Mohon sampaikan saran Anda
Tolong beri tahu kami bila ada yang salah
Kami tidak memberi pelayanan kesehatan berupa diagnosis atau perawatan, tapi kami terbuka terhadap saran Anda. Silakan ketik di kotak berikut ini.
Keputihan atau yang juga dikenal dengan istilah leukorrhea adalah cairan yang diproduksi vagina secara berkala. Keputihan merupakan kondisi normal yang tak selalu perlu dikhawatirkan.
Dikutip dari Mayo Clinic, keputihan terdiri dari cairan dan sel vagina yang secara terus menerus meluruh. Cairan vagina keluar secara alami untuk melakukan tugasnya. Peluruhan ini menandakan tubuh bekerja semestinya untuk membersihkan dan mengganti sel-sel yang lama dengan yang baru.
Cairan ini memiliki tugas penting yaitu untuk melembapkan, melumasi, dan menjaga jaringan vagina tetap sehat. Selain itu, cairan keputihan juga membantu melindungi vagina dari infeksi dan iritasi.
Namun lain cerita dengan keputihan tidak normal yang tak jarang butuh perhatian medis. Keputihan tidak normal (abnormal) seringkali merupakan pertanda dari masalah kesehatan tertentu.
Leukorrhea yang tidak normal ditandai dengan wujud, warna, aroma, serta tekstur lendir yang tidak seperti biasanya. Cairan abnormal ini juga dapat menyebabkan vagina terasa gatal, nyeri, atau panas.
Keputihan baik yang normal maupun tidak normal sangat umum terjadi. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang telah melewati usia pubertas, bahkan yang telah menopause.
Namun, cairan vagina yang tidak normal ini bisa dicegah dan dikendalikan dengan menjaga kebersihan organ intim.
Selain itu, jangan lupa juga untuk mengurangi faktor-faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Cukup mudah mengenali tanda dan gejala leukorrhea. Namun, Anda wajib bisa membedakan mana yang normal dan mana yang tidak.
Berikut berbagai tanda dan gejala keputihan sesuai dengan jenisnya:
Cairan vagian yang normal biasanya:
Namun, seberapa banyak jumlah cairan yang dikatakan normal bisa bervariasi pada setiap orang. Ibu hamil umumnya memiliki cairan vagina yang lebih banyak. Begitu pula wanita yang sudah aktif berhubungan seksual dan sedang menggunakan alat kontrasepsi.
Sama dengan yang normal, keputihan jenis ini juga mudah dikenali. Agar tak asal tebak, berikut tanda dari keputihan yang abnormal plus gejala lain yang menyertainya:
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Cairan yang keluar dari vagina ini tidak selalu berbahaya, apalagi pada keputihan normal. Namun saat tekstur, warna, dan jumlahnya berbeda dengan ciri yang normal, Anda perlu lebih waspada. Segera konsultasi ke dokter jika mengalami:
Untuk mencari tahu penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala tambahan lain yang menyertainya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan seksual Anda.
Perawatan yang diberikan disesuaikan dengan penyebabnya. Oleh karena itu, pengobatan antara satu orang dengan yang lainnya tidaklah sama.
Cairan vagina normal muncul dan keluar dengan sendirinya sebagai proses alami tubuh. Keputihan adalah tanda bahwa vagina sedang membersihkan dirinya sendiri. Ini wajar.
Namun, keluarnya cairan vagina yang tidak normal dan berbau busuk dapat disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu. Misalnya:
Infeksi jamur candida albicans dapat menyebabkan cairan keputihan berupa bongkahan-bongkahan kental berwarna putih keruh yang diselimuti cairan encer berair.
Infeksi jamur vagina umumnya disebabkan oleh berbagai hal, seperti:
Bacterial vaginosis adalah infeksi bakteri yang menyerang vagina. Tanda dan gejala yang muncul yaitu:
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko infeksi bakteri yaitu berganti-ganti pasangan seksual dan tidak mempraktikkan seks aman.
Vaginitis disebabkan oleh infeksi akibat ketidakseimbangan bakteri pada vagina. Peradangan juga bisa muncul ketika kadar estrogen menurun drastis pada wanita yang sudah menopause. Akibat peradangan ini, vagina mengeluarkan cairan tidak normal dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
Radang leher rahim adalah peradangan pada serviks yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, alergi alat kontrasepsi, dan pertumbukan bakteri berlebih. Munculnya keputihan abnormal biasanya disertai dengan gejala lain seperti sakit saat kencing hingga perdarahan setelah seks.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang ditularkan secara seksual. Bakteri yang masuk ke vagina kemudian bergerak dan menyebar hingga ke rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Radang panggul merupakan penyakit yang ditandai dengan keputihan berlebih dengan warna yang tak biasa dan berbau tak sedap.
Kanker serviks adalah penyakit yang menyerang leher rahim dengan keputihan tidak normal sebagai salah satu tandanya. Saat serviks ditumbuhi sel kanker, cairan vagina yang keluar umumnya berwarna putih dengan tekstur cair atau cokelat disertai darah plus bau menyengat.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menyebabkan penyakit kencing nanah menjadi salah satu penyebab keputihan yang abnormal.
Bakteri ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat.
Bakteri menyebar terutama ketika Anda sering berganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom saat seks.
Trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit kecil yang dinamakan protozoa satu sel.
Penyakit ini bisa ditandai dengan keputihan yang berwarna keabuan, kuning, atau hijau. Selain itu, cairan vagina akibat trikomoniasis juga biasanya mengeluarkan bau tak sedap yang cukup menyengat.
Chlamydia atau klamidia atau penyakit menular seksual yang muncul akibat bakteri chlamydia trachomatis. Bakteri ini menyebar melalui seks vaginal, oral, dan anal. Salah satu tanda utama klamidia yaitu keputihan yang terus menerus.
Umumnya gejala muncul setelah 1 hingga 2 minggu setelah terpapar bakteri.
Ada banyak faktor yang membuat Anda berisiko terkena kelainan cairan vagina, yaitu:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Dokter akan mendiagnosis kondisi Anda dengan melihat riwayat kesehatan saat ini dan sebelumnya. Selain itu, dokter juga akan menanyakan tentang gejala yang muncul dan dirasakan.
Dokter mungkin akan bertanya kapan Anda mulai mengalami keputihan, apa warna cairannya, atau apakah cairan tersebut berbau. Dokter juga akan bertanya apakah Anda mengalami rasa gatal, nyeri, atau perih pada bagian dalam atau sekitar vagina.
Jangan malu untuk menceritakan detail gejala yang Anda rasakan terlebih soal keputihan yang dialami. Pasalnya, penjelasan Anda akan membantu dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Untuk memastikan adanya infeksi pada vagina, dokter akan mengambil sampel cairan atau sel dari serviks (pap smear) untuk diperiksa lebih lanjut.
Apabila dokter telah mengetahui penyebab keputihan abnormal Anda, ia akan memberikan rekomendasi perawatan sesuai kondisi. Pasalnya, beda penyebab beda pula penanganannya dan pilihan pengobatannya.
Oleh karena itu, pengobatan untuk keputihan abnormal sangat bervariasi. Dokter akan mengobati masalah kesehatan yang melatarbelakanginya untuk membantu mengurangi atau menghilangkan gejala termasuk keputihan.
Secara umum, jenis obat dan perawatan yang dilakukan yaitu:
Pengobatan untuk infeksi jamur tergantung pada tingkat keparahan dan frekuensi infeksi. Untuk gejala yang ringan hingga sedang dokter akan memberikan obat antijamur dalam bentuk krim, salep, tablet, dan supositoria.
Miconazole, terconazole, dan fluconazole merupakan varian obat antijamur yang kerap diresepkan. Jika gejalanya parah, dosis dan jangka waktu pemakaiannya akan disesuaikan dengan keparahan penyakit.
Fluconazole (Diflucan) merupakan obat antijamur minum yang diresepkan untuk mengobati infeksi yang parah. Obat ini membantu membunuh jamur di seluruh tubuh. Efek sampingnya juga cenderung ringan yaitu sakit perut dan sakit kepala.
Namun, obat antijamur minum yang satu ini biasanya tidak boleh diminum oleh ibu hamil. Pasalnya, obat ini bisa menyebabkan keguguran atau cacat lahir.
Untuk mengobati infeksi bakteri, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik minum atau krim. Metronidazole (Flagyl, Metrogel-Vaginal) termasuk salah satu gel oles yang biasanya dimasukkan ke dalam vagina.
Selain itu, clindamycin (Cleocin, Clindesse) juga biasa diresepkan untuk sebagai krim oles untuk vagina. Untuk antibiotik minum, dokter bisa memberikan tinidazole (Tindamax).
Pastikan untuk menggunakan krim atau gel sesuai resep anjuran dokter. Jika gejalanya hilang sebelum obat habis, tetap habiskan obat sesuai resep yang diberikan dokter.
Ini karena menghentikan pengobatan lebih awal bisa meningkatkan risiko kekambuhan gejala. Dokter juga akan meresepkan terapi antibiotik jangka panjang untuk kasus infeksi yang berulang dan parah.
Selain itu, meningkatkan jumlah bakteri baik di vagina juga menjadi usaha yang akan dilakukan. Salah satu cara alami untuk meningkatkan bakteri baik atau lactobacillus yaitu melalui makanan seperti yoghurt.
Jika keputihan yang dialami disebabkan oleh kanker serviks, salah satu cara ampuh mengobatinya yaitu dengan pembedahan. Ada tiga jenis operasi utama untuk kanker serviks, yaitu:
Selain operasi, kemoterapi menjadi prosedur pengobatan kanker serviks yang juga banyak digunakan. Kemoterapi biasanya dikombinasikan dengan radioterapi. Radioterapi merupakan terapi radiasi tingkat tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan memperkecil tumor.
Kemoterapi untuk kanker bisa menggunakan obat tunggal yang disebut dengan cisplatin atau kombinasi beberapa obat untuk membunuh sel kanker. Biasanya, kemoterapi dimasukkan langsung ke pembuluh darah menggunakan infus.
Namun, pengobatan yang satu ini memiliki beberapa efek samping yang tak bisa disepelekan yaitu:
Tak jarang, obat-obatan pada kemoterapi juga bisa merusak ginjal. Oleh karenanya, Anda perlu melakukan tes kesehatan rutin untuk mengecek kondisi ginjal Anda. Namun sama seperti operasi, kemoterapi hanya dilakukan untuk keputihan yang disebabkan oleh kanker serviks.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kelainan cairan pada vagina:
Keputihan yang normal tidak bisa dicegah karena menjadi salah satu proses alami tubuh. Namun, untuk keputihan yang tidak normal ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, seperti:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Vaginal Discharge: What’s Abnormal? http://www.webmd.com/women/guide/vaginal-discharge-whats-abnormal. Diakses pada 14 Juni 2016.
Vaginal discharge. http://www.nhs.uk/Conditions/vaginal-discharge/Pages/Introduction.aspx. Diakses pada 14 Juni 2016.
Vaginal discharge. http://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-discharge/basics/causes/sym-20050825. Diakses pada 14 Juni 2016.
Bacterial Vaginosis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bacterial-vaginosis/symptoms-causes/syc-20352279 accessed on June 13th 2019
Yeas Infection Vaginal https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/yeast-infection/symptoms-causes/syc-20378999 accessed on June 13th 2019
Chlamydia Trachomatis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chlamydia/symptoms-causes/syc-20355349 accessed on June 13th 2019
Gonorrhea https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gonorrhea/symptoms-causes/syc-20351774 accessed on June 13th 2019
Trichomoniasis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichomoniasis/symptoms-causes/syc-20378609 accessed on June 13th 2019
Pelvic Inflammatory Diseases https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-inflammatory-disease/symptoms-causes/syc-20352594 accessed on June 13th 2019
Cervicitis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervicitis/symptoms-causes/syc-20370814 accessed on June 13th 2019
Vaginitis https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/symptoms-causes/syc-20354707 accessed on June 13th 2019
Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer https://www.healthline.com/health/cervical-cancer/symptoms#symptoms accessed on June 13th 2019
What Do of Different Types of Vaginal Discharge Mean? https://www.medicalnewstoday.com/articles/321131.php accessed on June 13th 2019
Human Papillomavirus (HPV) and Cervical Cancer https://www.healthline.com/health/cervical-cancer/symptoms#symptoms accessed on June 13th 2019
Cervical Cancer https://www.nhs.uk/conditions/cervical-cancer/treatment/ accessed on June 13th 2019
Treating Yeast Infections With Prescription Drugs
https://www.webmd.com/women/guide/yeast-infection-treatments-prescription-drugs#1 accessed on June 13th 2019