Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Ini Bahayanya Jika Ibu Minum Alkohol Saat Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/02/2023

Ini Bahayanya Jika Ibu Minum Alkohol Saat Hamil

Saat hamil, Anda tentu perlu mengurangi atau bahkan menghindari beberapa jenis makanan dan minuman demi kesehatan janin, termasuk berhenti minum alkohol.

Bukan rahasia lagi bahwa alkohol memiliki banyak dampak negatif terhadap kehamilan. Namun, apa saja dampak tersebut? Mari simak dalam ulasan berikut.

Bahaya minum alkohol saat hamil

Alkohol yang Anda minum akan ikut mengalir di dalam darah. Apabila dikonsumsi selama kehamilan, alkohol akan ikut masuk ke dalam tubuh janin melalui plasenta.

Sejatinya, alkohol akan dipecah oleh hati. Namun, hati janin masih berada dalam tahap perkembangan sehingga belum bisa memecah alkohol dengan baik.

Akibatnya, akan ada banyak alkohol yang mengendap di dalam tubuh janin. Kondisi ini lama-kelamaan dapat menghambat pertumbuhan janin di dalam kandungan.

Pada beberapa kasus, efek alkohol bahkan bersifat permanen dan masih bisa dirasakan oleh bayi yang sudah dilahirkan.

Dikutip dari laman American Addiction Centers, salah satu efek samping minum alkohol saat hamil adalah meningkatnya risiko cacat lahir.

Ini lantaran alkohol termasuk ke dalam teratogen, yaitu zat yang menyebabkan bayi lahir cacat karena adanya kelainan perkembangan saat ia masih menjadi janin.

Efek alkohol pada ibu dan janin

efek samping minum alkohol saat hamil

Dampak minum alkohol pada ibu hamil yang paling sering ditemukan ialah fetal alcohol syndrome (FAS) atau fetal alcohol spectrum disorders (FASD).

Berikut sejumlah masalah kesehatan yang dapat ditimbulkannya.

1. Kelainan pada fisik janin

FAS/FASD dapat menyebabkan cacat pada janin, baik secara fisik maupun mental. Kelainan yang tampak secara fisik antara lain:

  • jarak antar mata yang lebar,
  • batang hidung rata,
  • bibir atas yang tipis,
  • tidak adanya philtrum atau lekukan di atas bibir,
  • lingkar kepala bayi kecil,
  • tinggi dan berat badan di bawah rata-rata,
  • permasalahan pada otot dan gangguan keseimbangan tubuh, serta
  • masalah pada jantung, ginjal, atau tulang.

2. Keterlambatan perkembangan intelektual

Anak yang dilahirkan dari ibu yang minum alkohol saat hamil juga berisiko mengalami gangguan mental dan keterlambatan perkembangan intelektual, seperti:

  • keterlambatan bicara,
  • hiperaktif,
  • IQ rendah,
  • anak sulit berkonsentrasi,
  • kurangnya kemampuan bersosialisasi, dan
  • masalah gangguan perilaku lainnya.

3. Masalah kesehatan pada ibu hamil

Tidak hanya berdampak buruk untuk janin, minum alkohol juga membahayakan kesehatan ibu yang sedang mengandung.

Terlalu banyak minum alkohol bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, dehidrasi, kekurangan gizi, hingga diabetes gestasional. Berbagai kondisi ini bisa membuat kehamilan menjadi berisiko.

4. Risiko terhadap kehamilan

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol Research & Health disebutkan bahwa ibu hamil yang minum alkohol juga berisiko mengalami komplikasi berupa:

  • berat badan lahir rendah,
  • kelahiran prematur,
  • kematian mendadak,
  • bayi lahir mati, serta
  • keguguran.

Adakah batasan minum alkohol selama kehamilan?

efek samping minum alkohol saat hamil pada perkembangan janin 3 minggu

Tentu saja, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi ibu hamil, semakin tinggi risiko efek samping yang ditimbulkan.

Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui secara pasti berapa banyak alkohol yang bisa menyebabkan fetal alcohol syndrome atau keguguran.

American Pregnancy Association menyatakan bahwa trimester ketiga merupakan masa ketika alkohol paling berpengaruh terhadap kehamilan, sebab saat itulah otak janin berkembang dengan pesat.

Meski begitu, tidak ada pernyataan yang menyebutkan bahwa alkohol boleh dikonsumsi pada trimester pertama dan kedua.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda segera menghentikan konsumsi alkohol saat menyadari kehamilan. Dokter bahkan menyarankan untuk berhenti minum alkohol dari jauh-jauh hari jika Anda merencanakan kehamilan.

Efek samping minum alkohol pada setiap kehamilan mungkin berbeda. Beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risikonya yakni:

Bagaimana cara berhenti minum alkohol saat hamil?

Bagi Anda yang dalam keseharian memang tidak minum alkohol, tentu saja menghindarinya saat hamil bukanlah hal yang sulit.

Sementara itu, bagi Anda yang masih berusaha berhenti minum alkohol karena sedang hamil atau merencanakan kehamilan, cobalah beberapa cara berikut.

  • Jauhi tempat Anda biasa minum, seperti bar atau pesta.
  • Dapatkan dukungan dari orang-orang sekitar Anda dengan memberi tahu bahwa Anda tidak minum alkohol.
  • Jangan menyimpan alkohol di rumah Anda.

Jika Anda masih merasa kesulitan bahkan setelah melakukan usaha seperti di atas, datanglah ke penyedia layanan kesehatan terdekat untuk menerima perawatan.

Bagaimana jika Anda pernah telanjur minum alkohol saat hamil?

Apabila Anda pernah minum alkohol saat hamil atau tidak menyadari adanya kehamilan saat sedang minum, segera hentikan dan periksakan diri ke dokter.

Ceritakan pada dokter kapan terakhir kali Anda minum alkohol dan berapa banyak yang Anda minum.

Setelah itu, dokter mungkin akan mencari tahu apakah terdapat tanda-tanda yang berhubungan dengan fetal alcohol syndrome.

Semakin cepat Anda berhenti minum alkohol dan berkonsultasi dengan dokter, semakin baik pula dampaknya pada janin Anda.

Kesimpulan

  • Ibu hamil sebaiknya berhenti minum alkohol, bahkan jika Anda sedang merencanakan kehamilan.
  • Efek samping yang paling umum adalah fetal alcohol syndrome. Kondisi ini dapat berdampak pada kelainan fisik dan mental, bahkan setelah bayi lahir.
  • Belum diketahui secara pasti jumlah alkohol yang bisa mengganggu kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan benar-benar menghentikannya.
  • Cari perawatan di penyedia layanan kesehatan jika ibu hamil belum bisa menghentikan konsumsi alkohol.

Disclaimer

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 02/02/2023

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan