3. Vaksin DPT
Vaksin DPT merupakan salah satu vaksinasi yang wajib diberikan pada anak-anak. Namun, orang dewasa perlu melakukan imunisasi ulang setidaknya 10 tahun sekali. Terlebih untuk para petugas kesehatan, ibu hamil, dan pengasuh bayi.
Vaksin DPT berfungsi memberikan perlindungan terhadap tiga penyakit infeksi, yaitu:
- Difteri yang menyebabkan masalah pernapasan, kelumpuhan, gagal jantung dan kematian
- Pertusis atau batuk rejan
- Tetanus yang menyebabkan kejang otot dan pengetatan otot rahang yang ekstrem
4. Vaksin hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A yang disebarkan lewat feses atau kotoran penderita.
Penularan penyakit ini biasanya terjadi melalui makanan. Oleh karena itu, orang dewasa yang profesinya berkaitan dengan aktivitas memasak dan menyajikan makanan perlu memperoleh imunisasi hepatitis A.
Penyakit hepatitis A bisa menyerang anak-anak sehingga pemberian vaksin umumnya diberikan saat anak berusia 2 tahun. Namun, vaksinasi ini juga perlu dilakukan ulang setiap 10 tahun sekali melalui dua dosis vaksin. Dosis kedua diberikan selang 6 bulan dari dosis pertama.
5. Vaksin HPV
Kanker serviks pada wanita adalah penyakit kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Penyakit infeksi virus ini menular lewat kontak seksual.
Untuk efek pencegahan yang lebih optimal, Anda sangat dianjurkan untuk menerima vaksin HPV sebelum Anda aktif berhubungan seksual. Pemberian vaksin lebih dini dapat meningkatkan keampuhan vaksin dalam mencegah kanker serviks.
Itu sebabnya, vaksin sebaiknya memang diberikan pada remaja perempuan berusia 11 atau 12 tahun. Namun, orang dewasa yang belum memiliki imunisasi terhadap infeksi HPV bisa segera memperolehnya.
Ada dua jenis vaksin HPV di Indonesia, yakni HPV (16 dan 18) dan HPV (6,11,16,18). Umumnya, Anda membutuhkan tiga dosis vaksin untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
Vaksin HPV dosis kedua dapat diberikan 1 sampai 2 bulan setelah imunisasi pertama. Sementara dosis ketiga dapat diberikan 6 bulan setelah vaksin dosis pertama.
6. Vaksin hepatitis B
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat memicu terjadinya sirosis hati atau kanker hati.
Vaksin ini harusnya diberikan saat Anda lahir dengan dosis tambahan setiap 6 bulan sekali saat balita. Namun, orang dewasa yang berisiko tinggi tertular penyakit hepatitis B juga perlu mendapatkan imunisasi hepatitis B ketika dewasa, seperti:
- Petugas kesehatan di rumah sakit
- Orang yang kerap berganti pasangan seksual
- Pengguna narkoba
- Penderita penyakit menular seksual
7. Vaksin measles, mumps, dan rubella (MMR)
Vaksin MMR diberikan untuk mencegah tiga penyakit, yaitu measles atau campak, mumps atau gondongan, dan rubella atau campak jerman.
Vaksin ini diberikan jika Anda bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan dan sering bepergian. Anda memerlukan dua dosis vaksin dengan jarak pemberian minimal 4 minggu. Pemberian vaksin dapat diulang setiap 10 tahun.
8. Vaksin varicella
Vaksin varicella diberikan pada orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air, orang yang dekat dengan penderita cacar air atau orang dewasa sehat yang tidak hamil.
Selain mencegah penyakit cacar air, imunisasi varicella juga dapat mencegah munculnya penyakit cacar api (herpes zoster) pada orang dewasa yang pernah terinfeksi cacar air.
Anda perlu mendapatkan 2 dosis vaksin varicella yang pemberiannya berjarak 4-8 minggu. Pemberian vaksin dapat diulang setiap 20 tahun sekali.
Vaksin varisela dibuat dari virus hidup. Itu sebabnya, Anda umumnya tidak direkomendasikan melakukan imunisasi ini apabila memiliki kondisi kesehatan yang melemahkan sistem imun tubuh (seperti kanker atau HIV) atau sedang menjalani perawatan medis (seperti steroid atau kemoterapi).
9. Vaksin lainnya
Vaksin tertentu dianjurkan pada orang dewasa, khususnya jika hendak bepergian ke negara tertentu. Salah satunya adalah vaksin meningitis yang diberikan peserta haji dan umrah atau Anda yang hendak bepergian ke negara di benua Afrika.
Selain itu, imunisasi yellow fever dan japanese encephalitis juga mungkin dapat diberikan jika Anda bepergian ke negara Afrika Selatan.
Vaksin rabies juga bisa menjadi salah satu rangakaian imunisasi saat dewasa, terutama untuk mereka yang sering melakukan kontak dengan hewan, seperti:
- Dokter hewan
- Pemilik hewan peliharaan
- Pekerja laboratorium
- Pelancong yang pergi ke daerah endemik rabies
Imunisasi untuk dewasa umumnya cukup aman dan tidak memiliki efek samping serius, kecuali jika Anda memiliki alergi atau kondisi tertentu.
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda dapat melakukan vaksinasi dan risiko efek samping apa yang mungkin saja terjadi.