Saat terjadi luka di tubuh, darah bisa keluar dari dalam tubuh. Pada kondisi ini, kemampuan darah dalam mengental diperlukan menghentikan perdarahan. Namun pada beberapa orang, darah bisa menjadi terlalu kental di dalam tubuh, bahkan hingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu stroke.
Apa itu darah kental?
Darah kental adalah kondisi ketika darah dalam tubuh seseorang cenderung lebih mudah mengalami proses penggumpalan atau pembekuan darah. Kondisi ini terkadang juga disebut sebagai penyakit darah kental.
Kondisi ini dikenal juga dengan istilah trombofilia atau hiperkoagulasi.
Pembekuan darah yaitu hasil dari proses penggumpalan darah yang mengalami perubahan dari bentuk cairan menjadi tekstur gel atau setengah padat.
Proses ini adalah hal yang normal terjadi ketika terdapat luka atau sayatan di tubuh Anda untuk mencegah terjadinya perdarahan berlebih.
Namun, apabila pembekuan terjadi di salah satu pembuluh darah Anda, darah yang kental dan menggumpal mungkin tidak akan terlarut dengan sempurna.
Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan tertentu karena darah tidak dapat mengalir melalui pembuluh dengan baik akibat adanya gumpalan.
Masalah yang paling umum ditimbulkan dari darah kental yaitu gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah, atau trombosis.
Trombosis dapat berkembang dan berpindah ke bagian lain tubuh (disebut emboli) sehingga membahayakan nyawa Anda. Emboli yang paling sering terjadi yaitu emboli paru, yaitu ketika gumpalan darah bergerak menuju paru-paru.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Darah kental cukup umum terjadi. Menurut American Society of Hematology, sebanyak 900.000 orang di Amerika Serikat menderita kondisi darah kental setiap tahun. Sekitar 100.000 kasusnya berakhir dengan kematian setiap tahunnya.
Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada orang-orang yang berusia lanjut dan memiliki masalah-masalah kesehatan tertentu. Angka kejadiannya pada individu berusia muda dan bergaya hidup sehat cukup rendah.
Tanda dan gejala penyakit darah kental
Anda mungkin menyadari adanya gejala pengentalan darah ketika muncul luka atau sayatan pada tubuh Anda. Terdapat sedikit daerah yang bengkak di sekitar sayatan dan kadang disertai dengan rasa nyeri atau gatal.
Tanda-tanda dan gejala darah yang mengental atau menggumpal di dalam pembuluh darah terkadang bervariasi. Gejala yang muncul tergantung pada bagian tubuh mana penggumpalan darah terjadi.
Berikut adalah tanda-tanda dan gejala darah kental jika dibagi berdasarkan letak terjadinya:
1. Pembekuan darah di pembuluh vena
Darah yang menggumpal di pembuluh vena umumnya menyebabkan gejala-gejala seperti kemerahan, nyeri, dan bengkak.
Terkadang muncul pula memar atau hematoma di bagian yang mengalami pembekuan. Pengentalan darah di pembuluh vena juga sering disebut dengan trombosis vena dalam (deep vein thrombosis).
Bagian tubuh yang paling sering mengalami kondisi ini adalah lengan dan kaki. Jika hal ini terjadi, tanda-tanda yang mungkin muncul, yaitu sebagai berikut.
- Pembengkakan.
- Rasa nyeri.
- Bagian yang bengkak terasa lunak saat disentuh.
- Rasa hangat di bagian yang bengkak.
- Muncul kemerahan atau memar biru.
Biasanya, hanya salah satu lengan atau kaki yang terdampak oleh kondisi ini. Gejala bengkak dan kemerahan terkadang membuat dokter sulit menentukan apakah memang ada trombosis vena atau infeksi.
2. Pembekuan darah di pembuluh arteri
Apabila gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh arteri, kondisi ini disebut dengan trombosis arteri. Trombosis pada arteri juga dapat menyebabkan masalah serius.
Jaringan atau organ tubuh yang kekurangan aliran darah dan oksigen berisiko mengalami kerusakan.
Jika bekuan darah ditemukan pada pembuluh arteri di jantung, Anda mungkin saja mengalami serangan jantung. Gejala-gejala darah kental di arteri (trombosis arteri) yang mungkin terasa meliputi berikut ini.
- Nyeri dada.
- Kesulitan bernapas.
- Kepala pusing.
- Mual.
- Berkeringat.
- Muncul gangguan pencernaan.
- Rasa sakit menjalar ke lengan, rahang, atau punggung.
Selain itu, kondisi darah kental juga dapat memengaruhi otak. Hal ini berpotensi menyebabkan penyakit stroke atau transient ischemic attack (TIA). Tanda-tanda dan gejala yang dapat muncul adalah sebagai berikut.
- Menurunnya kemampuan berbicara.
- Penglihatan memburuk.
- Pusing berkelanjutan.
- Rasa lemah atau mati rasa di salah satu sisi tubuh.
Penggumpalan darah juga dapat terjadi di bagian perut Anda. Tanda-tanda yang muncul apabila terdapat bekuan darah di perut meliputi berikut ini.
- Sakit perut hebat.
- Pembengkakan pada perut.
- Mual disertai muntah.
- Perut kembung.
- Buang air besar disertai darah.
3. Pembekuan darah di paru (emboli paru)
Jika darah yang kental bergerak menuju paru-paru Anda, kondisi yang disebut dengan emboli paru dapat terjadi. Gejala yang mungkin dapat Anda rasakan meliputi berikut ini.
- Napas memendek secara tiba-tiba.
- Nyeri dada.
- Palpitasi, atau detak jantung lebih cepat.
- Kesulitan bernapas.
- Batuk disertai darah.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Kapan harus periksa ke dokter?
- Kesulitan bernapas.
- Rasa tertekan di bagian dada.
- Napas memendek.
- Penglihatan dan kemampuan berbicara menurun.
Penyebab darah kental
Penyebab darah kental (pengentalan darah) terdiri atas berbagai faktor, mulai dari yang bersifat genetik (inherited) hingga yang didapat (acquired) atau muncul saat pasien berusia dewasa.
Normalnya, proses pembekuan darah dapat mencegah tubuh Anda kehilangan terlalu banyak darah saat terdapat luka atau sayatan.
Terdapat beberapa komponen darah yang terlibat dalam proses ini, seperti trombosit dan protein pembeku darah.
Namun, dalam beberapa kasus yang serius, penggumpalan darah atau kondisi darah kental tidak hanya terjadi saat muncul luka atau sayatan.
Darah dapat menggumpal di dalam pembuluh arteri maupun vena karena kondisi-kondisi tertentu.
Masalah pengentalan darah dapat terletak pada salah satu sel di dalam darah, misalnya kelainan pada trombosit yang membuatnya tidak bisa bekerja dengan normal atau menjadi terlalu lengket.
Kondisi trombosit yang terlalu lengket disebut dengan hiperagregasi trombosit, sedangkan kadar trombosit yang melonjak tinggi disebut dengan trombositosis.
Selain trombosit, darah kental juga dapat dipicu oleh adanya kelainan pada protein pembekuan darah, sel darah merah, atau sel-sel lainnya dalam darah.
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab darah kental, termasuk penyakit dan kondisi tertentu, mutasi genetik, dan obat-obatan. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Darah kental yang diwariskan
Menurut situs Lab Tests Online, berikut jenis kondisi darah kental yang diwariskan, sesuai dengan penyebab di baliknya.
- Factor V Leiden. Factor V Leiden adalah jenis trombofilia yang disebabkan oleh gen cacat. Ini merupakan jenis paling umum dari trombofilia yang diturunkan dan cenderung ditemukan pada orang kulit putih Eropa dan Amerika.
- Prothrombin 20210. Prothrombin 20210, atau mutasi gen prothrombin, adalah jenis lain darah kental yang disebabkan oleh gen cacat yang diwariskan.Prothrombin merupakan protein dalam darah yang membantunya mengental. Orang dengan gen cacat memproduksi terlalu banyak protrombin. Hasilnya, kecenderungan untuk pembekuan darah semakin bertambah, seperti DVT.
- Defisiensi protein C, protein S, dan antithrombin. Protein C, protein S, dan antithrombin adalah zat alami yang mencegah pembekuan darah (antikoagulan). Salah satu penyebab darah kental adalah kurangnya protein-protein tersebut.
2. Darah kental yang tidak diwariskan
Tidak selamanya penyebab darah kental terkait dengan faktor keturunan atau warisan dari anggota keluarga. Beberapa kondisi medis lain serta gaya hidup tertentu juga dapat memicu pengentalan darah.
Salah satunya yaitu sindrom antifosfolipid, atau gangguan pada sistem imun tubuh yang juga dikenal dengan sindrom Hughes.
Tubuh Anda memproduksi antibodi yang tidak dapat mengontrol fosfolipid, molekul lemak yang dianggap menjaga darah pada konsistensi yang tepat.
Akibatnya, antibodi mengikat fosfolipid, sehingga meningkatkan risiko Anda terhadap pembekuan darah.
Tidak seperti trombofilia yang diwariskan, gumpalan darah pada orang dengan sindrom antifosfolipid bisa muncul di vena atau arteri.
Selain sindrom tersebut, berikut adalah beberapa penyebab lain yang dapat memicu darah kental.
- Obat-obatan tertentu, seperti kontrasepsi dan terapi hormon.
- Pengerasan arteri atau aterosklerosis.
- Aritmia.
- Serangan jantung.
- Gagal jantung.
- Obesitas.
- Penyakit arteri perifer.
- Polisitemia vera.
- Kehamilan.
- Terlalu lama duduk atau menjalani bed rest.
Faktor risiko darah kental
Pengentalan darah adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja, dari berbagai kelompok usia maupun ras.
Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda pasti akan terkena penyakit ini.
Bahkan, ada kemungkinan kecil Anda dapat mengalami kondisi darah kental meski Anda tidak memiliki satupun faktor risiko.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat menjadi penyebab pengentalan darah (trombofilia).
- Berusia lanjut.
- Memiliki orangtua atau anggota keluarga dengan penyakit kelainan darah.
- Menderita tekanan darah tinggi.
- Kadar kolesterol dalam darah tinggi.
- Mengidap penyakit atau masalah jantung.
- Jarang menggerakkan tubuh.
- Menyandang diabetes.
- Merokok.
Komplikasi darah kental
Kondisi darah kental atau menggumpal dapat menyebabkan munculnya masalah-masalah kesehatan yang serius apabila tidak segera ditangani.
Berikut adalah komplikasi-komplikasi kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh penggumpalan darah.
- Emboli paru.
- Tromboflebitis.
- Serangan jantung.
- Stroke.
Diagnosis darah kental
Pertama-tama, dokter akan menanyakan bagaimana riwayat kesehatan Anda karena penyebab darah kental mungkin dapat diketahui dari masalah-masalah kesehatan yang Anda derita.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Pada situasi yang tergolong darurat dan pasien tidak dapat menggambarkan apa gejala-gejala yang dialaminya, dokter akan segera melakukan tes-tes tertentu setelah melakukan pemeriksaan fisik.
Berikut adalah beberapa jenis tes tambahan yang dilakukan oleh tim medis untuk mendiagnosis penyakit ini.
- Tes USG pembuluh vena.
- Venografi.
- CT scan angiografi.
Pengobatan darah kental
Tergantung pada kondisi yang Anda derita, terdapat berbagai jenis penanganan untuk mengatasi kondisi darah kental, mulai dari pemberian obat-obatan hingga operasi.
Selain itu, lokasi dan tingkat keparahan pembekuan juga menjadi penentu apa jenis pengobatan yang sesuai.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah kondisi darah kental bisa disembuhkan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total kondisi ini.
Secara keseluruhan, tujuan pengobatan adalah untuk membuat darah mengalir dengan normal kembali tanpa adanya pembekuan yang tidak wajar.
Beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi masalah darah kental, antara lain sebagai berikut.
1. Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan peradangan, seperti acetaminophen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil atau Motrin).
Selain itu, Anda juga akan diberikan obat-obatan pengencer darah, seperti berikut ini.
- Heparin (Enoxaparin (Lovenox)).
- Warfarin (Coumadin, Jantoven).
- Tissue plasminogen activators (tPA).
- Antitrombotik.
2. Operasi
Apabila pemberian obat-obatan tidak menunjukkan adanya pemulihan, dokter akan merekomendasikan prosedur trombosis intra-arterial untuk mengatasi penyumbatan darah yang berkaitan dengan stroke.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani prosedur penempatan filter atau penyaring di dalam pembuluh vena Anda, sehingga gumpalan darah tidak akan berpindah menuju organ tubuh lain seperti jantung atau paru.
3. Menjalani gaya hidup sehat
Anda juga dapat mengambil bagian dalam proses pengobatan non-medis dengan menjalani gaya hidup sehat. Sering berolahraga untuk menjamin sirkulasi darah yang sehat bisa jadi awal yang baik.