8. Bayi terlahir dengan bibir sumbing
Mengutip March Of Dimes, laporan dari U.S. Surgeon General menunjukkan adanya hubungan antara ibu perokok dan anak yang lahir dengan bibir sumbing.
Dinyatakan bahwa bayi lahir dengan bibir sumbing berisiko lebih tinggi 30 hingga 50 persen terjadi pada ibu yang merokok saat hamil.
9. Komplikasi kehamilan
Merokok saat hamil dapat menyebabkan kehamilan ektopik, masalah plasenta seperti abrupsi plasenta atau plasenta previa sehingga menyebabkan kehamilan dan persalinan menjadi bermasalah.
Saya tidak merokok saat hamil, tapi suami saya perokok. Adakah bahayanya untuk kehamilan saya?

Orang yang menghirup asap rokok disebut juga sebagai perokok pasif. Ia akan menerima kombinasi asap dari rokok yang terbakar dan asap diembuskan oleh perokok.
Asap dari pembakaran ujung rokok atau cerutu sebenarnya mengandung lebih banyak zat berbahaya (tar, karbon monoksida, nikotin, dan lain-lain) daripada asap yang dihirup oleh perokok.
Jika Anda sering terkena asap rokok saat hamil, Anda berisiko lebih besar untuk mengalami keguguran, kelahiran bayi mati, kehamilan tuba, berat badan lahir rendah, dan komplikasi lainnya dari kehamilan.
Selain itu, mengutip penelitian dari International Journal of Environmental Research and Public Health. bayi yang menjadi perokok pasif juga dapat berisiko terkena asma, alergi, infeksi paru-paru dan telinga kambuhan, bahkan kematian bayi mendadak (SIDS).
Apa yang akan Anda alami jika berhenti merokok saat hamil
Jika Anda perokok, berhentilah saat ini juga. Satu-satunya cara untuk menghindari komplikasi kehamilan akibat rokok adalah dengan menghentikan kebiasaan tersebut dan berada di lingkungan yang bebas dari asap rokok.
Semakin cepat Anda berhenti merokok akan lebih baik. Berikut ini beberapa kondisi yang akan Anda alami jika berhenti merokok saat hamil.
1. Anda akan melahirkan bayi yang sehat
Menurut studi yang diterbitkan jurnal Obstetrics and Gynecology, ibu hamil yang berhenti merokok di trimester pertama memiliki peluang yang cukup besar untuk melahirkan bayi yang sehat dan memiliki berat badan normal.
Selain itu, si kecil akan terhindar dari berbagai penyakit fatal seperti penyakit pada paru-paru dan jantung.
2. Anda mungkin akan mengalami gejala “sakau”
Perlu Anda ketahui bahwa beberapa beberapa gejala akan Anda alami saat memutuskan berhenti merokok, seperti:
- terus menerus merasa butuh rokok,
- merasa sangat lapar,
- frekuensi batuk meningkat,
- sakit kepala, dan
- kesulitan berkonsentrasi.
Tapi Anda tak perlu khawatir, gejala-gejala tersebut akan hilang setelah kira-kira 10 hingga 14 hari.
Kuatkan tekad untuk berhenti merokok dan tanamkan dalam pikiran bahwa alasan berhenti adalah demi keselamatan bayi Anda.
Gejala-gejala “sakau” tersebut tentu tidak sebanding dengan dampak yang akan Anda dan si kecil rasakan, bila Anda memutuskan untuk tetap merokok
Jika Anda bukan perokok tetapi suami adalah perokok maka, bantulah suami untuk berhenti merokok. Jika Anda berada di ruangan bersama dengan orang yang merokok, jangan ragu untuk meminta ia mematikan rokoknya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar