Rosacea

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nanda Saputri · Tanggal diperbarui 23/11/2021

Rosacea

Definisi rosacea

Rosacea adalah penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan berupa ruam kemerahan pada wajah. Ruam kemerahan biasa tampak di area hidung, dagu, pipi dan dahi.

Seiring berjalannya waktu, kulit akan semakin merah dan pembuluh darah akan semakin terlihat jelas. Terkadang, wajah juga dipenuhi dengan benjolan kecil, merah, dan berisi nanah. Namun, bintil akibat rosacea berbeda dengan jerawat atau reaksi alergi.

Rosacea memang tidak bisa disembuhkan, tapi merupakan jenis penyakit kulit yang tidak menular. Perawatan yang tepat membantu mengendalikan dan mengurangi tanda serta gejalanya.

Seberapa umumkah rosacea?

Rosacea bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita paruh baya dan orang berkulit putih.

Orang-orang yang memiliki ras kaukasia lebih berisiko menderita penyakit kulit yang satu ini. Namun, penyakit ini bisa diturunkan risikonya dengan mengurangi hal-hal yang bisa memicu kemunculannya.

Diskusikan dengan dokter Anda untuk infomasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala rosacea

Gejala khas dari penyakit ini adalah ruam kulit kemerahan pada wajah yang tak kunjung hilang, terutama di bagian tengah. Memang, kemerahan dapat hilang dan timbul kembali, tetapi hal ini sering menjadi gejala awalnya.

Tak seperti masalah kulit lainnya, kemerahan pada kulit biasanya tak kunjung hilang setelah berhari-hari atau berminggu-minggu. Bisa jadi kemerahan ini justru semakin menjadi-jadi.

Selain itu, tanda lain bisa muncul dalam bentuk yang berbeda-beda bergantung pada jenis rosacea yang Anda alami. Berikut gejala sesuai dengan jenis penyakitnya.

Erythematotelangiectatic

Rosacea jenis erythematotelangiectatic ditandai dengan terlihatnya pembuluh darah kecil pada wajah. Gejala lainnya meliputi:

  • kulit membengkak,
  • kulit menjadi lebih sensitif, terasa perih dan seperti terbakar,
  • kulit kering, kasar, atau bersisik, serta
  • dapat merona lebih mudah dibandingkan kulit normal.

Papulopustular

Ciri utama rosacea papulopustular adalah munculnya bintik-bintik seperti jerawat yang berwarna merah. Tanda-tanda lainnya adalah:

  • jerawat yang datang dan pergi,
  • kulit berminyak,
  • kulit menjadi lebih sensitif,
  • terasa perih dan seperti terbakar,
  • pembuluh darah terlihat pada wajah, serta
  • munculnya bercak kulit menonjol serupa plak.

Phymatous

Rosacea jenis phymatous cukup jarang terjadi. Biasanya orang-orang yang mengalami rosacea phymatous sering memiliki gejala serupa dengan jenis rosacea lainnya. Tandanya lainnya meliputi:

  • tekstur tipe kulit yang tidak rata,
  • penebalan kulit, terutama pada bagian hidung (rinofima) juga dagu, dahi, dan telinga,
  • pembuluh darah yang terlihat,
  • pori-pori nampak besar, serta
  • kulit berminyak.

Ocular

Terkadang rosacea juga bisa menyerang mata atau disebut dengan rosacea ocular. Gejalanya bisa menyerang salah satu mata atau bahkan dua-duanya sekaligus. Gejalanya adalah:

  • mata merah dan berair,
  • sering terasa seperti ada pasir pada mata,
  • mata terasa terbakar atau perih,
  • mata kering dan gatal,
  • mata sensitif terhadap cahaya,
  • penglihatan kabur atau tidak sebaik sebelumnya,
  • pembuluh darah pecah yang terlihat di kelopak mata, serta
  • munculnya kista di kelopak mata.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter

Kapan harus periksa ke dokter karena rosacea?

Jika Anda memiliki tanda-tanda seperti yang telah disebutkan, konsultasikanlah dengan dokter spesialis kulit. Terutama jika kulit mengalami kemerahan yang tak kunjung hilang.

Diagnosis dini membantu mencegah keparahan penyakit dan mengendalikan kondisinya.

Penyebab dan faktor risiko rosacea

Apa penyebab rosacea?

Dilansir dari American Academy of Dermatology, masih belum diketahui secara pasti apa penyebab rosacea. Namun, di bawah ini adalah beberapa hal yang diduga kuat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit kulit ini.

Riwayat keluarga

Rosacea adalah penyakit yang diturunkan dalam keluarga. Banyak orang terkena penyakit ini karena memiliki anggota keluarga dengan rosacea. Oleh karena itu, faktor genetik diduga kuat berperan menyebabkan rosacea.

Bakteri Helicobacer pylori

Helicobacter pylori merupakan bakteri yang ditemukan di usus untuk merangsang produksi bradykinin. Bradykinin adalah polipeptida kecil yang diduga menyebabkan pembuluh darah melebar.

Para ahli menyarankan bahwa bakteri ini mungkin berkontribusi dalam mengembangkan rosacea.

Tungau mikroskopis

Demodex folliculorum merupakan tungau mikroskopis yang hidup di kulit manusia dan biasanya tidak menimbulkan masalah.

Namun, orang dengan rosacea memiliki jumlah tungau yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya.

Akan tetapi, tidak diketahui pasti apakah tungau menyebabkan rosacea atau penyakit inilah yang memicu jumlah tungau.

Protein tubuh

Cathelicidin merupakan protein di dalam tubuh yang biasanya melindungi kulit dari infeksi. Sayangnya, cathelicidin juga bisa menyebabkan kemerahan dan pembengkakan.

Bagaimana tubuh memproses protein ini bisa menentukan apakah seseorang bisa terkena rosacea atau tidak.

Apa yang meningkatkan risiko untuk terkena rosacea?

Berikut berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kulit ini.

  • Jenis kelamin, wanita lebih berisiko dibandingkan dengan laki-laki
  • Berkulit putih
  • Berusia 30 – 60 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga dengan rosacea

Penyakit ini juga dapat diperburuk oleh hal dan zat tertentu. Umumnya rosacea bisa muncul saat Anda melakukan atau mengonsumsi sesuatu yang meningkatkan aliran darah ke permukaan kulit.

Berbagai faktor yang bisa memicu atau memperburuk rosacea meliputi:

  • makanan atau minuman panas,
  • makanan pedas,
  • alkohol,
  • suhu yang ekstrem,
  • sinar matahari atau angin,
  • emosi (stres, kecemasan, marah, rasa malu),
  • olahraga terlalu keras,
  • kosmetik,
  • mandi air panas atau sauna, serta
  • obat yang melebarkan pembuluh darah.

Diagnosis dan pengobatan

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis rosacea?

Tidak ada tes khusus yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit kulit yang satu ini. Biasanya dokter hanya melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikannya.

Dokter akan melihat kondisi kulit dan mata Anda dari penampakan gejala yang ditunjukkan. Sebelum memberikan diagnosis, dokter juga akan menanyakan riwayat medis Anda dan keluarga.

Jika Anda positif terkena rosacea, biasanya dokter akan mulai memberikan pilihan perawatan. Satu hal yang perlu diingat, pengobatan tidak akan menyembuhkan secara total tetapi bisa membantu:

  • mengurangi tanda dan gejala yang dirasakan,
  • meringankan rasa sakit dan berbagai ketidaknyamanan lainnya, serta
  • mencegah kondisinya semakin memburuk.

Apa saja pilihan pengobatan untuk rosacea?

Rosacea adalah penyakit kulit yang membutuhkan kombinasi perawatan. Berikut berbagai pilihan pengobatan untuk rosacea.

Obat untuk mengurangi kemerahan

Dilansir dari laman Mayo Clinic, obat brimonidine (Mirvaso) efektif untuk mengurangi kemerahan. Obat ini berfungsi untuk menyempitkan pembuluh darah.

Brimonidine tersedia dalam bentuk gel. Biasanya Anda bisa melihat hasilnya dalam 12 jam setelah aplikasi. Obat ini bersifat sementara sehingga perlu digunakan secara teratur.

Selain itu, asam azelaic dan metronidazole termasuk obat yang terbukti mengurangi kemerahan serta jerawat pada rosacea ringan.

Antibiotik minum

Antibiotik minum sebenarnya obat yang digunakan untuk membunuh bakteri di dalam tubuh. Namun dalam rosacea, obat ini juga bisa membantu mengurangi peradangan.

Doxycycline adalah antibiotik yang bisa diminum untuk rosacea sedang hingga berat. Obat minum biasanya dapat memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan dengan oles.

Isotretinoin

Isotretinoin merupakan obat turunan vitamin A yang bekerja dengan menghambat produksi kelenjar minyak. Obat ini sering digunakan jika penyakit tidak berhasil diatasi dengan terapi lainnya.

Dokter kemungkinan akan merekomendasikan isotretinoin (Amnesteem, Claravis). Obat ini termasuk kuat karena bisa membantu membersihkan lesi rosacea seperti jerawat.

Namun, jangan minum obat ini selama kehamilan karena bisa menyebabkan cacat lahir serius.

Blephamide

Tetes mata steroid ini kadang diresepkan untuk pasien dengan rosacea okular. Biasanya tetes mata perlu digunakan setiap hari selama 3 hari sampai 1 minggu sesuai anjuran dokter.

Laser

Laser membantu mengecilkan dan menyamarkan pembuluh darah yang terlihat jelas di wajah. Biasanya jenis laser yang digunakan adalah intense pulsed light (perawatan IPL).

Prosedur ini memiliki efek samping yang bisa menyebabkan memar, pengerasan kulit, pembengkakan, dan nyeri saat ditekan.

Berbagai efek samping ini biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. Namun, jika Anda mengalami infeksi dokter akan memberikan obat tambahan misalnya antibiotik.

Operasi plastik

Operasi plastik biasanya dilakukan untuk kulit yang menebal (rinofima). Jika hidung membesar dan pipi membengkak diserati benjolan tebal dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi plastik.

Operasi ini bertujuan mengangkat jaringan berlebih dan mengembalikan bentuk hidung mendekati normal.

Pengobatan di rumah

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi rosacea:

Menggunakan tabir surya

Kulit wajah orang-orang dengan kondisi ini akan menjadi lebih sensitif terhadap matahari. Untuk melindunginya, gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.

Oleskan dua jam sekali atau saat Anda merasa produk luntur akibat aktivitas yang mengeluarkan keringat berlebih.

Gunakan juga topi untuk menghindari paparan sinar matahari langsung pada wajah. Usahakan untuk membatasi diri dari paparan sinar matahari berlebih. Carilah tempat teduh jika Anda memang harus berkegiatan di luar ruangan.

Rawat kulit dengan lembut

Usahakan untuk tidak menyentuh atau menggosok wajah terlalu keras. Pasalnya, hal ini bisa mengiritasi kulit dan membuat luka yang menjadi pintu masuk infeksi.

Sebaliknya, merawat kulit wajah dengan memijat lembut saat mencuci muka atau memakai obat oles. Pijatan lembut bisa membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan.

Gunakan juga pembersih wajah dengan bahan yang ringan. Hindari produk perawatan wajah yang mengandung alkohol, scrub, atau bahan iritan lainnya.

Menggunakan pelembap

Penyakit ini terkadang membuat kulit sangat kering. Untuk itu, Anda wajib mengoleskan pelembap agar kulit tak semakin kering dan terasa sakit atau perih.

Pilihlah produk pelembap dengan formulasi ringan. Jika bingung, tanyakan pada dokter kira-kira adakah rekomendasi produk yang aman untuk Anda.

Sebelum mengoleskan pelembap, pakai krim yang diberikan dokter terlebih dahulu. Setelah krim mengering, barulah gunakan pelembap. Hal ini dilakukan agar obat krim bisa langsung meresap ke kulit dan bekerja maksimal.

Gunakan produk non-komedogenik

Dalam memilih produk pelembap, pencuci muka, dan perawatan wajah lainnya pilihlah yang berlabel non-komedogenik.

Artinya produk ini tidak akan menyumbat kelenjar minyak dan keringat yang bisa memicu kemunculan jerawat.

Batasi konsumsi minuman beralkohol

Minuman beralkohol bisa meningkatkan sirkulasi darah di wajah. Pada orang dengan rosacea, hal ini tentu saja harus dihindari karena bisa membuat kemerahan di wajah semakin parah.

Sebaiknya, batasi konsumsinya per hari atau bahkan benar-benar Anda hindari.

Hindari makanan pedas

Makanan pedas adalah salah satu pemicu rosacea. Untuk itu, hindari jenis makanan ini agar kemerahan di wajah tak semakin parah.

Jangan sampai, demi memuaskan lidah Anda mengorbankan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Jangan gunakan krim sembarangan

Jangan sekali-kali menggunakan krim bebas di pasaran untuk mengatasi rosacea. Pasalnya, krim bebas yang dijual di pasaran apalagi yang mengandung steroid bisa memperburuk gejala jika digunakan dalam waktu yang lama.

Selalu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk perawatan wajah tertentu.

Mengetahui hal-hal yang dapat menjadi pemicu munculnya penyakit ini

Seperti yang telah disebutkan, penyakit ini bisa datang karena dipicu oleh suatu hal atau makanan tertentu. Pada setiap orang, faktor pemicunya dapat berbeda-beda.

Untuk itu, Anda harus menemukan sendiri kira-kira apa saja yang bisa membuat penyakit ini semakin parah.

Untuk memudahkan, buatlah catatan mengenai semua detail yang Anda lakukan setiap harinya, dari kegiatan hingga semua yang Anda konsumsi. Dari catatan ini, nantinya Anda dapat mengingat dan melihat kembali pemicu yang perlu dihindari.

Rosacea adalah penyakit yang bisa membuat kepercayaan diri menurun. Untuk itu, jangan sungkan mencari komunitas atau kelompok orang dengan rosacea agar Anda tak merasa berjuang sendirian.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter kulit untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nanda Saputri · Tanggal diperbarui 23/11/2021

Iklan
Iklan
Iklan