Chordoma merupakan salah satu tipe kanker tulang yang sangat langka terjadi. Jika Anda atau salah seorang kerabat diduga mengalami jenis kanker ini, simak serba-serbi hal yang perlu Anda pahami terkait jenis langka kanker yang satu ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Chordoma merupakan salah satu tipe kanker tulang yang sangat langka terjadi. Jika Anda atau salah seorang kerabat diduga mengalami jenis kanker ini, simak serba-serbi hal yang perlu Anda pahami terkait jenis langka kanker yang satu ini.
Chordoma merupakan jenis kanker tulang primer yang cukup langka terjadi. Jenis penyakit kanker ini paling sering menyerang tulang belakang bagian bawah (sakrum) atau tulang tengkorak yang berada di atas tulang belakang (dasar tengkorak).
Berdasarkan American Cancer Society, penyakit kanker tulang primer biasa disebut juga dengan sarkoma tulang merupakan jenis kanker yang muncul di tulang, otot, jaringan fibrosa, pembuluh darah, jaringan lemak, serta beberapa jaringan lainnya. Pada jenis ini, selain chordoma, ada juga chondrosarcoma, Ewing sarcoma, osteosarcoma, dan fibrosarcoma.
Pada kebanyakan kasus, kanker tulang terbentuk dari sisa-sisa notochord, yakni jaringan embrionik yang membentuk pusat cakram pada tulang belakang yang menumpuk dan membentuk massa. Massa yang terbentuk pada tulang ini bisa berubah menjadi tumor ganas dan dapat bermetastasis (menyebar), meskipun pertumbuhannya cukup lambat.
Tumor yang tumbuh dengan lambat dapat berubah menjadi agresif hingga ukurannya bisa sangat besar. Akibatnya, tumor memberi tekanan dan menyerang bagian penting dari otak atau tulang belakang sehingga menimbulkan rasa nyeri atau masalah saraf yang dapat mengancam jiwa.
Angka kejadian kasus chordoma cukup langka. Jenis kanker ini paling sering menyerang wanita ketimbang pria dengan rata-rata usia antara 40 hingga 60 tahun. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan jika penyakit kanker ini bisa menyerang siapa saja dengan usia berapa pun.
Gejala khas dari chordoma adalah terbentuknya tumor di sekitar tulang belakang dan tengkorak bagian dasar. Tanda ini dapat Anda lihat melalui tes pencitraan. Jika ukurannya cukup besar, Anda bisa saja merasakan adanya benjolan di sekitar tulang yang terkena.
Adanya tumor bisa menimbulkan tekanan berlebihan pada tulang belakang, otak, dan saraf sehingga menimbulkan rasa nyeri pada area tersebut.
Di samping itu, pertumbuhan tumor juga bisa mengganggu fungsi saraf khusus yang berada di otak dan sumsum tulang belakang. sehingga menimbulkan tanda kanker tulang seperti berikut.
Setiap orang sangat mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Anda mungkin dapat mengalami gejala kanker yang berbeda dan tidak tercantum seperti di atas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter. Gejala yang muncul tidak selalu mengarah pada kanker, tapi dengan melakukan pemeriksaan lebih cepat bisa membantu mempermudah pengobatan sekaligus mencegah keparahan penyakit.
Penyebab pasti dari kebanyakan kanker tulang tidak diketahui secara pasti. Namun, ahli kesehatan menemukan bahwa chordoma terbentuk dari sel-sel dalam embrio yang membentuk cakram pada tulang belakang. Sebagian besar sel-sel ini akan hilang pada saat seseorang dilahirkan. Akan tetapi, terkadang beberapa sel-sel ini tetap ada dan beberapa bisa berubah menjadi kanker.
Penyakit kanker yang menyerang tulang belakang atau dasar tengkorak memiliki kemungkinan menurun dalam keluarga. Itu artinya, seseorang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kanker ini di kemudian hari jika ada anggota keluarganya yang terkena kanker tulang.
Berdasarkan hal tersebut, ahli kesehatan menyimpulkan adanya kontribusi gen pada penyakit ini. Jenis gen yang bertanggung jawab dalam membawa risiko kanker ini memang tidak diketahui, tapi studi menunjukkan keterkaitannya dengan perubahan pada kromosom 7.
Di samping itu, pasien dengan sindrom tuberous sclerosis, yang menurun dalam keluarga akibat kecacatan pada gen TSC1 dan TSC2, menunjukkan risiko tinggi mengalami chordoma di masa kanak-kanak.
Guna mendiagnosis chordoma, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes kesehatan, mengingat gejala kanker yang muncul kerap serupa dengan masalah kesehatan lain.
Pengobatan untuk kanker tulang ini bergantung dengan ukuran, lokasi tumor, serta sudah menyerang saraf dan jaringan lain atau tidak. Lebih jelasnya, mari bahwa perawatannya satu per satu, seperti dilansir Mayo Clinic.
Jika terdeteksi tumor pada tulang belakang (sakrum), dokter akan merekomendasikan operasi. Tujuan dari pengobatan kanker ini adalah mengangkat tumor dan sedikit jaringan sehat yang mengelilinginya.
Pembedahan mungkin sulit dilakukan ketika kanker berada pada struktur penting, seperti saraf dan pembuluh darah. Dokter mungkin hanya akan mengangkat sebagian besar sel kanker saja dan merekomendasikan pengobatan lanjutan.
Sisa sel kanker yang tidak terangkat perlu dihilangkan dengan radioterapi. Perawatan ini mengandalkan sinar X atau proton untuk membunuh sel kanker. Kadang terapi radiasi dipilih sebagai pengobatan pertama sebelum operasi jika ukuran tumor cukup besar. Paparan radiasi bisa mengecilkan tumor sehingga sel kanker kemudian dapat diangkat lewat operasi.
Kanker yang menyerang tulang belakang ini juga bisa diobati dengan metode lain, seperti bedah radio yakni pembedahan dengan bantuan sinar radiasi dosis rendah untuk membunuh kanker di area yang sangat kecil. Bisa juga dengan terapi target menggunakan obat-obatan untuk mematikan sel kanker. Prosedur medis ini menjadi pilihan ketika sel kanker sudah mulai menyebar ke area lain.
Jika kanker tumbuh di sekitar dasar tengkorak, dokter juga akan merekomendasikan operasi sebagai pengobatan lini pertama. Pembedahan diupayakan dapat mengangkat sel kanker sebanyak mungkin tanpa merusak jaringan di sekitarnya dan tanpa menyebabkan masalah baru. Namun, operasi otak mungkin tidak bisa dilakukan jika kanker berada di dekat arteri karotis.
Dalam beberapa situasi, ahli bedah mungkin menggunakan teknik khusus, seperti operasi endoskopi untuk mengobati kanker. Prosedur ini menggunakan tabung panjang (endoskop) melalui hidung untuk mencapai kanker. Bila operasi tidak bisa dilakukan, dokter akan merekomendasikan radioterapi.
Setelah Anda menjalani operasi, Anda perlu menjalani opname di rumah sakit. Kesehatan Anda akan dipantau, sekaligus mempermudah Anda untuk merencanakan terapi fisik, terapi okupasi, dan rehabilitasi fisik agar Anda bisa kembali menjalani aktivitas kembali.
Selama tahun pertama setelah operasi, Anda memerlukan MRI setiap tiga bulan untuk memastikan chordoma tidak kembali kambuh. Pada tahun-tahun berikutnya, dokter Anda mungkin dapat secara bertahap meningkatkan periode waktu pelaksanaan MRI.
Selain pengobatan di rumah sakit, Anda juga perlu menerapkan perubahan gaya hidup yang sesuai untuk pasien kanker sehingga bisa mendukung efektivitas perawatan. Anda perlu mengikuti diet kanker agar kebutuhan nutrisi tercukupi dengan baik. Di samping itu, intensitas aktivitas juga perlu disesuaikan, cukup istirahat, dan tentunya belajar untuk mengelola stres.
Tidak ada cara yang sepenuhnya bisa mencegah Anda terkena kanker tulang. Meski begitu, ahli kesehatan tetap merekomendasikan Anda untuk menerapkan gaya hidup yang sehat. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti buah dan sayur serta kurangi konsumsi makanan kemasan.
Imbangi dengan olahraga agar tubuh tetap aktif bergerak dan berat badan tetap terkendali. Akan lebih baik jika Anda berhenti merokok dan mengurangi kebiasaan minum alkohol.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar