Definisi uremia
Uremia (sindrom uremik) adalah kondisi ketika urine masuk ke aliran darah, alih-alih dikeluarkan dari tubuh Anda.
Gangguan ini terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan atau cedera, sehingga tidak dapat menyaring dan membuat limbah dengan baik.
Bila seseorang mengalami uremia, racun seperti kreatinin dan urea akan menumpuk di aliran darah. Uremia merupakan bagian dari gejala gagal ginjal stadium akhir.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ginjal ini bisa menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa penderitanya.
Seberapa umum uremia?
Uremia merupakan masalah ginjal yang biasanya terjadi pada pasien penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). Diperkirakan terdapat 354 dari satu juta orang yang mengalami gagal ginjal stadium akhir.
Angka tersebut akan meningkat seiring dengan peningkatan kelangsungan hidup pasien ESRD. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui bagaimana mengurangi risiko sindrom uremik ketika mengalami gagal ginjal.
Tanda dan gejala uremia
Gejala uremia biasanya menandai bahwa kerusakan ginjal sudah semakin parah akibat penyakit ginjal kronis. Sejumlah ciri-ciri sindrom uremik yang perlu diwaspadai meliputi:
- kelelahan,
- kaki kram,
- nafsu makan berkurang,
- sakit kepala,
- mual atau muntah,
- sulit berkonsentrasi,
- menggigil, serta
- mudah marah.
Perlu diingat bahwa mungkin ada tanda uremia yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda merasa khawatir akan gejala tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Kapan harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki salah satu atau lebih gejala di atas, konsultasikan dengan dokter. Semakin cepat uremia terdeteksi, semakin kecil risiko komplikasi yang akan terjadi.
Penyebab
Penyebab utama uremia yaitu kerusakan parah pada ginjal yang biasanya tidak dapat diobati lagi.
Masalah ginjal ini merupakan bagian dari penyakit ginjal kronis, yakni ketika ginjal tidak dapat menyaring limbah dari tubuh dan mengeluarkannya lewat urine.
Alih-alih keluar, limbah beracun tersebut masuk ke aliran darah yang bisa memicu komplikasi yang mengancam nyawa.
Ada pun beberapa penyebab penyakit ginjal kronis yang dapat menimbulkan sindrom uremik, antara lain:
- tekanan darah tinggi,
- penyakit ginjal polikistik,
- diabetes,
- cedera ginjal,
- infeksi ginjal,
- batu ginjal,
- gangguan saluran kemih,
- kanker kandung kemih,
- pembesaran prostat (penyakit BPH),
- penyakit kardiovaskular,
- masalah pencernaan, seperti muntah, diare, atau dehidrasi,
- penggunaan obat-obatan tertentu dalam dosis tinggi, seperti obat NSAID,
- penyakit autoimun, serta
- cedera traumatis.
Artinya, pasien gagal ginjal tahap akhir berisiko terhadap sindrom uremik. Itu sebabnya, penting menjalani pengobatan yang disarankan dokter guna mengurangi risiko gangguan ini.
Diagnosis dan pengobatan
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Sama seperti penyakit ginjal lainnya, dokter awalnya akan memeriksa gejala dan riwayat kesehatan Anda. Bila dokter mencurigai Anda mengalami gagal ginjal, pemeriksaan fungsi ginjal mungkin diperlukan, meliputi:
- glomerular filtration rate (GFR),
- uji kreatinin,
- tes urine albumin,
- urinalisis,
- tes pencitraan, seperti USG, dan
- biopsi ginjal.
Apa pilihan obat dan pengobatan uremia?
Sindrom uremik merupakan masalah ginjal yang tidak dapat disembuhkan. Pengobatan uremia bertujuan meringankan gejala yang dialami.
Hal ini dikarenakan ketika seseorang mengalami sindrom uremik, artinya ginjalnya sudah rusak parah. Itu sebabnya, Anda akan membutuhkan dialisis (cuci darah) secara teratur.
Dialisis merupakan prosedur untuk membuang limbah, cairan, dan racun dari aliran darah Anda. Metode cuci darah ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal.
Bila Anda sudah memasuki gagal ginjal stadium akhir, dokter mungkin akan merekomendasikan transplantasi ginjal.
Komplikasi uremia
Perlu diketahui bahwa komplikasi uremia dapat menimbulkan masalah yang serius hingga menyebabkan kematian, terlebih ketika tidak ditangani dengan benar.
Bahkan, pasien gagal ginjal yang mengalami sindrom uremik dan menjalani dialisis masih berisiko terhadap komplikasi, seperti:
- penyakit kardiovaskular,
- serangan jantung,
- kulit gatal akibat ketidakseimbangan mineral,
- amiloidosis,
- depresi, dan
- perubahan warna kulit (hiperpigmentasi).
Jadi, penting untuk berdiskusi dengan dokter spesialis urologi terkait risiko komplikasi yang mungkin Anda alami.
Pencegahan uremia
Cara terbaik mencegah perkembangan uremia ketika mengalami gagal ginjal stadium akhir yaitu menjalani perawatan dialisis secara teratur.
Di samping dialisis, Anda juga perlu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hal ini bertujuan meringankan kerja ginjal yang sudah rusak.
Gaya hidup sehat pasien gagal ginjal yang perlu Anda ikuti antara lain:
- menghindari makanan tinggi garam, fosfor, dan kalium,
- konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang,
- rutin berolahraga,
- mengendalikan diabetes,
- menjaga tekanan darah,
- memelihara kesehatan jantung, serta
- berhenti merokok.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi apa yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]