Sekitar 1 dari 200 kehamilan dapat mengalami kematian sebelum bayi lahir pada usia kandungan lebih dari 20 minggu.
Tidak jauh berbeda dengan penyebab dari keguguran, penyebab intrauterine fetal death (IUFD) bisa karena kondisi ibu maupun janin.
Berikut ini penyebab bayi meninggal dalam kandungan atau setelah lahir.
1. Cacat lahir dengan atau tanpa kelainan kromosom
Mengutip dari March of Dimes, sekitar 14 dari 100 kasus bayi lahir mati (14 persen) memiliki kondisi cacat lahir termasuk kondisi kelainan genetik, seperti down syndrome.
Selain itu, kelainan kromosom bertanggung jawab sebesar 15-20 persen dari semua kejadian bayi lahir mati.
Terkadang, bayi lahir mati juga mempunyai kelainan struktural yang bukan karena kelainan kromosom.
Akan tetapi, penyebabnya bisa karena genetik, lingkungan, dan penyebab yang tidak orangtua ketahui.
2. Masalah dengan tali pusat
Saat persalinan, tali pusat bayi bisa keluar lebih dulu sebelum bayi keluar (prolaps tali pusat).
Akibanya, hal tersebut menghalangi pasokan oksigen bayi sebelum bayi mampu bernapas sendiri.
Dua kejadian yang melibatkan tali pusar ini menjadi penyebab bayi meninggal dalam kandungan. Namun, kejadian ini jarang menjadi penyebab utama dari bayi lahir mati.
3. Masalah pada plasenta
Sekitar 24 persen masalah pada plasenta menyebabkan stillbirth. Masalah pada plasenta ini mencakup:
- pembekuan darah,
- peradangan,
- masalah dengan pembuluh darah pada plasenta, serta
- solusio plasenta (plasenta lepas dari dinding rahim sebelum waktunya).
Wanita yang merokok selama kehamilan lebih mungkin untuk mengalami solusio plasenta daripada wanita yang tidak merokok.
4. Kondisi kesehatan ibu
Bayi lahir mati bisa terjadi karena masalah kesehatan pada ibu, seperti:
Tekanan darah tinggi atau preeklampsia saat hamil meningkatkan risiko abruptio plasenta atau bayi lahir mati dua kali lebih besar.
5. Intrauterine growth restriction (IUGR)
IUGR membuat janin memiliki risiko tinggi kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi ini kemudian membuat pertumbuhan dan perkembangan janin terganggu.
Pertumbuhan dan perkembangan janin yang berjalan sangat lambat dapat menaikkan risiko lahir mati.
Bayi yang kecil atau tidak tumbuh sesuai dengan usianya berisiko mengalami kematian karena asfiksia atau kekurangan oksigen sebelum atau selama kelahiran.
6. Infeksi selama kehamilan yang memengaruhi ibu, bayi, atau plasenta
Sekitar 1 dari 10 kejadian bayi lahir mati, penyebabnya adalah infeksi. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir mati yaitu: