Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang hamil di usia tua, khususnya lebih dari 40 tahun.
Komplikasi solusio plasenta
Solusio plasenta dapat menyebabkan masalah dan membahayakan ibu dan juga bayinya. Pada ibu, komplikasi yang mungkin ditimbulkan akibat abruptio plasenta adalah:
- Masalah pembekuan darah (koagulasi intravaskular diseminata)
- Syok akibat kehilangan banyak darah
- Gagal ginjal atau organ lainnya akibat kehilangan darah
- Perdarahan pada rahim
- Risiko kambuh lagi sebesar 4 sampai 12 persen
Mengutip dari Radiopaedia, komplikasi pada bayi yang mungkin terjadi yaitu:
- Lahir prematur, artinya anak lahir sebelum usia kandungan 37 minggu.
- Pertumbuhan yang terganggu dan terbatas karena tidak mendapat nutrisi yang cukup
- Tidak mendapatkan cukup oksigen
- Janin tidak berkembang (IUGR)
- Bayi lahir mati (stillbirth)
Stillbirth artinya anak meninggal di dalam kandungan setelah mengandung selama lebih dari 20 minggu.
Diagnosis dan pengobatan solusio plasenta
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini?
Walaupun sulit didiagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan terkait dengan gejala yang dialami, dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan fisik, seperti:
- USG (ultraound), dilakukan untuk mendeteksi plasenta dan kondisi janin.
- Pemantauan jantung janin, dilakukan untuk menilai kondisi bayi dan memeriksa kontraksi rahim yang terjadi.
- Tes darah untuk mengetahui kondisi ibu yang anemia karena kehilangan banyak darah.
Apa saja pilihan pengobatan untuk solusio plasenta?
Perawatan yang dilakukan bergantung pada seriusnya kondisi pasien, seperti:
- Nyeri di daerah perut
- Perdarahan pada vagina
- Gejala syok (pingsan, lemah, mual, dan muntah)
- Napas memburu
Bila mengalami kondisi di atas, segera lakukan pemeriksaan.
Keparahan kondisi tidak bisa didiagnosis hanya dengan gejala yang muncul, sebab perdarahan kadang tidak terjadi atau hanya sedikit keluar.
Namun, bisa jadi masalah serius karena darah terjebak di antara plasenta dan dinding rahim.
Jenis perawatan yang dilakukan tergantung pada seberapa parah pelepasan plasenta yang terjadi, usia kandungan, dan seberapa besar pengaruhnya bagi bayi.
Bila mengalami kondisi ringan dan bayi tidak mengalami tekanan, bisa menjalani perawatan di rumah dengan rutin sepanjang kehamilan.
Untuk kondisi perdarahan hebat, harus menjalani rawat inap sehingga kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan dapat diawasi dengan ketat.
Perdarahan berat mengharuskan Anda mendapatkan transfusi darah untuk mencegah anemia atau gagal organ akibat kekurangan darah.
Bila bayi lahir prematur atau diharuskan untuk dilahirkan segera, akan dilakukan persalinan caesar dan bayi harus mendapat perawatan yang dibutuhkan di rumah sakit.
Pengobatan rumahan untuk mengatasi solusio plasenta
Anda mungkin tidak bisa mencegah terjadinya solusio plasenta. Namun, Anda bisa mengurangi faktor risiko tertentu.
Sebagai contoh, tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan tidak merokok saat hamil. Selalu gunakan peralatan keselamatan dalam berkendara untuk menghindari terjadinya cedera pada perut.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi abruptio plasenta:
- Melakukan pemeriksaan kontrol kehamilan secara rutin untuk deteksi abruptio plasenta untuk mendapat penanganan segera di rumah sakit.
- Pengobatan untuk penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi untuk menurunkan risiko abruptio plasenta.
Jika pernah mengalami solusio plasenta, dan merencanakan kehamilan lagi, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui cara mengurangi risiko mengalami solusio plasenta kembali.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar