mg diminum 2 kali sehari selama minimal 10 hari.
- Penyakit sifilis primer dan sekunder: dosisnya 300 mg sehari dalam dosis terbagi selama minimal 10 hari.
- Penyakit infeksi pada uretra, endoservikal, atau rectal tidak berkomplikasi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis: dosisnya 100 mg diminum dua kali sehari selama minimal 7 hari.
- Uretritis non gonococcal yang disebabkan oleh C. trachomatis dan U. urealyticum: dosisnya 100 mg diminum dua kali sehari selama minimal 7 hari.
- Epididimo-orchitis yang disebabkan oleh C. trachomatis: dosisnya 100 mg diminum dua kali sehari, selama minimal 10 hari.
3. Penyakit antraks
Doksisiklin dapat diberikan sebagai terapi antibiotik untuk penyakit anthrax inhalasi.
Antraks inhalasi adalah sejenis penyakit anthrax ketika spora bakteri antraks masuk ke dalam tubuh melalui udara dan terhirup oleh manusia.
Dosis pemberiannya disesuaikan dengan usia dan berat badan menurut panduan berikut.
Dewasa:
Obat ini dapat diberikan sebagai tindakan pencegahan infeksi setelah terkena bakteri penyebab penyakit antraks inhalasi, bisa pula sebagai pengobatan bila telah mengalami infeksi tersebut.
- Pencegahan infeksi: dosisnya sebanyak 100 mg diminum 2 kali sehari selama 60 hari.
- Pengobatan antraks: awalnya sebagai dosis tunggal sebanyak 200 mg lalu dilanjutkan dengan dosis 100 mg setiap 12 jam selama 7 sampai 10 hari (secara kutan).
- Untuk mengobati antraks obat ini mungkin dikombinasikan dengan obat antibiotik lainnya. Dilakukan selama 2 minggu sampai kondisi stabil.
Anak-anak
- Berat badan kurang dari 45 kg: dosisnya sebanyak 2.2 mg/kg berat badan diminum 2 kali sehari selama 60 hari.
- Anak dengan berat badan 45 kg ke atas doxycycline diberikan sesuai dosis dewasa.
3. Jerawat dan rosacea
Untuk mengobati infeksi bakteri pada kulit seperti jerawat dan rosacea, doxycycline obat minum diberikan menurut dosis berikut
- Dewasa: 40 mg atau 50 mg (tergantung pada persiapannya) setiap hari selama 6-12 minggu.
4. Periodontitis
Untuk periodontitis, doksisiklin diberikan untuk dewasa menurut dosis berikut.
- Pengobatan: tablet salut film sebanyak 20 mg diminum dua kali sehari hingga 3 bulan.
- Sebagai persiapan pembersihan karang gigi subgingiva: doxycycline 10% disuntikkan ke dalam poket periodontal, dapat diulang 4 bulan setelah perawatan awal.
5. Penyakit scrub typhus dan leptospirosis
Untuk demam kambuhan dan tifus yang ditularkan melalui kutu (scrub typhus), obat minum diberikan menurut dosis berikut.
- Pengobatan pada dewasa: 100 atau 200 mg sebagai dosis tunggal.
- Pencegahan: 200 mg sebagai dosis tunggal.
Untuk mencegah penyakit leptospirosis saat mengunjungi area yang rawan penyakit tersebut, obat minum diberikan dengan dosis berikut.
- Dewasa: 200 mg sekali seminggu selama tinggal di area tersebut, kemudian 200 mg pada hari terakhir perjalanan.
6. Penyakit malaria
Obat doksisiklin bisa diberikan sebagai pencegahan penyakit malaria bila ingin mengunjungi lokasi yang rawan penyakit tersebut. Dosisnya adalah sebagai berikut.
Dewasa:
- Sebagai tab dispersibel dengan dosis 100 mg setiap hari dimulai 1-2 hari sebelum perjalanan ke daerah malaria.
- Kemudian dilanjutkan setiap hari selama berada di daerah rawan malaria dan selama 4 minggu setelah meninggalkan lokasi tersebut.
Anak umur 12 tahun ke atas:
- Berat badan di bawah 45 kg: dosisnya 2,2 mg/kg berat badan sekali sehari.
- Berat badan 45 kg ke atas: Sama seperti dosis dewasa.
Selain sebagai pencegahan, doxycycline juga bisa diberikan untuk mengobati serangan akut malaria falciparum pada penderita yang mengalami resistensi obat klorokuin. Berikut dosisnya.
- Dewasa: sebesar 200 mg setiap hari selama minimal 7 hari dikombinasikan dengan obat kina.
7. Diare saat perjalanan
Selain mencegah penyakit malaria, obat ini juga bisa untuk mencegah tertular penyakit diare bila mengunjungi lokasi yang rawan penyakit tersebut. Berikut dosisnya.
Dewasa:
- Sebagai profilaksis diberikan 200 mg sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi pada hari pertama perjalanan.
- Dilanjutkan sebanyak 100 mg sekali sehari selama tinggal di daerah tersebut.
Aturan pakai doksisiklin
Doxycycline sebaiknya diminum dalam keadaan lambung kosong, minimal 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Obat ini biasanya diminum satu atau dua kali sehari.
Minum obat ini dengan bantuan segelas air. Jika lambung terasa nyeri, cobalah minum obat ini bersama makanan atau susu untuk mengurangi rasa sakit.
Hanya saja, doxycycline dapat tidak bekerja dengan baik jika Anda meminumnya bersama makanan atau susu (atau apa pun yang tinggi kalsium).
Jadi, jika Anda merasakan keluhan lambung, cobalah berkonsultasi ke dokter. Hindari berbaring selama 10 menit setelah minum obat doxycycline.
Minumlah obat ini 2-3 jam sebelum atau setelah konsumsi produk yang mengandung aluminum, kalsium, zat besi, magnesium, zinc, atau bismuth subsalicylate.
Beberapa contoh yaitu antasida, didanosine solution, quinapril, vitamin/mineral, produk susu (seperti susu, yoghurt), dan jus kaya kalsium.
Produk ini berikatan dengan doxycycline sehingga membuat tubuh Anda tidak mampu menyerap obat dengan sempurna.
Jika Anda menggunakan bentuk cairan, kocok botol setiap sebelum menggunakan. Gunakan alat/sendok pengukur obat untuk mengukur dosis yang tepat sesuai yang diresepkan.
Dosis biasanya akan ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan.
Untuk anak, dosis dapat juga berdasarkan berat badan.
Antibiotik bekerja dengan baik ketika Anda disiplin meminumnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Usahakan sebisa mungkin untuk minum tepat waktu setiap dosisnya.
Lanjutkan mengonsumsi doksisiklin hingga obat yang diresepkan habis, walaupun gejala yang Anda rasakan sudah menghilang.
Menghentikan obat terlalu cepat dapat membuat bakteri kembali berkembang, dan akhirnya kembali terinfeksi.
Beri tahukan kepada dokter jika Anda tak juga mengalami perbaikan, atau malah memburuk.
Obat doxycycline paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi dan jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda, tanyakan pada apoteker.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minumlah sesegera mungkin.
Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Efek samping doksisiklin
Efek samping doxycycline yang cukup umum terjadi adalah:
- mual dan diare ringan,
- sakit perut,
- ruam kulit ringan atau gatal, atau
- vagina gatal atau mengeluarkan cairan.
Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang serius dari doxycycline, seperti:
- sakit kepala berat, pusing, penglihatan kabur,
- demam, menggigil, nyeri badan, gejala flu, pembesaran kelenjar, ruam atau gatal, nyeri sendi, atau rasa sakit keseluruhan,
- lebih jarang atau tidak buang air kecil,
- buang air besar mengeluarkan air atau darah,
- kulit pucat atau menguning, urine berwarna gelap, demam, bingung, atau lemah,
- nyeri hebat pada perut atas menjalar ke punggung, mual, dan muntah, denyut jantung cepat,
- tidak nafsu makan,
- sakit kuning (kulit atau mata menguning), atau
- mengalami reaksi kulit berat.
Reaksi kulit berat berupa kumpulan gejala-gejala seperti demam, sakit tenggorokan, bengkak wajah atau lidah, rasa terbakar di mata, nyeri kulit.
Dikuti ruam kulit merah atau ungu yang menyebar (khususnya pada wajah atau tubuh bagian atas) serta menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas setelah mengonsumsi doxycycline. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu setelah mengonsumsi obat ini, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai doksisiklin
Sebelum menggunakan doxycycline, beritahukan kepada dokter atau apoteker bila mengalami hal-hal berikut ini.
- Anda alergi doxycycline, minocycline, tetracycline, sulfites (hanya untuk sirup Doxycycline), atau obat lainnya.
- Anda sedang mengonsumsi obat resep dan non resep, terutama antasida dan obat pengencer darah.
- Anda menderita atau pernah menderita diabetes, penyakit ginjal, atau hati.
- Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda akan hamil dan sedang konsumsi doxycycline, hubungi dokter segera. Doxycycline dapat membahayakan janin
- Jika Anda akan melakukan operasi, seperti operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan doxycycline.
- Anda menjalani pengobatan asma.
- Anda mengalami diare.
- Anda mengalami infeksi kandidiasis vaginal.
- Anda mengalami masalah ginjal.
Selama mengonsumsi doksisiklin, hindari sinar matahari yang tidak perlu atau lama dan gunakan baju pelindung, kacamata hitam, dan tabir surya.
Doxycycline dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar matahari.
Bila obat ini dikonsumsi untuk mencegah malaria, sebaiknya barengi dengan cara lainnya seperti memakai pengusir nyamuk, menutupi seluruh tubuh dan tetap tinggal di area aman.
Pasalnya, doxycycline tidak memberikan perlindungan penuh terhadap malaria.
Doxycycline tidak boleh digunakan pada anak di bawah 8 tahun kecuali untuk anthrax inhalasi atau jika dokter Anda mengijinkan.
Apakah obat doksisiklin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), doxycycline termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D, yaitu ada bukti bahwa berisiko).
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hal ini. Pasalnya, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Anda harus tahu bahwa doxycycline yang digunakan selama kehamilan atau pada bayi atau anak di bawah usia 8 tahun, dapat menyebabkan pewarnaan gigi permanen.
Selain itu, obat ini juga dapat menurunkan efektivitas beberapa kontrasepsi oral. Pertimbangkan menggunakan alat kontrasepsi lain selama mengonsumsi obat ini dan 7 hari setelahnya.
Interaksi obat doksisiklin dengan obat lain
Harap beri tahu dokter atau apoteker jika Anda sedang atau baru saja mengonsumsi obat lain, termasuk obat yang diperoleh tanpa resep.
Ingat bahwa penggunaan doksisiklin bersamaan dengan obat asma yang mengandung sodium metabisulfite dapat menyebabkan alergi dan reaksi berbahaya.
Selain itu, obat ini juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut.
- Obat untuk mengobati infeksi (antibiotik penisilin).
- Obat untuk mengencerkan darah (warfarin).
- Obat untuk mengobati tuberkulosis (Rifampisin).
- Obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (Quinapril).
- Tablet tidur yang kuat, (fenobarbital, barbiturat).
- Obat yang digunakan untuk mengendalikan epilepsi (karbamazepin, fenitoin, primidone).
- Obat untuk mengobati migrain atau sakit kepala (Ergotamine)
- Obat untuk mempengaruhi respon imun tubuh setelah transplantasi organ (Ciclosporin).
- Obat-obatan anestesi (Methoxyflurane).
- Obat untuk mengobati kanker, psoriasis, atau rheumatoid arthritis (Methotrexate).
- Obat-obatan antasida seperti tablet atau cairan untuk gangguan pencernaan yang mengandung aluminium, kalsium, magnesium.
- Obat-obatan yang mengandung besi, bismut, atau garam seng.
- Obat untuk mengobati berbagai kondisi kulit (Retinoid).
Selain itu, mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan doksisiklin juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
[embed-health-tool-bmi]