Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut dengan Leptospira interrogans.
Bakteri ini terkandung di dalam air kencing, darah, atau jaringan dari hewan pengerat.
Bakteri Leptospira interrogans dapat dibawa oleh binatang dan mereka dapat menularkan bakteri tersebut melalui urin atau darah mereka. Penyakit ini sangat jarang menular antara satu orang yang terinfeksi dengan orang lainnya.
Leptospirosis termasuk penyakit infeksi yang umum terjadi dan dapat ditemukan di berbagai belahan dunia.
Namun, penyakit ini lebih banyak ditemukan di negara-negara beriklim sedang dan tropis, seperti Kepulauan Karibia, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.
Selain itu, leptospirosis lebih banyak ditemukan di area dengan pemukiman kumuh, atau daerah dengan saluran air dan sanitasi yang tidak baik.
Beraktivitas di luar ruangan serta di tempat yang basah dan lembap, atau sering melakukan kontak dengan binatang juga dapat meningkatkan risiko tertular penyakit ini.
Mengutip pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, gejala yang ditimbulkan akibat leptospirosis adalah sebagai berikut.
Banyak gejala di atas yang disalahartikan sebagai tanda penyakit lain. Seseorang yang terinfeksi bahkan tidak menunjukkan gejala apa pun.
Waktu antara seseorang terpapar bakteri dan jatuh sakit ialah 2 hari hingga 4 minggu. Penyakit ini biasanya dimulai dengan munculnya demam secara tiba-tiba, disertai dengan gejala lainnya.
Gejala-gejala leptospirosis dapat dibagi menjadi dua fase di bawah ini.
Pada fase pertama, tanda-tanda dan gejala akan muncul selama 5 hingga 7 hari. Fase ini akan dimulai secara mendadak dengan gejala-gejala di bawah ini.
Setelah melewati fase pertama, fase kedua dari penyakit ini (fase imun) akan muncul 1 atau 2 minggu kemudian.
Fase kedua leptospirosis disebut juga dengan penyakit Weil. Ketika fase kedua muncul, penyakit menjadi lebih parah.
Kondisi yang dapat terjadi pada fase kedua leptospirosis antara lain sebagai berikut.
Tergantung organ yang terkena, gejala-gejala yang ditunjukkan oleh fase parah leptospirosis adalah sebagai berikut.
Jika Anda mengalami satu tanda atau gejala yang disebutkan di atas atau memiliki pertanyaan apa saja terkait tanda atau gejala yang Anda alami, segeralah berkonsultasi pada dokter.
Terdapat pula tanda dan gejala serius yang mengharuskan Anda pergi ke dokter sesegera mungkin di bawah ini.
Leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Leptospira interrogans.
Bakteri tersebut merupakan organisme yang biasa ditemukan di air, tanah basah atau lembap, hutan hujan, atau lumpur. Kondisi banjir umumnya dapat menyebarkan bakteri ini.
Hewan pengerat seperti tikus ialah sumber utama infeksi penyakit ini. Namun, bakteri juga biasanya dapat ditemukan pada hewan-hewan seperti anjing, sapi, babi, dan binatang liar lainnya.
Binatang yang terinfeksi akan membawa bakteri ini di dalam ginjalnya, bahkan tanpa menyebabkan gejala apa pun pada binatang tersebut.
Bakteri biasanya akan keluar melalui urine binatang yang terinfeksi.
Umumnya, bakteri dapat bertahan di lingkungan luar jika tetap berada di area yang lembap dan hangat selama beberapa bulan.
Anda dapat terinfeksi bakteri tersebut jika mata, mulut, hidung, atau luka terbuka pada kulit Anda bersinggungan melalui hal-hal di bawah ini.
Di bawah ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit leptosirosis.
Dalam mendiagnosis penyakit ini, kemungkinan tanda dan gejala yang muncul sulit dibedakan dengan penyakit lain, terutama jenis infeksi yang sering terjadi di negara tropis seperti Indonesia.
Dokter mungkin akan melakukan cara-cara di bawah ini untuk mendiagnosis leptospirosis.
Kebanyakan kasus penyakit ini tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa memerlukan adanya penanganan lebih lanjut.
Namun, untuk kasus infeksi yang cukup parah hingga pasien menderita penyakit Weil, dokter mungkin akan memberikan pengobatan di bawah ini.
Obat-obatan antibiotik umumnya diberikan dokter untuk mengatasi leptospirosis. Obat-obatan tersebut mungkin termasuk:
Meskipun efektivitas pengobatan dengan antibiotik masih diperdebatkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibiotik mungkin dapat mengurangi durasi gejala dan tanda-tanda sebanyak 2 hingga 4 hari.
Antibiotik dapat diberikan selama 48 jam setelah Anda terinfeksi, dengan cara disuntik atau diminum.
Dokter juga mungkin akan memberikan perawatan dan penanganan lainnya apabila penyakit ini memengaruhi organ tubuh lainnya, misalnya muncul penyakit seperti hipotensi, cedera ginjal akut, atau gagal hati.
Pengobatan lainnya untuk mengatasi infeksi bakteri ini termasuk:
Jika penyakit ini tidak ditangani atau diobati secepat mungkin, kemungkinan akan terjadi beberapa komplikasi pada penderitanya. Komplikasi leptospirosis mungkin berupa kondisi di bawah ini.
Penyakit ini berpotensi menyebabkan masalah pada otak, yang melibatkan korteks serebral dan meningoensefalitis.
Hal ini berisiko menyebabkan perubahan pada kondisi mental penderitanya, bahkan dapat berujung pada kematian.
Infeksi bakteri Leptospira kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya masalah pada paru-paru, salah satunya adalah diffuse alveolar hemorrhage.
Penyakit ini menyebabkan paru-paru tidak berfungsi dengan baik, serta berisiko mengakibatkan sulit bernapas.
Komplikasi lain yang mungkin muncul meliputi di bawah ini.
Di bawah ini merupakan upaya perubahan gaya hidup yang dapat membantu Anda mencegah leptospirosis.
Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar