Intra Uterine Growth Restriction (IUGR): Ketika Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Intra Uterine Growth Restriction (IUGR): Ketika Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan

Calon ibu tentu menginginkan janin di dalam kandungan sehat dan tumbuh dengan baik. Namun terkadang, tidak semua kehamilan berlangsung baik-baik saja. Menurut Family Doctor, Intra Uterine Growth Restriction atau IUGR adalah salah satu risiko komplikasi kehamilan yang dapat berdampak serius bagi ibu dan bayi. Masalah ini ditandai oleh janin yang tidak berkembang di dalam perut ibu.

IUGR adalah komplikasi kehamilan serius

IUGR adalah kondisi yang menyebabkan janin tidak berkembang sempurna di dalam kandungan.

Kehamilan dikatakan mengalami komplikasi ketika ukuran dan berat janin tidak sesuai dengan yang seharusnya. Hal ini dihitung berdasarkan usia kehamilan.

Artinya, ini terjadi ketika beratnya berada di bawah persentil ke-10 untuk rata-rata berat seharusnya di setiap usia kehamilan. Berat janin yang kurang juga bisa disebut small for gestational age (SGA).

Ini berarti ukuran bayi lebih kecil dari bayi normal di usia kehamilan yang sama.

Terhambatnya pertumbuhan bayi dalam kandungan bisa menyebabkan risiko kesehatan tertentu selama kehamilan, persalinan, dan setelah bayi lahir.

Apa penyebab IUGR?

iugr adalah janin tidak berkembang

IUGR (janin tidak berkembang) memiliki banyak pemicu. Penyebab umum IUGR adalah kelainan plasenta yang membuatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Posisi plasenta terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa) juga bisa meningkatkan risiko janin tidak berkembang.

Kondisi janin tidak berkembang juga dapat terjadi sebagai akibat dari masalah kesehatan tertentu pada ibu, seperti:

  • Preeklampsia dan hipertensi saat hamil
  • Penyakit ginjal, diabetes, penyakit jantung, anemia, penyakit paru-paru, dan gangguan pembekuan darah yang terjadi sebelum dan selama hamil.
  • Kelainan janin, seperti sindrom Down, kelainan kromosom, anencephaly, dan cacat ginjal.
  • Merokok, minum alkohol, dan memakai narkoba sejak sebelum dan selama hamil.
  • Terdiagnosis penyakit menular seksual seperti toksoplasmosis, rubella, dan sifilis yang bisa ditularkan pada janin di dalam kandungan
  • Malnutrisi (kekurangan atau kelebihan nutrisi) selama hamil yang dapat menghambat pertumbuhan.

IUGR adalah salah satu komplikasi kehamilan yang risikonya kerap meningkat pada ibu hamil dengan kondisi:

  • Hamil kembar dua atau lebih.
  • Menggunakan obat antikonvulsan untuk gangguan saraf.
  • Terlalu kurus atau berat badan kurang di bawah rata-rata berat normal.
  • Tinggal di dataran tinggi seperti daerah perbukitan atau pegunungan.

Bila memiliki faktor di atas, segera hubungi dokter.

Apa saja jenis IUGR?

IUGR adalah kondisi yang terbagi menjadi dua jenis. Setiap jenisnya mencerminkan kondisi yang dialami janin di dalam kandungan. Berikut pembagiannya:

1. IUGR simetris atau primer

IUGR simetris adalah hambatan pertumbuhan janin yang proporsional. Artinya, keseluruhan ukuran tubuh janin kecil atau di bawah rata-rata, termasuk ukuran organ dalam tubuhnya.

2. IUGR asimetris atau sekunder

IUGR asimetris adalah kondisi yang menyebabkan janin tidak berkembang merata. Maksudnya, ukuran kepala dan otak janin misalnya normal sesuai usia kandungan, tapi bagian tubuh lainnya berukuran lebih kecil dari yang seharusnya.

IUGR jenis ini adalah yang cukup sulit ditentukan di awal kehamilan. Kondisi ini kemungkinan baru bisa didiagnosis sampai janin berada di usia kehamilan trimester tiga.

Apa saja tanda-tanda dan gejala janin tidak berkembang?

trimester 2

Janin dikatakan tidak berkembang karena IUGR ketika beratnya di bawah persentil ke-10 atau kurang dari 90 persen berat janin normal.

Tanda-tanda lain yang bisa menunjukkan bayi tidak berkembang dalam kandungan karena IUGR adalah:

1. Bayi dalam kandungan tidak bergerak

Normalnya, sang ibu akan merasakan gerakan di perutnya pada trimester kedua. Bila sang ibu awalnya merasakan sang bayi bergerak teratur, tapi tiba-tiba janin tidak bergerak, ada kemungkinan bayi mengalami IUGR.

2. Hasil USG yang tidak normal

Ultrasound atau USG akan menunjukkan ukuran, posisi, dan secara keseluruhan perkembangan bayi. Cara ini juga dapat menunjukkan cacat lahir sehingga dapat membantu dokter membuat perkiraan hari kelahiran.

Namun, pada kasus IUGR yang memberi tanda janin tidak berkembang, hasil USG trimester pertama dan kedua tidak menunjukkan adanya perkembangan.

3. Kadar HCG menurun

Perlu diketahui bahwa hCG (human gonadoptropin) adalah hormon yang diproduksi selama kehamilan.

Kadar hormon hCG akan terus naik dari usia 9 hingga 16 minggu. Ini menandakan bahwa kehamilan sang ibu berkembang normal.

Namun ketika janin tidak berkembang, kadar hCG akan lebih rendah dari seharusnya. Bila terus terjadi, hal ini bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang di dalam kandungan.

4. Jantung bayi tidak berdetak jadi tanda janin tidak berkembang

Dari prosedur doppler flow, detak jantung bayi akan terdengar sekitar minggu ke-9 atau ke-10 saat bayi berubah dari embrio ke janin.

Bila detak jantung kurang terdengar pada tes pertama dan tidak terdengar detak jantung lagi di tes berikutnya, ini adalah tanda-tanda janin tidak berkembang.

Namun, ada penyebab lain yang bisa mengakibatkan timbulnya tanda ini, yaitu posisi bayi atau penempatan plasenta.

Pada beberapa kasus, bayi mungkin tidak sepenuhnya berhenti berkembang, hanya saja terlambat perkembangannya.

Sementara pada ibu, kondisi janin tidak berkembang juga memiliki tanda-tanda tersendiri, yaitu:

  • Demam
  • Payudara tidak sensitif
  • Gejala morning sickness berkurang
  • Keluar cairan ketuban
  • Kram perut

Bila sang ibu atau sang bayi mengalami kondisi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, disarankan untuk segera memeriksakan kandungan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat terkait IUGR.

Apa risiko kesehatan pada janin yang mengalami IUGR?

gangguan pencernaan pada bayi

Janin yang tidak berkembang maksimal selama di dalam kandungan akan rentan mengalami gangguan kesehatan saat lahir.

Hal ini berlaku terutama bagi janin yang beratnya di bawah 5 sampai 3 persentil. Mereka akan lebih cenderung memiliki lebih banyak komplikasi kesehatan dalam jangka pendek maupun panjang setelah lahir.

Beragam masalah kesehatan tersebut diakibatkan karena ukuran janin yang kecil sehingga akan lebih sedikit menerima oksigen dan nutrisi saat dalam kandungan.

Lebih lanjut, ada beberapa risiko komplikasi dan masalah kesehatan lain yang mungkin dialami ibu dan bayi jika mengalami IUGR, di antaranya:

  • Melahirkan lewat operasi caesar karena bayi tidak dapat menahan tekanan saat ibu melahirkan secara normal.
  • Memiliki kadar gula darah rendah yang membuatnya lebih rentan infeksi dan mengalami penyakit kuning saat lahir.
  • Rentan terhadap aspirasi mekonium, kondisi janin menghirup fesesnya sendiri di dalam rahim.
  • Apgar score bayi rendah (Tes setelah lahir untuk menilai kondisi fisik bayi baru lahir).
  • Jumlah sel darah merah pada bayi sangat tinggi.
  • Dalam kasus yang paling parah, IUGR adalah kondisi yang dapat menyebabkan bayi lahir mati.

Dikutip dari Kids Health, bayi dengan IUGR adalah kategori yang lebih mungkin terkena penyakit.

Berbagai penyakit tersebut seperti cerebral palsy, penyakit jantung, obesitas, hingga diabetes dan tekanan darah tinggi saat dewasa nantinya.

Bagaimana cara dokter mendiagnosis IUGR?

iugr adalah

IUGR adalah komplikasi kehamilan yang bisa didiagnosis lewat beberapa cara. Satu cara yang paling sederhana dan umum adalah dengan mengukur jarak dari fundus ibu (bagian atas rahim) ke tulang kemaluan.

Umumnya jarak antara fundus dan tulang kemaluan ibu akan sesuai dengan perkembangan usia kehamilan minggu ke-20.

Apabila panjangnya tidak sesuai atau lebih pendek, hal ini kemungkinan menandakan janin tidak berkembang maksimal dalam rahim ibu.

Prosedur lain untuk mendiagnosis tanda-tanda janin tidak berkembang meliputi:

1. Ultrasonografi

IUGR adalah kondisi yang bisa didiagnosis lewat tes ultrasonografi atau USG saat cek kehamilan.

USG bekerja menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bayi sehingga memungkinkan dokter melihat kondisi bayi di dalam kandungan.

Pemeriksaan kehamilan dapat digunakan untuk mengukur kepala, perut, berat janin, dan berapa banyak cairan ketuban di dalam rahim.

2. Menggunakan Doppler

Doppler adalah teknik yang menggunakan gelombang suara untuk mengukur jumlah dan kecepatan aliran darah melalui pembuluh darah.

Dokter dapat menggunakan tes ini untuk memeriksa aliran darah di tali pusat dan pembuluh darah di perkembangan otak janin.

3. Pemeriksaan berat badan

Dokter secara rutin akan memeriksa dan mencatat berat badan ibu di setiap cek kandungan.

Jika calon ibu tidak mengalami kenaikan berat badan, hal itu bisa menunjukkan masalah pertumbuhan. Salah satunya karena janin tidak berkembang maksimal.

4. Memantau janin

Dikarenakan IUGR adalah kondisi saat janin tidak berkembang, ibu perlu sering-sering mengeceknya. Tes ini dilakukan dengan menempatkan elektroda yang cukup sensitif di perut ibu.

Elektroda akan tersambung oleh pita elastis yang ringan dan terpasang pada monitor. Sensor pada elektroda akan mengukur kecepatan dan pola detak jantung bayi untuk ditampilkan di monitor.

5. Tes amniosis atau tes cairan ketuban

Janin tidak berkembang adalah kondisi yang bisa didiagnosis lewat tes amniosis.

Dokter akan menggunakan sebuah alat khusus yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mengambil sampel cairan ketuban janin.

Tes ini dapat mendeteksi infeksi atau beberapa kelainan kromosom yang dapat menyebabkan janin tidak berkembang karena IUGR.

Ukuran bayi kecil belum tentu karena IUGR

kondisi bayi baru lahir

Bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 3 kilogram tidak selalu pasti karena IUGR. Sekitar sepertiga bayi yang lahir di dunia dengan berat rendah memang mengalami IUGR, tapi selebihnya tidak.

Sama halnya dengan berat badan anak-anak dan orang dewasa, bayi yang lahir atau masih di dalam kandungan juga punya ukuran dan berat yang berbeda.

Bayi dengan berat badan kecil kemungkinan disebabkan karena riwayat keturunan. Kemungkinan saudara atau orangtuanya dulu juga lahir dengan berat badan rendah.

Biasanya, dokter kandungan mengukur ukuran bayi saat cek kehamilan rutin menggunakan USG.

Dokter juga akan mengukur ukuran lapisan perut ibu hamil di setiap trimester untuk memeriksa pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan sehat atau tidak.

Sangat penting untuk menghitung HPHT (hari pertama haid terakhir) Anda secara akurat agar dokter bisa tahu pasti usia kehamilan saat ini.

Jika gagal menyebutkan tanggal yang tepat, pengukuran berat janin dan estimasi tanggal jatuh tempo persalinan akan berantakan, yang juga mungkin menciptakan komplikasi.

Bagaimana cara menangani janin dengan kondisi IUGR?

usia janin

Perawatan janin IUGR adalah langkah lanjutan yang perlu dilakukan dan bergantung pada kondisi dan usia kehamilan.

Jika usia kehamilan 34 minggu atau lebih, dokter umumnya akan merekomendasikan melahirkan lebih cepat dengan diinduksi.

Sementara itu, jika usia kehamilan masih kurang dari 34 minggu, dokter akan terus memantau hingga usia kehamilan memasuki minggu ke-34 atau lebih.

Perkembangan tubuh janin dan jumlah cairan ketuban juga akan dipantau di usia kehamilan akhir.

Selain itu, beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk menangani IUGR adalah:

1. Memperbaiki asupan nutrisi ibu hamil

Kurangnya nutrisi pada ibu hamil adalah salah satu penyebab IUGR (janin tidak berkembang). Oleh karenanya, salah satu hal wajib yang perlu dilakukan selama kehamilan yaitu makan makanan bergizi tinggi.

Memperbaiki pola makan dan asupan nutrisi ibu hamil dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan pertumbuhan janin.

2. Istirahat total

Selain memperbaiki asupan nutrisi, istirahat total adalah anjuran lain yang biasanya diminta dokter saat janin mengalami IUGR. Ini karena beristirahat penuh dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke janin.

Apa di kehamilan selanjutnya janin berisiko mengalami IUGR lagi?

tanda janin tidak berkembang

IUGR adalah kondisi yang tidak selalu muncul berulang di setiap kehamilan meski pernah mengalaminya.

Namun, janin tidak berkembang merupakan kondisi yang dapat terjadi lagi apabila ibu hamil memiliki penyakit seperti hipertensi atau masalah kesehatan lain yang dapat mengganggu perkembangan janin.

Cara mencegah IUGR pada janin di dalam kandungan

Cara terbaik untuk mencegah janin mengidap IUGR adalah dengan menghindari faktor risikonya, seperti yang sudah disebut di atas.

Ibu juga harus memastikan janin tumbuh sehat dalam 9 bulan ke depan dengan mengikuti saran dokter.

Berikut adalah tips untuk menjaga kesehatan kehamilan dan kandungan agar terhindar dari kondisi ini:

1. Makan makanan bergizi

Makan makanan yang sehat dan bergizi adalah cara mudah untuk menghindari IUGR pada janin. Makanan bergizi mencegah janin kekurangan nutrisi sehingga membuatnya tidak berkembang.

Berbagai makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil untuk mencegah IUGR adalah ikan berlemak sehat, susu yang dipasteurisasi, sayuran hijau,kacang-kacangan, dan buah-buahan.

2. Mengonsumsi vitamin prenatal

Mengonsumsi vitamin prenatal seperti asam folat membantu mencegah masalah otak dan sumsum tulang belakang bayi.

Selain dari makanan, asam folat tambahan ini juga bisa didapat dari vitamin prenatal yang diresepkan oleh dokter.

Biasanya dokter akan menyarankan ibu untuk mengonsumsi vitamin ini setidaknya 400 mikrogram (mcg).

3. Berolahraga

Olahraga penting untuk menjaga kesehatan tubuh ibu dan janin di dalam kandungan.

Olahraga dapat melatih detak jantung untuk meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke janin dan menghindari kondisi janin tidak berkembang.

Ibu hamil perlu olahraga dengan rutin untuk mencegah terjadinya IUGR. Cukup berolahraga 30 menit sehari dengan pilihan latihan yang aman seperti renang, yoga, atau jalan santai.

Selain menjaga kesehatan kandungan, olahraga juga dapat menurunkan stres saat hamil, dan menghindari komplikasi akibat janin yang tidak berkembang.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan