backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Waspada Stroke Ringan, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/06/2024

Waspada Stroke Ringan, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang memiliki peran vital dalam kelangsungan hidup manusia. Selama menjalankan perannya, otak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang dibawa oleh darah. Ketika aliran darah ke otak ini terganggu, berbagai gejala bisa muncul. Gejala ini mungkin ringan dan berlangsung sementara atau justru parah. Saat gejalanya terjadi sementara, kondisi ini bisa disebut dengan stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA).

Apa itu stroke ringan (transient ischemic attack)?

Transient ischemic attack (TIA) atau yang lebih dikenal dengan stroke ringan adalah munculnya serangan berupa gejala stroke yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi bersifat sementara. 

Biasanya, jenis stroke ini bertahan selama beberapa menit hingga jam dan mereda sepenuhnya dalam 24 jam, sehingga tidak menyebabkan kerusakan otak permanen.

Meski demikian, Anda sebaiknya berhati-hati bila mengalami kondisi ini.

Pasalnya, stroke ringan atau mini stroke merupakan peringatan terhadap penyakit stroke pada kemudian hari.

Mayo Clinic menyebutkan bahwa sekitar 1 dari 3 orang yang mengalami TIA akan mengalami stroke.

Adapun sekitar setengah dari jumlah tersebut mengalami stroke dalam waktu satu tahun setelah serangan TIA muncul.

Oleh karena itu, mini stroke bisa menjadi momen bagi Anda untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap stroke.

Sementara itu, sama seperti stroke pada umumnya, TIA terjadi ketika ada penyumbatan aliran darah ke otak.

Meski demikian, berbeda dengan stroke pada umumnya, penyumbatan aliran darah ini hanya terjadi sementara.

Artinya, penyumbatan bisa hilang dan suplai darah ke otak kembali lancar dalam beberapa waktu.

Inilah yang membedakan TIA dengan stroke pada umumnya, seperti stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Pada dua jenis stroke tersebut, sel-sel otak mati dan otak bisa rusak secara permanen.

Apa saja tanda-tanda dan gejala stroke ringan?

beda neuropati dan stroke

Mini stroke memiliki gejala yang identik dengan penyakit stroke secara umum yang kerap muncul secara tiba-tiba.

Namun, gejala TIA hanya muncul dalam beberapa saat dan akan hilang dengan sendirinya. 

Adapun gejalanya sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak yang terpengaruh dari penyumbatan aliran darah. 

Berikut adalah daftar gejala stroke ringan yang paling umum terjadi.

  • Pusing dan kehilangan keseimbangan secara mendadak.
  • Mengalami kelemahan otot, mati rasa, atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh terutama pada bagian wajah, lengan, atau kaki.
  • Kebingungan atau kesulitan memahami perkataan orang lain.
  • Mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kebutaan pada salah satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala parah tanpa diketahui penyebab pastinya.
  • Kesulitan untuk berbicara sehingga artikulasi menjadi tidak jelas atau tidak bisa bicara sama sekali. 
  • Kesulitan menelan makanan.
  • Mual atau muntah.

Meski terjadi sementara, Anda tetap perlu mendapat pertolongan pertama pada stroke dan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala tersebut.

Segeralah menemui dokter baik ketika gejala berlangsung maupun setelah gejala hilang.

Ini bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya penyakit stroke yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak secara permanen. 

Apa penyebab stroke ringan?

Umumnya, penyebab stroke ringan sama dengan penyakit stroke yang umum terjadi, yaitu stroke iskemik.

Keduanya sama-sama terjadi karena sumbatan yang terjadi pada pembuluh darah.

Hanya saja, pada stroke ringan, sumbatan masih tergolong ringan dan tidak menimbulkan kerusakan permanen pada otak.

Adapun penyebab utama dari TIA seringnya adalah penumpukan lemak atau plak (aterosklerosis) yang mengandung kolesterol pada pembuluh darah arteri yang menyuplai oksigen dan nutrisi ke otak.

Penumpukan plak ini dapat mengurangi aliran darah menuju arteri atau berpotensi menimbulkan gumpalan darah.

Nantinya, gumpalan darah yang bergerak ke pembuluh darah arteri di otak dapat menimbulkan mini stroke.

Adapun gumpalan ini bisa bergerak dari pembuluh darah yang berada di jantung atau bagian tubuh lainnya.

Oleh karena itu, tidak sedikit orang dengan penyakit jantung yang juga mengalami stroke.

Faktor-faktor risiko terjadinya TIA

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke ringan.

Dari faktor-faktor tersebut, sebagiannya tidak dapat diubah, sedangkan beberapa lainnya masih bisa Anda kendalikan.

Berikut adalah beberapa faktor risiko TIA yang tidak dapat Anda ubah.

  • Riwayat keluarga dengan stroke atau TIA.
  • Usia lanjut, yaitu 55 tahun ke atas.
  • Pria.
  • Pernah mengalami stroke ringan sebelumnya.
  • Memiliki penyakit anemia sel sabit.

Selain itu, berikut adalah beberapa faktor risiko mini stroke yang masih bisa Anda kendalikan.

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Memiliki penyakit jantung, seperti gagal jantung, infeksi jantung, atau detak jantung yang tidak normal (fibrilasi atrium).
  • Diabetes.
  • Memiliki penyakit arteri karotis atau penyakit arteri perifer.
  • Kelebihan berat badan.
  • Memiliki kadar homosistein yang tinggi.
  • Kebiasaan merokok.
  • Kurang gerak.
  • Kebiasaan minum minuman beralkohol secara berlebihan.

Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

silent stroke

Dalam mendiagnosis stroke, dokter akan menanyakan gejala dan berapa lama gejala tersebut terjadi.

Dokter juga mungkin memeriksa riwayat kesehatan serta penyakit yang pernah atau sedang Anda derita. 

Penyakit ini mungkin menjadi faktor pemicu stroke ringan, seperti tekanan darah, kadar kolesterol, atau gula darah. 

Setelah bisa memastikan Anda mengalami mini stroke, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes guna mengetahui penyebabnya.

Hal ini dapat membantu dokter menentukan metode pengobatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin perlu Anda lakukan. 

  • Pengambilan gambar bagian otak melalui CT scan kepala dan/atau MRI.
  • Ultrasonografi karotid bila dokter mencurigai penyakit arteri karotis sebagai penyebabnya. 
  • Ekokardiografi atau elektrokardiografi (EKG). 
  • Arteriografi untuk mendapat gambaran pembuluh darah arteri di otak.

Bagaimana cara mengobati stroke ringan?

Pengobatan dari penyakit ini tergantung pada penyebab TIA, tingkat keparahan, serta lokasi penyumbatan aliran darah.

Adapun pengobatan bertujuan untuk memperbaiki kondisi yang menyebabkan mini stroke dan mencegah terjadinya serangan stroke.

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati stroke ringan yang umum dokter berikan.

1. Obat-obatan

Berikut adalah beberapa obat yang umum dokter berikan untuk mengobati TIA.

  • Antiplatelet untuk mencegah gumpalan darah, seperti aspirin, clopidogrel, atau dipyridamole.
  • Antikoagulan, seperti warfarin atau heparin, untuk mencegah gumpalan darah yang terkait dengan fibrilasi atrium.
  • Obat tekanan darah, seperti ACE inhibitor, beta blockers, calcium channel blockers, atau thiazide diuretik, untuk mengontrol tekanan darah, terutama bagi penderita hipertensi.
  • Obat statin, seperti atorvastatin, simvastatin, dan rosuvastatin, untuk mengurangi kadar kolesterol, terutama bagi penderita kolesterol tinggi.

2. Endarterektomi Karotid

Endarterektomi karotid adalah prosedur operasi yang dilakukan untuk menghilangkan tumpukan lemak yang menyebabkan penyempitan pada pembuluh arteri karotis.

Biasanya, prosedur ini dokter sarankan untuk beberapa kondisi.

Ambil contoh, penderita mini stroke mengalami penyempitan pada arteri karotis yang sedang atau parah atau bila obat-obatan tidak dapat mencegah penggumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan. 

3. Angioplasti

Pada beberapa kasus, prosedur angioplasti juga mungkin akan dokter sarankan.

Prosedur ini dilakukan dengan cara menggunakan alat seperti balon untuk membuka arteri yang tersumbat dan menempatkan alat stenting (tabung kawat kecil) ke dalamnya agar arteri tetap terbuka.

Bagaimana cara mencegah stroke ringan?

Cara terbaik untuk mencegah serangan stroke ringan adalah dengan menghindari berbagai faktor risiko yang dapat dikendalikan.

Adapun hal ini bisa Anda lakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat. 

Berikut ini adalah beberapa upaya gaya hidup sehat yang bisa Anda terapkan untuk mencegah Transient ischemic attack (TIA).

Untuk informasi lebih lanjut terkait kondisi ini, tanyakan langsung kepada dokter Anda.

Kesimpulan

  • Transient ischemic attack (TIA) dikenal juga dengan stroke ringan. Ini merupakan kondisi munculnya serangan berupa gejala stroke yang terjadi secara tiba-tiba. 
  • Namun, jenis stroke ini hanya bertahan selama beberapa menit hingga jam, dan akan mereda sepenuhnya dalam 24 jam.
  • Maka itu, stroke ringan tidak menyebabkan kerusakan otak permanen.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 05/06/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan