Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Fibrosarcoma (fibrosarkoma) adalah bentuk penyakit kanker yang bermula tumbuh pada jaringan ikat fibrosa. Jaringan ikat fibrosa merupakan komponen tubuh yang membungkus tendon, ligamen, dan otot.
Jaringan ini dapat ditemukan pada seluruh tubuh. Meski demikian, fibrosarkoma sering terjadi pada ujung tulang lengan atau tungkai kaki. Dari jaringan fibrosa tersebut, sel kanker bisa menyebar ke jaringan lunak lain sekitarnya, termasuk lemak, otot, tendon, saraf, sendi, atau pembuluh darah.
Secara umum, ada dua bentuk fibrosarkoma, yaitu:
Fibrosarkoma adalah satu jenis kanker tulang, tepatnya sarkoma jaringan lunak. Ini merupakan jenis kanker tulang yang tergolong langka, hanya terjadi sekitar satu dari dua juta orang.
Penyakit ini dapat terjadi pada pria dan wanita segala usia. Namun, fibrosarkoma paling sering terjadi pada oranag dewasa usia 20 hingga 60 tahun.
Tanda-tanda, ciri-ciri, atau gejala fibrosarkoma bisa berbeda pada setiap orang. Ini tergantung pada ukuran, lokasi, dan penyebaran tumor.
Gejala kanker tulang ini mungkin belum terlihat pada awal kemunculannya. Semakin berkembang, Anda mungkin akan melihat benjolan atau anggota tubuh yang bengkak. Benjolan ini bisa terasa nyeri yang hebat atau tidak terasa nyeri sama sekali.
Rasa nyeri juga bisa terjadi akibat benjolan yang menekan saraf, otot, organ, atau pembuluh darah sekitarnya. Pada kondisi ini, Anda bisa merasakan nyeri otot, parestesia (kesemutan), atau bahkan menimbulkan masalah pada organ tubuh lain.
Kemampuan gerak Anda pun mungkin akan berkurang. Jika terkena pada bagian kaki atau lengan, Anda mungkin akan kesulitan berjalan atau menggerakkan tangan Anda. Meski demikian, kebanyakan pasien sarkoma tidak merasakan gejala kanker umum yang lain, seperti kelelahan atau penurunan berat badan.
Bila Anda merasakan gejala tersebut, terutama jika sudah terjadi dalam waktu lama, terus menerus, serta tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Gejala fibrosarcoma mungkin mirip dengan tanda-tanda penyakit lainnya, seperti arthritis atau jenis kanker tulang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi gejala dan berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.
Penyebab terjadinya fibrosarcoma tidak diketahui pasti. Meski demikian, para ilmuwan berpendapat mutasi atau perubahan genetik berperan dalam membentuk sel kanker.
Perubahan genetik ini menyebabkan fibroblast, yaitu sel yang memproduksi jaringan fibrosa, membelah secara berlebihan tanpa terkendali. Akibatnya, jaringan fibrosa terbentuk pada tempat yang tidak seharusnya, atau dalam jumlah yang berlebih sehingga menumpuk dan membentuk tumor.
Adapun perubahan genetik ini bisa diturunkan dari orangtua atau terbentuk pada satu waktu kehidupan. Berbagai faktor lingkungan pun bisa meningkatkan risiko terjadinya mutasi genetik tersebut.
Meski penyebab fibrosarkoma tidak diketahui, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseoang terkena penyakit ini. Berikut adalah faktor risiko tersebut:
Dokter melakukan serangkaian tes untuk mendiagnosis penyakit fibrosarkoma. Tes kanker ini juga dilakukan untuk mengetahui penyebaran sel kanker, tingkat keparahan, atau stadium fibrosarkoma. Mengetahui stadium kanker dapat membantu dokter menentukan jenis pengobatan yang tepat.
Adapun beberapa tes untuk menegakkan diagnosis kanker tulang ini, yaitu:
Prosedur pengobatan kanker tulang fibrosarcoma mungkin berbeda pada setiap pasiennya. Ini tergantung pada ukuran dan lokas tumor, penyebaran sel kanker, usia, kondisi medis secara menyeluruh, serta preferensi pasien terhadap pengobatan yang akan dijalani.
Adapun berbagai cara mengobati ini bertujuan untuk menghilangkan sel kanker fibrosarkoma. Berikut adalah beberapa obat dan prosedur pengobatan untuk fibrosarkoma:
Operasi adalah prosedur pengobatan yang paling direkomendasikan untuk menghilangkan tumor. Pengangkatan tumor mungkin akan bersama dengan jaringan sehat sekitarnya untuk memastikan seluruh sel kanker terangkat.
Namun, jika tumor melibatkan saraf dan pembuluh darah, dokter mungkin akan merekomendasikan amputasi sebagian atau seluruh kaki. Pada kasus ini, Anda mungkin perlu menggunakan prostesis (kaki palsu) untuk mengganti kaki yang mengalami amputasi.
Terapi radiasi atau radioterapi menggunakan sinar berenergi tinggi dari mesin khusus untuk membunuh sel kanker. Jenis pengobatan ini biasanya dilakukan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
Tidak seperti radioterapi, kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker fibrosarkoma. Pemberian obat dalam bentuk pil minum atau langsung ke pembuluh darah melalui intravena. Prosedur ini mungkin dilakukan sebelum atau sesudah operasi.
Selain tiga jenis pengobatan tersebut, Anda biasanya memerlukan rehabilitasi medik untuk membantu mengembalikan rentang gerak tubuh. Terapi atau obat tambahan juga mungkin perlu untuk mengurangi efek samping pengobatan.
Penyebab penyakit fibrosarcoma memang tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak ada cara yang pasti untuk mencegah penyakit ini.
Seseorang yang memiliki faktor risiko pun belum tentu akan mengembangkan penyakit ini pada suatu waktu. Sebaliknya, seseorang yang sudah terkena fibrosarkoma mungkin tidak memiliki faktor risiko.
Meski demikian, Anda masih bisa berupaya untuk mencegah penyakit fibrosarcoma dengan menghindari berbagai faktor risiko, misalnya menghindari paparan bahan kimia.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar