Peradangan (inflamasi) merupakan respons tubuh akan penyakit. Bila tidak segera ditangani, tubuh bisa mengalami peradangan kronis. Untungnya, ada makanan untuk mengurangi peradangan.
Lantas, apa saja makanan anti-inflamasi yang perlu diketahui?
Daftar makanan anti-inflamasi
Peradangan yaitu kondisi ketika kekebalan tubuh merespons kerusakan pada sel-sel. Ada banyak kondisi yang menandakan peradangan, seperti kemerahan, sendi bengkak, hingga nyeri.
Pada dasarnya, proses inflamasi merupakan hal yang penting sebagai bentuk perlindungan tubuh. Namun, peradangan yang terjadi dalam waktu lama justru bisa berbahaya bagi tubuh.
Peradangan bisa diobati dengan memanfaatkan zat kimia yang disebut anti-inflamasi. Selain dijumpai pada obat-obatan, Anda bisa mendapatkan zat tersebut melalui makanan.
Di bawah ini daftar makanan anti-inflamasi yang bisa Anda manfaatkan.
1. Ikan
Salah satu makanan anti-inflamasi yang paling mudah dijumpai yakni ikan. Hal ini karena ikan mengandung jenis asam lemak omega-3, seperti DHA dan EPA.
Kandungan asam lemak omega-3 tersebut diklaim dapat menghambat peradangan, terutama pada penderita artritis.
Jenis omega-3 ini dapat mencegah peradangan sebelum menjalar ke sel-sel lainnya. Bahkan, asam lemak esensial ini dapat mencegah penyakit jantung dengan cara menurunkan kadar trigliserida dan tekanan darah.
Beberapa sumber omega-3 yang berasal dari ikan dan rendah merkuri antara lain:
- ikan salmon,
- ikan tenggiri,
- ikan sarden,
- ikan herring,
- ikan kembung,
- ikan teri, dan
- ikan tuna.
2. Buah beri
Selain ikan, buah beri digadang-gadangkan sebagai buah anti-inflamasi yang tentu sayang bila Anda lewatkan.
Meski berukuran kecil, buah beri seperti stroberi dan bluberi mengandung antioksidan yang disebut antosianin.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity menunjukkan bahwa senyawa antosianin dalam bluberi dapat berperan sebagai anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan.
Dalam penelitian tersebut, kandungan antosianin pada bluberi dapat menghambat produksi NF-κB, yakni zat sitokin yang dapat memicu peradangan pada tubuh.
Makanan pemicu peradangan tubuh
3. Kacang-kacangan
Beragam kacang-kacangan menjadi sumber lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh, termasuk melawan peradangan.
Bagaimana tidak, kacang-kacangan kaya akan asam alfa-linolenat, yaitu jenis asam lemak omega-3 yang dipercaya bersifat anti-inflamasi.
Sebagai contoh, kacang kenari memiliki kandungan omega-3 tertinggi. Terlebih lagi, para ahli menemukan bahwa kenari membantu menurunkan protein C-reaktif (CRP).
Protein ini merupakan penanda peradangan yang terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular dan artritis. Selain kenari, jenis kacang-kacangan lain yang bisa Anda konsumsi yaitu:
- almon,
- pistachio, serta
- biji chia (chia seed).
4. Brokoli
Dikenal sebagai sayuran dengan kandungan zat gizi tinggi, brokoli ternyata termasuk makanan anti-inflamasi yang bisa Anda coba.
Brokoli merupakan sayuran krulcifer yang dianggap dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
Brokoli kaya akan sulforaphane, yaitu senyawa antioksidan yang melawan peradangan dengan mengurangi kadar sitokin dan NF-kB. Keduanya merupakan pemicu peradangan tubuh.
Selain brokoli, sayuran berwarna hijau gelap lainnya yang bisa Anda manfaatkan sebagai makanan anti-peradangan, antara lain:
antara lain: