backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    7 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

    Salah satu jenis teh yang populer di berbagai kalangan usia yaitu teh hijau atau green tea. Selain menyegarkan, teh hijau juga kaya akan nutrisi yang memberikan manfaat. Apa saja kandungan gizi dan manfaat teh hijau?

    Kandungan gizi teh hijau

    manfaat teh hijau untuk rambut

    Teh hijau atau green tea adalah teh dengan nama latin Camellia sinensis yang populer tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Jepang dan Tiongkok.

    Teh ini tersedia dalam bentuk daun kering atau bubuk. Anda bisa menyajikannya dengan cara diseduh dengan air panas atau direbus.

    Peminat teh hijau tidak hanya menyukai rasanya, tapi juga tergiur dengan kandungan gizi di dalamnya yang berpotensi memberikan manfaat pada tubuh.

    Dalam 100 gram hijau mengandung beragam nutrisi berikut ini.

  • Protein: 28,3 gram.
  • Lemak: 4.8 gram.
  • Karbohidrat: 53,6 gram.
  • Serat: 9.6 gram.
  • Kalsium: 245 mg.
  • Fosfor: 415 mg.
  • Zat besi: 18.9 mg.
  • Natrium: 60 mg.
  • Kalium: 5.873,9 mg.
  • Tembaga: 0,50 mg.
  • Zink: 0,0 mg.
  • Beta-Karoten: 8.400 mcg.
  • Tiamin atau vitamin B1: 0,38 mg.
  • Riboflavin atau vitamin B2: 1,24 mg.
  • Vitamin B3: 4,6 mg.
  • Vitamin C: 230 mg.
  • Beragam manfaat teh hijau untuk kesehatan

    Berdasarkan nutrisi yang terkandung pada teh ini, penelitian menunjukkan beberapa potensi khasiat teh hijau dalam kesehatan di bawah ini.

    1. Berpotensi menurunkan risiko kanker

    Hingga kini, peneliti masih terus menggali lebih dalam mengenai manfaat teh hijau untuk mencegah kanker.

    Pada teh hijau, terdapat senyawa aktif Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang memiliki potensi membunuh sel-sel kanker pada payudara, paru-paru, dan usus tanpa merusak sel normal.

    Penyakit kanker sendiri terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam tubuh. Sel abnormal ini terus tumbuh tanpa kendali dan tidak mati, sehingga menimbulkan penumpukan dan dapat membentuk tumor.

    2. Menurunkan risiko peradangan otak

    Menurut studi pada jurnal Phytomedicine ada dua komponen yaitu seperti l-theanine dan epigallocatechin gallate pada teh hijau bermanfaat untuk otak.

    Pertama, konsumsi teh hijau secara rutin dapat menurunkan risiko peradangan pada sel-sel otak yang kerap kali menyebabkan penyakit Alzheimer atau penyakit Parkinson.

    Kedua, kombinasi l-theanine dan kandungan kafein pada teh hijau dapat meningkatkan konektivitas dari lobulus parietal kanan ke gyrus frontal tengah pada otak, sehingga fungsi kognitif otak jadi lebih baik.

    3. Membantu memnperbaiki suasana hati

    Anda merasa stres dan lelah karena aktivitas sehari-hari? Cobalah untuk meluangkan waktu sejenak dan menikmati secangkir teh hijau.

    Kandungan l-theanine, epigallocatechin gallate, dan kafein pada teh hijau punya khasiat pada suasana hati. Komponen aktif tersebut dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan serta mengurangi denyut nadi yang lebih cepat terkait stres.

    Selain itu, teh hijau memiki khasiat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa lelah, dan sakit kepala.

    4. Membuat tidur lebih nyenyak

    Tidak hanya saat stres, jika Anda mengalami susah tidur, minum teh hijau sebelum tidur dapat memberikan manfaat.

    Kandungan theanine dalam teh hijau memiliki efek anti-stres pada hewan maupun manusia. Hal ini dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak sekaligus membantu memperbaiki kualitas tidur yang buruk.

    Meskipun teh hijau mengandung kafein, kadar zat ini dalam teh cukup rendah sehingga efeknya dalam meningkatkan kewaspadaan tidak besar.

    5. Menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler

    Melansir laman Harvard Medical School, penelitian di Jepang menunjukkan khasiat teh hijau dalam menurunkan penyakit kardivaskuler.

    Dari penelitian tersebut, risiko kematian akibat serangan jantung dan penyakit stroke menurun hingga 26 persen, dan risiko penyakit arteri koroner juga menurun sebesar 28 persen.

    Periset mengungkapkan bahwa teh hijau bisa menurunkan kadar kolesterol LDL dan kolesterol sehingga turut menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    6. Menghilangkan bau mulut

    Manfaat green tea yang satu ini mungkin belum Anda ketahui, yaitu dapat mengatasi  bau mulut.

    Teh hijau mengandung tanin yang memiliki sifat antibakteri, sehingga bisa mencegah pembentukan bakteri pada mulut. Itu artinya, teh jenis ini dapat menekan pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.

    Di samping mengatasi bau, teh hijau juga bisa mencegah karies gigi dan pembentukan plak pada gigi. Oleh karena itulah, banyak orang menggunakan teh hijau sebagai obat kumur tradisional.

    7. Membantu menurunkan berat badan

    Katekin merupakan antioksidan alami yang ada pada teh hijau. Antioksidan dalam minuman ini dapat membantu menurunkan berat badan.

    Kandungan ini bisa mempercepat proses metabolisme, salah satunya memecah lemak pada tubuh yang berlebihan. Itu artinya, teh hijau bisa membantu membakar lemak.

    Oleh sebab itu, manfaat green tea salah satunya yakni dapat menurunkan risiko penyakit diabetes. Risiko diabetes cukup tinggi pada orang yang memiliki kelebihan berat badan. Manfaat inilah yang membuat teh hijau baik untuk para panderita diabetes atau orang yang sedang diet.

    Tips mengonsumsi teh hijau atau green tea

    khasiat teh hijau untuk rematik

    Khasiat teh hijau sangat berlimpah, bukan? Jika Anda ingin mendapatkan manfaatnya, cobalah untuk mengonsumsi teh hijau secara rutin.

    Akan tetapi, minum teh hijau per hari tidak boleh berlebihan. Pasalnya, teh hijau mengandung oksalat yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

    Jadi, Anda tidak boleh menjadikan teh hijau sebagai pengganti air putih. Anda juga sebaiknya meracik teh hijau sendiri ketimbang membeli teh hijau kemasan atau instan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan