Penyebab utama anemia adalah kurangnya sel darah merah. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan kondisi anemia sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, yaitu:
1. Kurang asupan gizi

Faktor risiko penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan gizi. Beberapa vitamin atau mineral tertentu punya peran penting untuk membantu tubuh membuat sel darah merah, seperti zat besi, asam folat (vitamin B9), dan vitamin B12.
Mencukupi asupan makanan kaya zat besi penting agar tubuh mampu memproduksi hemoglobin. Tanpa zat besi yang cukup, Anda dapat mengalami gejala anemia defisiensi besi. Sementara itu, kurang asupan vitamin B dapat memicu gejala anemia defisiensi folat dan B12.
Baik asam folat (B9) dan vitamin B12 sama penting untuk membantu proses pembentukan keping sel darah merah yang mengandung oksigen. Keduanya juga penting untuk memastikan kelancaran transportasi sel darah merah untuk mengalirkan oksigen dalam jumlah cukup ke seluruh tubuh.
Apabila jumlah sel darah merah kurang, jaringan dan organ tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Akibatnya, oksigen yang dibawa sel darah ke seluruh tubuh menjadi terlalu sedikit. Anda pun merasa pusing, lemas, dan pucat.
2. Gangguan pencernaan

Memiliki gangguan atau penyakit yang memengaruhi proses cerna dan penyerapan nutrisi dapat menjadi salah satu penyebab anemia, seperti penyakit Celiac. Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada usus kecil yang berfungsi menyerap gizi dari makanan untuk disalurkan ke seluruh tubuh.
Kerusakan usus kecil ini tentu akan memengaruhi penyerapan zat besi, folat, dan vitamin B12 yang membantu proses pembentukan sel darah merah.
3. Jenis kelamin

Wanita memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah ketimbang pria. Pada pria sehat, kadar hemoglobin normal adalah sekitar 14-18 g/dL dan hematokritnya 38,5-50 persen.
Sementara itu, pada perempuan sehat, kadar normal hemoglobinnya bisa sekitar 12-16 g/dL dan hematokrit sebesar 34,9-44,5 persen. Perbedaan inilah yang membuat wanita lebih rentan mengalami anemia daripada laki-laki.
Selain itu, kebutuhan zat besi wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) mengatakan bahwa kebutuhan zat besi remaja perempuan usia 13-29 tahun adalah 26 mg, angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan laki-laki seusianya.
Remaja perempuan yang sedang dalam masa puber pun butuh lebih banyak asupan zat besi daripada anak laki-laki puber. Jika tidak tercukupi, kondisi-kondisi ini membuat wanita berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang dapat berkembang menjadi anemia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar