Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hiperpigmentasi Kulit

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/10/2021

    Hiperpigmentasi Kulit

    Apakah Anda memiliki sedikit bagian kulit yang terlihat lebih gelap dari bagian lainnya? Kondisi ini di dalam medis biasa disebut dengan hiperpigmentasi. Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi hiperpigmentasi kulit? Yuk, ketahui lewat ulasan berikut ini!

    Apa itu hiperpegmentasi kulit?

    Hiperpegmentasi adalah masalah kulit di mana melanosit memproduksi terlalu banyak melamin, pigmen yang menentukan warna kulit, sehingga muncul bercak-bercak kulit yang berwarna lebih gelap daripada kulit normal di sekitarnya.

    Berdasarkan pemicunya, hiperpegmentasi kulit terbagi menjadi berbagai macam jenis.

    1. Melasma

    wajah kusam saat hamil
    Sumber: iS University

    Melasma adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak hiperpegmentasi pada wajah. salah satu jenis hiperpigmentasi kulit yang disebabkan oleh perubahan hormon.

    Umumnya, kondisi ini terjadi pada wanita hamil, mengingat pada saat tersebut perubahan hormon sedang terjadi. Perubahan ini memengaruhi produksi melanin.

    Namun, bukan berarti melasma hanya bisa terjadi pada wanita, pria juga bisa mengalami melasma. Selain kehamilan, melasma juga bisa terjadi jika Anda menggunakan pil kontrasepsi.

    Selain di wajah, melasma juga dapat mengubah warna kulit dalam jumlah besar di area-area tertentu, misalnya pada perut.

    2. Lentigo

    Lentigo adalah jenis lain dari hiperpigmentasi kulit yang terlalu sering terpapar sinar matahari.

    Saat Anda keluar dan sinar matahari terasa begitu menyengat, tubuh Anda otomatis akan memproduksi lebih banyak melanin untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari jangka panjang.

    Umumnya, kondisi ini terjadi pada area wajah dan juga tangan. Hiperpigmentasi kulit yang satu ini biasanya akan melebar atau bertambah banyak seiring pertambahan usia.

    Ukurannya bisa beragam, mulai dari 0,2 – 2 sentimeter. Lentigo biasanya berwarna gelap, memiliki bentuk yang tidak beraturan, dan terlihat garis atau batas yang jelas sehingga kulit tampak belang.

    3. Penyakit Addison

    Ada pula kondisi kesehatan yang bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi, meski bukan penyakit kulit.

    Penyakit Addison adalah kondisi yang menyerang kelenjar adrenal, namun bisa menyebabkan hiperpigmentasi pada beberapa bagian tubuh. Penyakit ini biasanya menyebabkan hiperpigmentasi pada area-area yang mudah terpapar sinar matahari.

    Biasanya, bagian kulit yang mengalami hiperpigmentasi akibat penyakit ini adalah pada lipatan-lipatan kulit, bibir, lutut dan siku, jari kaki, dan pipi bagian dalam.

    Penyakit ini biasanya ditandai dengan mual, muntah, diare, kehilangan berat badan, sakit di bagian perut, pusing, dan lelah.

    4. Peradangan kulit

    jerawat di hidung

    Hiperpigmentasi kulit juga bisa terjadi akibat peradangan kulit. Biasanya, ada beberapa bagian kulit yang warnanya lebih gelap dibanding bagian kulit lainnya setelah terjadinya peradangan tersebut.

    Peradangan kulit yang dimaksud termasuk timbulnya jerawat, penyakit eksim, lupus, atau terjadinya cedera pada kulit. Umumnya, orang yang mengalami penyebab hiperpigmentasi kulit yang satu ini adalah orang yang berkulit gelap.

    5. Hiperpigmentasi akibat penggunaan obat-obatan

    Nyatanya, penggunaan obat-obatan juga bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi pada kulit. Obat-obatan tersebut termasuk obat antimalaria atau antidepresan trisiklik. Pada kasus penggunaan obat-obatan ini, warna kulit yang berbeda biasanya berubah menjadi warna keabu-abuan.

    Di sisi lain, penggunaan obat yang dioleskan atau diaplikasikan pada kulit juga bisa menjadi penyebab dari hiperpigmentasi, sehingga Anda harus lebih berhati-hati saat menggunakan berbagai obat oles atau salep.

    Cara mengatasi hiperpigmentasi pada kulit

    Meski ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi pada kulit, bukan berarti kondisi ini tidak bisa diatasi. Ada banyak cara yang bisa Anda terapkan sendiri dalam mengatasi kondisi ini.

    1. Gunakan tabir surya saat bepergian

    moisturizer dulu atau sunscreen

    Jika Anda harus terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, Anda harus menggunakan tabir surya yang mengandung SPF 30 atau yang lebih tinggi.

    Penggunaan tabir surya akan sangat bermanfaat untuk membantu menghindarkan Anda dari paparan sinar matahari, sebagai salah satu penyebab dari hiperpigmentasi kulit.

    2. Gunakan obat salep

    Penggunaan obat oles atau salep memang bisa menjadi penyebab hiperpigmentasi kulit, namun, sediaan obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasinya. Pilihlah obat-obatan yang mengandung bahan-bahan seperti:

    3. Gunakan lidah buaya

    Mengingat kehamilan menjadi penyebab salah satu jenis hiperpigmentasi kulit, maka Anda bisa menggunakan lidah buaya atau aloe vera untuk mengatasi kondisi ini.

    Mengapa? Pasalnya, salah satu penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Cosmetic and Laser Therapy menyebutkan bahwa penggunaan aloe vera dapat membantu mengurangi melasma pada ibu hamil.

    Aloesin, salah satu zat alami yang terdapat di dalam aloe vera berpotensi mencerahkan kulit yang mengalami hiperpigmentasi dengan cara menahan produksi melanin di dalam kulit.

    Meski begitu, belum ada yang bisa membuktikan bahwa lidah buaya bisa benar-benar menyembuhkan hiperpigmentasi pada kulit.

    Kulit Terbakar Matahari, Apakah Bisa Diobati dengan Lidah Buaya?

    4. Gunakan cuka apel untuk hiperpigmentasi kulit

    manfaat cuka apel untuk hiperpigmentasi

    Cuka apel juga diduga bisa mencerahkan bagian kulit yang mengalami hiperpigmentasi. Untuk menggunakannya, Anda bisa mencampurkan cuka apel dengan air di dalam sebuah wadah.

    Lalu, aplikasikan ke bagian-bagian kulit yang lebih gelap serta diamkan selama dua hingga tiga menit. Jika sudah selesai, bilas dengan air hangat. Lakukan cara ini dua kali dalam sehari hingga Anda mendapatkan hasil yang Anda harapkan,

    5. Gunakan ekstrak teh hijau

    Selain berguna sebagai antioksidan dan mengatasi peradangan, ekstrak teh hijau juga bisa digunakan untuk mengatasi melasma dan mengurangi sunburn. Anda cukup merebus teh hijau selama tiga hingga lima menit.

    Daun teh hijau yang sudah direbus lalu didiamkan hingga tidak terlalu panas. Jika sudah lebih hangat, gosokkan teh pada bagian kulit yang menggelap. Lakukan langkah ini sebanyak dua kali sehari sampai kondisi kulit Anda membaik.

    6. Gunakan susu

    Susu telah lama dikenal dapat mencerahkan kulit karena kandungan asam laktat di dalamnya.

    Anda bisa memanfaatkan susu dengan mencelup kapas pada cairan tersebut. Setelah itu, gosok kapas tersebut pada kulit yang terkena hiperpigmentasi setiap dua kali sehari. Lakukan secara rutin.

    Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar hiperpigmentasi, silakan konsultasikan pada dokter spesialis kulit.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 15/10/2021

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan