Kelenjar adrenal bertugas untuk menghasilkan berbagai hormon yang dibutuhkan tubuh Anda, salah satunya adalah hormon kortisol. Organ ini dapat mengalami kerusakan fungsi jika terdapat sel kanker. Lantas, seperti apa penyakit kanker kelenjar adrenal? Mari kenali lebih dalam penyakit ini pada ulasan berikut.
Definisi kanker adrenal
Apa itu kanker adrenal?
Kanker adrenal adalah penyakit kanker yang menyerang satu atau kedua kelenjar kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian yang berbentuk seperti segitiga kecil dan berfungsi menghasilkan sejumlah hormon penting bagi tubuh seperti kortisol, aldesteron, dan androgen adrenal.
Kelenjar adrenal terbagi menjadi dua area utama. Pertama, bagian luar (korteks) yang menjadi area produksi hormon untuk mengatur metabolisme tubuh. Pada area ini lah tumor paling sering terbentuk.
Kemudian, bagian luar (medula) yang memproduksi hormon sistem saraf, seperti norepinefrin dan adrenalin. Sebagian besar massa (tumor) yang terbentuk pada kelenjar adrenal bersifat jinak. Kondisi ini disebut juga dengan pheochromocytoma.
Meski begitu, tumor jinak ini sewaktu-waktu bisa menjadi tumor ganas alias kanker karena pertumbuhan sel abnormalnya menyebar hingga keluar area kelenjar. Kanker kelenjar adrenal ini memiliki sebutan lain yaitu kanker adrenokortikal.
Seberapa umumkah penyakit ini?
Kanker adrenal termasuk jenis penyakit kanker yang langka. Kasus kejadiannya cukup rendah dibandingkan kanker payudara atau kanker serviks. Siapa saja bisa terkena penyakit kanker ini, tapi lebih sering terjadi pada anak usia 5 tahun dan orang dewasa berusia 40-50 tahunan.
Tanda-tanda & gejala kanker adrenal
Sekitar setengah dari pengidap kanker ini akan mengalami gejala gangguan pada hormon akibat pengaruh tumor. Setengahnya lagi, mengalami gejala yang timbul akibat tumor yang tumbuh membesar menekan organ di dekatnya.
Dikutip dari American Cancer Society, berikut adalah berbagai gejala yang ditimbulkan oleh kanker adrenal.
Gejala akibat terganggunya hormon androgen dan estrogen
Pada anak-anak, gejala yang sering muncul disebabkan oleh androgen (hormon pria) yang dikeluarkan tumor. Gejala tersebut meliputi pertumbuhan rambut wajah dan tubuh yang berlebihan. Kemudian, ukuran penis pada anak laki-laki dan klitoris pada anak perempuan akan membesar lebih cepat daripada seharusnya.
Anak perempuan akan mengalami pubertas lebih awal, ditandai dengan membesarnya payudara dan menstruasi lebih cepat. Gejala payudara yang membesar ini juga bisa terjadi pada laki-laki.
Sementara pada orang dewasa, gejala tersebut kurang terlihat karena masa pubertas telah dilewati. Oleh karena itu, kadang penderitanya tidak merasakan adanya gejala sampai tumor menekan organ di sekitarnya.
Namun, orang dewasa bisa mengalami gejala yang seharusnya timbul pada lawan jenis. Misalnya, gejala yang mungkin terjadi adalah pria memiliki payudara yang besar, dikuti dengan disfungsi ereksi, dan kehilangan gairah seks. Sementara gejala pada wanita misalnya muncul rambut yang berlebihan di wajah, suara yang berat, disertai dengan periode menstruasi yang tidak teratur.
Gejala yang dipengaruhi oleh terganggunya produksi hormon kortisol
Kanker adrenal membuat kadar kortiksol dalam tubuh menjadi sangat tinggi. Kondisi ini Anda kenal dengan sebutan sindrom Cushing. Orang dengan kondisi ini bisa mengalami sebagian atau semua gejala yang disebutkan di bawah ini.
- Berat badan naik tidak terkontrol
- Terbentuk timbunan lemak di belakang leher dan bahu
- Muncuk stretch mark ungu di perut
- Lemahnya otot kaki dan menghilangnya massa otot tersebut
- Mudah memar
- Suasana hati mudah memburuk yang mengarah pada tanda depresi
- Pengeroposan tulang (osteoporosis) yang dapat menyebabkan tulang patah
- Kadar gula darah tinggi dan dapat menyebabkan diabetes
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Gejala yang disebabkan oleh terganggunya produksi aldosteron
- Kram otot
- Kadar kalium dalam darah yang rendah
Jika tumor menekan organ terdekat, biasanya akan timbul rasa nyeri, sensasi perut kembung sehingga membuat nafsu makan memburuk.
Kapan saya harus ke dokter?
Jika Anda maupun orang di sekitar Anda mengeluhkan gejala pertanda kanker di atas, segera periksa ke dokter. Lebih cepat terdeteksi maka semakin cepat pula penyakit ini ditangani dokter sehingga peluang untuk sembuh akan semakin tinggi.
Penyebab kanker kelenjar adrenal
Penyebab kanker yang menyerang kelenjar penghasil hormon kortisol ini belum diketahui secara pasti. Namun, ahli berpendapat bahwa mutasi (perubahan) dalam DNA sel kemungkinan besar berpengaruh. DNA sel berisi instruksi yang memberi tahu sel untuk membelah dan mati.
Terjadinya mutasi menyebabkan intruksi tersebut menjadi kacau sehingga sel yang seharusnya mati tetap hidup dan terus membelah tanpa kendali. Ketika ini terjadi, sel-sel abnormal menumpuk dan membentuk tumor pada kelenjar adrenal.
Faktor-faktor risiko kanker kelenjar adrenal
Siapa saja bisa terkena penyakit kanker ini. Akan tetapi, orang dengan faktor berikut ini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ini di kemudian hari.
Sindrom genetik
Sebanyak 15% kasus kanker ini terjadi akibat cacat genetik dan biasanya menyerang anak-anak dengan sindrom berikut ini.
- Sindrom Li-Fraumeni. Kondisi langka yang paling sering disebabkan oleh cacat pada gen TP53. Anak dengan sindrom ini memiliki risiko tinggi terkena kanker ini, kanker otak, kanker tulang, dan kanker payudara.
- Sindrom Beckwith-Wiedemann. Orang dengan masalah kesehatan ini memiliki lidah yang besar, besar, dan memiliki peningkatan risiko terkena tumor adrenal, kanker ginjal, dan kanker hati.
- Neoplasia endokrin multipel (MEN1). Anak yang mewarisi gen MEN1 berisiko tinggi membentuk tumor pada pankreas, hipofisis, patratiroid, dan kelenjar adrenal.
- Poliposis adenomatosa familial (FAP). Kondisi ini membuat seseorang mengembangkan banyak polip di usus besar yang dapat berubah menjadi kanker kolorektal. Di samping itu, berisiko juga dengan membentuk tumor pada kelenjar adrenal.
- Sindrom Lynch atau kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC). Kelainan genetik bawaan ini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, kanker perut, dan beberapa kanker lainnya, termasuk kanker pada kelenjar penghasil hormon adrenalin.
Faktor lingkungan dan gaya hidup
Kelebihan berat badan, merokok, malas bergerak, dan terpapar zat kimia yang bisa memicu kanker di lingkungan bisa membuat risiko terbentuknya tumor ganas pada kelenjar adrenal.
Diagnosis & pengobatan kanker kelenjar adrenal
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker kelenjar adrenal?
Mendiagnosis kanker adrenokortikal tidak hanya dengan mengamati gejala yang muncul saja. Dokter juga akan melihat riwayat kesehatan Anda dan keluarga, serta meminta Anda menjalani berbagai tes kesehatan berikut ini.
- Tes darah dan tes urin. Kedua tes ini dapat membantu dokter mengetahui tingkat hormon yang tidak biasa yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, termasuk kortisol, aldosteron, dan androgen.
- Tes pencitraan. Dokter mungkin merekomendasikan CT scan, MRI atau PET scan untuk lebih memahami setiap pertumbuhan sel pada kelenjar adrenal dan untuk melihat apakah kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh Anda, seperti paru-paru atau hati.
- Biopsi. Pada tes biopsi, dokter akan mengambil sebagian kecil jaringan abnormal pada kelenjar adrenal dan memeriksanya di laboratorium.
Apa saja pilihan pengobatan untuk kanker kelenjar adrenal?
Tergantung dengan kondisi tubuh dan tingkat keparahan, pasien kanker mungkin akan direkomendasikan beberapa pengobatan berikut ini.
1. Operasi pengangkatan tumor
Prosedur pengangkatan sel kanker biasanya menjadi pengobatan lini pertama. Prosedur medis ini disebut dengan adrenalektomi yang bertujuan untuk mengangkat kelenjar adrenal yang terkena kanker. Jika kelenjar gerah bening didekatnya juga ikut terkena, kelenjar ini juga ikut diangkat. Begitu juga dengan otot dan lemak di sekitar yang juga terkena.
Ahli bedah akan membuat sayatan di bawah tulang rusuk Anda untuk mengakses ke kelenjar adrenal. Bisa juga dilakukan di bagian depan perut untuk melihat tumor lebih jelas.
Terkadang, kanker dapat tumbuh ke dalam vena cava inferior, vena besar yang membawa darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Bila ini masalahnya, diperlukan operasi yang sangat ekstensif untuk mengangkat tumor sepenuhnya dan mempertahankan vena.
Untuk mengangkat tumor dari vena, ahli bedah perlu memotong sirkulasi tubuh dengan menempatkan pasien pada pompa bypass jantung-paru seperti yang digunakan dalam operasi jantung. Jika kanker telah tumbuh ke dalam hati, bagian hati yang mengandung kanker mungkin perlu diangkat juga.
Tumor yang berukuran kecil bisa ditangani menggunakan laparoskop. Dengan begitu, sayatan yang dibuat lebih kecil dan pasien bisa pulih lebih cepat.
Operasi memang menjadi pengobatan utama kanker adrenal dengan tumor yang berukuran kecil. Namun, kurang direkomendasikan untuk tumor yang berukuran besar. Ini karena operasi bertujuan mengangkat sel kanker sebanyak-banyaknya. Bila ukuran tumornya besar, dikhawatirkan akan mengganggu fungsi organ maupun jaringan di sekitar, sehingga sangat berisiko.
Begitu pula dengan operasi laparoskopi, memecah tumor menjadi potongan kecil terlebih dahulu berisiko membuat sel kanker menyebar. Guna menghindari hal demikian, dokter akan meminta pasien menjalani kemoterapi atau radioterapi lebih dulu untuk mengempeskan tumor.
2. Radioterapi dan kemoterapi
Selain operasi, pasien kanker bisa mengobati kanker dengan mengikuti kemoterapi dan radioterapi. Kemoterapi mengandalkan obat-obatan sementara radioterapi menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker maupun mengecilkan tumor.
Beberapa jenis obat yang sering diresepkan dokter untuk kemoterapi adalah mitotane. Obat ini dapat menyebabkan kadar kortisol rendah sehingga membuat Anda nerasa lelah.
Jika ini terjadi, Anda perlu minum pil hormon steroid. Kadang obat ini dikombinasikan dengan Streptozocin. Bisa juga dikombinasikan dengan cisplatin, doxorubicin (Adriamycin), dan etoposide (VP-16).
Efek samping dari pengobatan ini adalah mual dan muntah, rambut rontok, ruam pada kulit, dan diare.
Pengobatan kanker kelenjar adrenal di rumah
Dalam mengobati penyakit kanker, pasien tidak hanya mengandalkan obat maupun terapi saja, tapi perubahan gaya hidup. Lebih jelasnya, berikut perubahan gaya hidup yang perlu pasien kanker terapkan.
- Mengikuti diet kanker yang dibimbing oleh ahli gizi. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi pasien kanker tercukupi dengan baik.
- Berhenti merokok dan menghindari paparan bahan kimia pemicu kanker di lingkungan.
- Menyesuaikan aktivitas harian, termasuk olahraga agar tubuh tetap aktif.
- Mengikuti pengobatan, termasuk terapi yang dokter arahkan secara rutin dan tepat waktu.
- Selalu konsultasi ke dokter jika Anda ingin menambahkan pengobatan alternatif untuk meringankan gejala, seperti suplemen atau akupuntur.
- Perbanyak wawasan diri mengenai penyakit yang dimiliki dan mengikuti komunitas kanker, untuk membantu Anda hidup lebih baik.
[embed-health-tool-bmi]