Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Kanker hati atau bisa juga disebut sebagai hepatoma dan kanker liver, terjadi ketika sel-sel kanker timbul pada organ hati. Pada organ ini, ada beberapa jenis kanker yang mungkin terbentuk.
Beberapa jenis kanker yang terbentuk di organ liver termasuk hepatocellular carcinoma, yaitu kanker yang berawal dari hepatosit atau sel utama pada organ tersebut.
Selain itu, ada pula beberapa jenis lainnya, seperti intrahepatic cholangiocarcinoma dan hepatoblastoma, meski keduanya termasuk jenis yang tidak terlalu umum terjadi.
Jika hepatoma hanya terjadi pada organ hati atau liver, kanker ini termasuk kanker hati primer. Sementara itu, jika sudah menyebar ke organ tubuh lainnya, disebut sebagai kanker hati sekunder.
Namun, kanker yang terjadi pada organ hati sering kali adalah persebaran dari kanker yang terjadi di organ tubuh lainnya. Artinya, kanker yang berawal dari sel yang terdapat di liver lebih jarang terjadi.
Sama seperti penyakit kanker lainnya, tingkat harapan hidup untuk pasien kanker liver adalah selama lima tahun. Namun, bukan berarti Anda hanya memiliki kemungkinan hidup selama lima tahun.
Pasalnya, angka harapan hidup ini diukur dari banyaknya jumlah pasien yang bisa bertahan hidup selama lima tahun setelah menjalani diagnosis dari penyakit ini.
Kanker hati adalah salah satu penyakit yang cukup banyak ditemukan dan lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita, terutama pada pria yang berusia di atas 50 tahun.
Semakin dini penyakit ini terdiagnosis, maka peluang pasien untuk sembuh pun semakin besar. Anda dapat mengurangi kemungkinan menderita kanker liver dengan mengurangi faktor risiko.
Silahkan konsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan hepatoma, kini saatnya memahami gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Satu dari tiga pasien tidak menunjukkan gejala kanker hati sejak awal.
Oleh sebab itu, gejala kanker hati yang dialami mungkin tidak selalu sama pada setiap orang. Akan tetapi, ada beberapa gejala kanker hati yang mungkin perlu Anda perhatikan, seperti berikut ini:
Oleh sebab itu, buatlah janji dengan dokter Anda jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala kanker hati. Mungkin masih ada gejala kanker hati lain yang belum disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai salah satu gejala kanker hati, silakan konsultasi kepada dokter.
Jika Anda memiliki gejala yang disebutkan di atas, atau Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran apapun, silakan konsultasi dengan dokter Anda. Setiap tubuh berfungsi berbeda satu sama lain.
Selalu diskusikan dengan dokter Anda untuk menjalani metode diagnosis, pengobatan dan perawatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda.
Kanker liver terjadi saat sel-sel di dalam liver mulai bermutasi di dalam DNA. Sel yang terdapat pada DNA memberikan instruksi kepada setiap proses kimia yang terjadi di dalam tubuh.
Mutasi DNA dapat menyebabkan perubahan pada instruksi-intruksi tersebut, sehingga berpotensi membuat sel-sel tersebut mulai tidak terkendali dan membentuk tumor.
Penyebab kanker hati terkadang bisa diketahui. Sebagai contoh infeksi hepatitis kronis dapat menjadi penyebab dari kondisi tersebut. Namun, sering kali penyakit hepatoma ini terjadi pada orang yang tidak memiliki tanda atau gejala.
Penyebab dari hepatoma lainnya termasuk sirosis atau kerusakan hati karena penyalahgunaan alkohol, kegemukan, atau hati yang berlemak. Mungkin ada beberapa penyebab kanker hati yang tidak disebutkan di atas.
Jika Anda khawatir tentang penyebab kanker hati lainnya yang mungkin bisa terjadi, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter. Dokter akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat kepada Anda.
Selain penyebab dari hepatoma, ada pula beberapa faktor risiko yang perlu diperhatikan. Pasalnya, Anda mungkin memiliki satu dari banyaknya risiko yang meningkatkan peluang untuk mengalami penyakit ini.
Beberapa faktor risiko dari penyakit kanker hati adalah:
Oleh sebab itu, apabila Anda memiliki satu atau lebih dari faktor risiko penyebab hepatoma seperti yang sudah disebutkan di atas, lebih baik segera konsultasikan kesehatan ke dokter.
Hal ini penting untuk menentukan strategi pencegahan kanker hati yang efektif sesuai dengan kebutuhan Anda.
Beberapa tes yang mungkin akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosa penyakit hepatoma adalah:
Tes ini biasanya dilakukan pada orang yang menderita sirosis atau hepatitis B dan C. Tujuan dari tes ini adalah untuk melihat kejanggalan atau abnormalitas yang terjadi pada fungsi organ liver.
Namun, tes ini masih tidak pasti karena tidak semua yang memiliki karsinoma pada sel hati juga menunjukan tes darah yang abnormal.
Untuk memastikan hasil diagnosis dari tes darah, biasanya biasanya dokter menggabungkan dengan hasil tes lain seperti ultrasound, CT scan atau MRI hati.
Jika gambar ultrasound atau CT Scan atau MRI menunjukkan tumor, terkadang dokter harus melakukan biopsi pada hati, yaitu mengambil sampel jaringan kecil dari bagian yang bermasalah kemudian dipelajari di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker.
Apabila Anda didiagnosis mengalami kanker yang satu ini, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tahapan stadium kanker hati yang Anda miliki.
Pengobatan penyakit dari kanker satu ini bergantung pada:
Nah, tergantung dari faktor-faktor di atas, beberapa pilihan pengobatan untuk kanker hati adalah:
Menurut Cancer Research UK, komplikasi cenderung terjadi setelah pasien menjalani pengobatan. Ada beberapa komplikasi dari kanker yang satu ini dan perlu diwaspadai, di antaranya:
Terdapat risiko infeksi yang mungkin dialami pasien setelah menjalani operasi. Salah satunya adalah luka jahitan yang memerah atau bahkan terasa ngilu. Bahkan, mungkin Anda akan merasa tidak enak badan atau suhu tubuh meningkat.
Apabila mengalami beberapa kondisi tersebut, beri tahu dokter atau suster. Biasanya, ahli medis profesional akan membantu meringankan kondisi tersebut dengan memberikan antibiotik, baik dalam bentuk obat minum atau cairan yang dimasukkan ke dalam infus.
Komplikasi yang mungkin terjadi setelah menjalani pengobatan hepatoma adalah perdarahan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah operasi, karena terlalu banyak darah yang melalui organ hati.
Selain itu, organ ini memang memproduksi zat yang dapat membantu darah untuk cepat membeku. Oleh karenanya, jika terdapat masalah atau kerusakan pada organ hati, potensi pasien mengalami perdarahan akan semakin tinggi.
Cairan empedu dapat membantu tubuh Anda mencerna makanan dengan cara menguraikan lemak. Organ hati memproduksi cairan empedu yang disimpan di dalam kantung empedu.
Saluran empedu kemudian membawa cairan tersebut dan menghubungkan organ hati dengan kantung empedu ke usus kecil. Saat itu, ada potensi terjadinya kebocoran cairan empedu akibat goresan yang terjadi pada permukaan organ hati.
Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit hingga pasien demam. Meski jarang sekali terjadi, terkadang pasien harus menjalani operasi lagi untuk mengurangi kebocoran tersebut.
Ada pula komplikasi kanker hati yang mungkin terjadi dan memengaruhi kondisi ginjal. Ginjal mungkin saja tidak berfungsi dengan baik setelah pasien menjalani operasi.
Dokter akan memerhatikan hasil dari tes darah dan jumlah urine yang diproduksi setelah Anda menjalani operasi. Ginjal akan kembali pulih seiring berjalannya waktu, tapi beberapa pasien yang mengalami kondisi ini membutuhkan dialisis setelah operasi besar.
Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah penumpukan cairan pada perut setelah menjalani operasi liver. Hal ini bisa saja terjadi akibat berbagai alasan, termasuk meningkatkan tekanan pada salah satu pembuluh darah yang terdapat pada hati.
Komplikasi yang juga bisa terjadi akibat operasi adalah penyumbatan darah, karena saat menjalani operasi pasien tidak bergerak sebanyak biasanya. Penggumpalan darah yang dialami oleh pasien dapat menyumbat aliran darah normal ke seluruh tubuh.
Penggumpalan darah ini juga bisa berpindah ke paru-paru dan menyebabkan penyumbatan darah di organ tersebut. Hal ini bisa ditandai dengan sesak napas, dada terasa nyeri, batuk darah, hingga kepala terasa pusing dan ringan.
Kondisi ini sebenarnya bisa dicegah, misalnya menggunakan stoking usai operasi. Anda juga akan diberi suntikan setiap beberapa minggu sekali untuk mengencerkan darah. Selain itu, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga secara rutin.
Beberapa perubahan gaya hidup untuk pasien kanker dan pengobatan di rumah yang bisa membantu anda untuk mengatasi penyakit kanker hati adalah:
Jika Anda mempunyai pertanyaan, silahkan konsultasi dengan dokter untuk memahami lebih baik solusi yang terbaik untuk Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar