Obat antibiotik dapat diberikan melalui mulut (oral) atau infus (intravena). Beberapa antibiotik yang umum diberikan untuk penderita nyeri tulang, yaitu ciprofloxacin, clindamycin, atau vancomycin.
Namun perlu diingat, obat antibiotik yang diberikan dokter perlu dihabiskan selama masa pengobatan. Hal ini untuk mencegah resistensi antibiotik, yaitu ketika bakteri tidak lagi merespon obat-obatan antibiotik. Ketika ini terjadi, dokter harus meresepkan antibiotik yang lebih kuat.

Jika nyeri tulang Anda terkait dengan saraf (nyeri neuropatik), Anda biasanya membutuhkan obat lain untuk membantu mengatasi sakit yang Anda alami. Pada kondisi ini, obat-obatan antikonvulsan, seperti gabapentin dan pregabalin, biasanya akan diberikan oleh dokter.
Antikonvulsan merupakan obat utama untuk penderita kejang. Meski demikian, penderita sakit tulang yang terkait dengan kanker juga kerap mendapat obat-obatan ini. Pasalnya, penderita kanker sering mengalami nyeri neuropatik di jari tangan atau kaki akibat efek samping dari kemoterapi.
Meski demikian, ada beberapa efek samping yang juga mungkin timbul bila mengonsumsi obat antikonvulsan. Efek samping tersebut, yaitu mual, muntah, sakit kepala, penglihatan ganda, hingga kerusakan hati.
Antidepresan merupakan obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Namun, sama seperti antikonvulsan, obat ini juga diketahui dapat mengobati nyeri yang terkait dengan saraf, seperti pada pasien kanker tulang.
Antidepresan bekerja dengan mengintervensi fungsi serotonin dan norepinefrin, yaitu bahan kimia otak yang dapat mengatur rasa sakit serta suasana hati. Dilansir dari Mayo Clinic, salah satu kelompok antidepresan yang paling efektif untuk mengatasi nyeri adalah golongan trisiklik.
Beberapa antidepresan yang tergolong dalam kelompok trisiklik, yaitu amitriptyline, imipramine, clomipramine, doxepin, nortriptyline, dan desipramine. Adapun efek samping dari kelompok obat-obatan ini, yaitu mulut kering, mengantuk, sembelit, mual, pusing, hingga masalah irama jantung atau aritmia.
Bifosfonat merupakan obat yang dapat menghambat resorpsi tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang. Obat ini biasanya diberikan untuk penderita osteoporosis guna menurunkan risiko patah tulang, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan kecacatan serta meningkatkan risiko kematian.
Tak hanya osteoporosis, obat bifosfonat juga bisa diberikan pada penderita nyeri tulang yang terkait dengan kanker metastasis dan patah tulang belakang. Pada penderita kanker tulang metastasis, obat bifosfonat juga dapat membantu mencegah kerusakan tulang serta mengobati peningkatan kadar kalsium dalam darah (hiperkalsemia) yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang berbahaya.
Beberapa obat bifosfonat yang umum diberikan pada penderita nyeri tulang, diantaranya alendronate, ibandronate, risedronate,dan asam zoledronic. Sementara efek samping yang mungkin ditimbulkan, yaitu sakit perut, serta dapat meningkatkan risiko osteonekrosis.
6 Pilihan Obat Osteoporosis untuk Mencegah Tulang Makin Keropos
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar