Penyebab pingsan
Pingsan disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke dalam otak. Kondisi ini biasanya terjadi karena saraf yang mengatur detak jantung dan pembuluh darah terganggu sesaat karena dipicu beberapa hal.
Pemicunya bisa beragam. Bahkan, kondisi ini juga bisa terjadi karena hal yang sepele, seperti saat Anda tegang, diambil darahnya, disuntik, mendengar berita buruk, atau tertawa terlalu keras.
Namun, syncope juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti kondisi medis atau penyakit tertentu. Biasanya, kondisi yang serius ini bisa membuat Anda sering mengalami syncope.
Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menjadi penyebab Anda sering mengalami pingsan.
1. Masalah pada jantung
Penyakit atau kelainan pada jantung dapat menyebabkan syncope karena pengurangan aliran darah ke otak sementara.
Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai hal, seperti sistem listrik di jantung yang tidak berfungsi atau aliran darah yang tersumbat karena katup jantung yang sempit atau otot jantung yang tebal (kardiomiopati).
Selain itu, denyut jantung yang terlalu lambat (bradikardia) atau denyut jantung yang terlalu cepat (takikardia) juga bisa menjadi penyebabnya.
Umumnya, kondisi ini berkembang dari disfungsi alat pacu jantung, atau kerusakan alami pada jaringan listrik di jantung akibat penuaan atau efek samping obat-obatan.
Katup jantung yang sempit, khususnya katup aorta, juga bisa menyebabkan syncope.
Ini paling sering terjadi ketika Anda berolahraga atau minum obat yang dapat menyebabkan tekanan darah menurun. Hal ini disebabkan oleh penuaan dan dapat diwariskan.
2. Masalah pada sistem saraf
Kondisi atau masalah pada sistem saraf (neurologis) juga bisa menjadi penyebab syncope.
Beberapa kondisi yang umum menyebabkannya, yaitu kejang, stroke, atau transient ischemic attack (TIA) atau stroke ringan.
Pada kasus yang jarang, migrain, dan hidrosefalus juga bisa menjadi penyebabnya.
3. Masalah pada metabolik/endokrin
Meski jarang, masalah pada sistem metabolik atau endokrin juga bisa menjadi penyebab orang sering pingsan.
Kondisi ini meliputi kadar gula darah rendah (hipoglikemia), penurunan konsentrasi oksigen dalam darah (hipoksi), atau penurunan tekanan darah akibat rendahnya kadar steorid abnormal (penyakit Addison).
4. Tekanan darah turun tiba-tiba (vasovagal syncope)
Selain kondisi-kondisi medis di atas, tekanan darah yang turun secara tiba-tiba merupakan penyebab pingsan yang paling umum terjadi.
Kondisi ini seringkali disebut dengan vasovagal syncope, yang memengaruhi 80% kasus pingsan.
Beberapa orang yang mengalami vasovagal syncope biasanya memiliki kondisi yang disebut dengan hipotensi ortostatik, yaitu penurunan tekanan darah saat berdiri.
Kondisi ini biasanya terjadi sebagai akibat dehidrasi, penggunaan obat resep, dan diabetes.
Namun, vasovagal syncope juga bisa terjadi karena ada situasi atau stimulus tertentu yang memengaruhi sistem saraf.
Situasi atau stimulasi tersebut biasanya berupa berikut ini.
- Rasa sakit yang ekstrem.
- Berdiri di daerah panas dan penuh sesak.
- Melihat darah.
- Mandi air hangat.
- Buang air kecil atau buang air besar.
- Stres emosional yang intens.
- Gelisah atau takut.
- Kelaparan.
- Penggunaan alkohol atau obat-obatan tertentu.
- Hiperventilasi atau napas berlebihan.
- Batuk kuat, memutar leher, atau memakai kerah yang ketat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar