Sebuah studi tahun 2018 yang terbit pada jurnal Food & Function, menunjukkan manfaat susu untuk penderita kanker. Peneliti mengamati laktoferin, yakni protein pada susu yang bisa mengurangi masalah pada kemampuan penciuman dan pengecap pasien kanker.
Pasien kanker kerap kali merasakan sensasi logam pada makanan yang dikonsumsi setelah menjalani kemoterapi. Efeknya ini bisa menetap selama berjam-jam, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan setelah pengobatan selesai dilakukan.
Meski mekanismenya tidak diketahui secara pasti, peneliti percaya bahwa laktoferin bisa menimbulkan perubahan protein pada saliva pasien kanker.
Perubahan tersebut berpengaruh dalam melindungi indera perasa dan persepsi bau. Jadi, dapat Anda simpulkan bahwa susu bisa membantu pasien kanker yang menjalani kemoterapi untuk meningkatkan nafsu makannya.
2. Mambantu mencukupi kebutuhan nutrisi
Segelas susu mengandung protein, kalsium, magnesium, selenium, lemak, dan vitamin B. Tubuh membutuhkan protein untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
Umumnya penderita kanker butuh protein lebih banyak daripada orang yang sehat, karena nutrisi ini membantu proses pemulihan tubuh sekaligus mencegah mereka dari infeksi. Sementara lemak bisa membantu tubuh untuk menyerap vitamin, dan vitamin bisa membantu tubuh untuk berfungsi secara normal sekaligus menguatkan sistem imun.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar